Pekerja mengawasi proses produksi minuman siap saji teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Melihat sterilnya produksi NU Green Tea di Karawang
Pertumbuhan Ekonomi
Aktivitas produksi minuman siap saji teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Menurut data Euromonitor, pertumbuhan minuman siap saji teh mencapai 10 persen dengan perkiraan volume mencapai Rp 1,2 miliar liter pada tahun 2014.
Seorang pekerja memasukkan gula batu yang digunakan sebagai pemanis pada produk NU Green Tea Royal Jasmine di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Selain menggunakan gula batu dan royal jasmine (melati gambir) pada produk barunya, proses pengemasannya pun menggunakan teknologi Aseptic Cold Filling sehingga aroma dan nutrisi tetap terjaga.
Pekerja mengontrol proses penyaringan ampas teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Seorang pekerja berjalan di depan tabung-tabung steril tempat pengolahan teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Sejumlah pekerja mengawasi proses pengemasan botol minuman siap saji teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Botol-botol saat melalui proses pengemasan menggunakan teknologi Aseptic Cold Filling.
Pekerja melakukan quality control pada produk teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Pekerja melakukan quality control pada produk teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Pekerja memonitor mesin produksi minuman siap saji teh "NU Green Tea" di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Aktivitas pengemasan botol-botol teh "NU Green Tea" ke dalam kardus di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Pekerja memindahkan kardus-kardus kemasan teh "NU Green Tea" yang akan dipasarkan ke seluruh Indonesia di Pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (16/4).
Shinta mengungkapkan isu utama yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun depan adalah pelemahan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaInvestasi diprakirakan tumbuh positif pada triwulan IV-2024 ditopang oleh penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan investasi swasta.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo-Gibran maupun Kadin Indonesia sangat bersemangat untuk menjalin sinergi, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Baca SelengkapnyaTantangan sektor energi di Indonesia, terutama terkait dengan lifting atau produksi minyak nasional yang saat ini berada di angka 600 ribu barel per hari.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan timeline pertumbuhan ekonomi, Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8,2 persen di tahun 1995.
Baca SelengkapnyaTarget ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.
Baca SelengkapnyaForeign direct Investment memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan manufaktur.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut menegaskan ketangguhan industri nasional di tengah tantangan global.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang (2024-2029).
Baca SelengkapnyaTransformasi yang dilakukan tidak hanya berhasil meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndonesia pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang serupa pada era 1986-1987.
Baca Selengkapnya