10 Trik psikologis untuk taklukkan setiap wawancara
Merdeka.com - Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Glassdoor, waktu terbaik untuk menjalani wawancara adalah hari Selasa pada pukul 10.30. Ini adalah saat di mana pewawancara cenderung lebih rileks, sehingga bisa lebih toleran dan memberikan perhatian penuh kepada pelamar kerja. Namun kebanyakan dari kita tidak mendapatkan keistimewaan untuk mengatur waktu wawancara, jadi harus ada cara lain yang digunakan untuk mengesankan pewawancara.
Berikut ini sejumlah trik psikologis sederhana namun penting yang bisa membantumu mendapatkan kesan baik saat wawancara, dilansir dari Business Insider.
Sesuaikan warna pakaian dengan kesan yang ingin ditampilkan
-
Bagaimana cara mempersiapkan wawancara kerja? Melakukan riset perusahaan yang akan dilamar Mempersiapkan diri untuk wawancara tidak perlu memakan waktu lama. Schwager mengatakan akan lebih baik jika kandidat menyebutkan sesuatu dari profil LinkedIn, profil X, atau informasi lain tentang perusahaan di awal wawancara. 'Itu langsung membuat saya berpikir bahwa kandidat tersebut terlibat dan memulai percakapan dengan nada yang sangat baik,' katanya.
-
Apa tips penting untuk wawancara kerja? 'Kedengarannya cukup sederhana, tetapi saya memperhatikan bahwa tingkat kesiapan kandidat tampaknya telah menurun dalam lima tahun terakhir atau lebih,' kata Adriane, Rabu (11/9). 'Saya benar-benar terkejut melihat seberapa sering orang tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Inilah sesuatu yang sangat mendasar yang saya lihat tidak dipahami oleh para kandidat saat ini,' kata dia.
-
Bagaimana cara meningkatkan keterampilan wawancara? Gunakan layanan seperti Chat GPT, Kickresume, Kinobi dan website resume yang bisa di akses gratis untuk membuat resume dan surat lamaran yang menarik. Kemudian meningkatkan keterampilan wawancara dengan banyak latihan, baik berbicara sendiri, saling uji coba dengan teman, atau melalui platform seperti LinkedIn.
-
Siapa yang memberikan tips tentang persiapan wawancara? Namun, menurut CEO GrowthAssistant, sebuah platform perekrutan, Adriane Schwager menilai persiapan para kandidat untuk wawancara kerja sangat menurun dalam kurun beberapa tahun terakhir.
-
Bagaimana memilih pakaian untuk interview? Setiap industri memiliki standar berpakaian yang berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan pilihan busana dengan budaya perusahaan tempat Anda melamar.
-
Bagaimana cara menyesuaikan pakaian dengan kepribadian? Untuk menyesuaikan gaya berpakaian agar lebih mencerminkan kepribadian, seseorang bisa mulai dengan memilih pakaian yang sesuai dengan preferensi pribadi dan kenyamanan mereka. Mengintegrasikan warna, pola, dan aksesoris yang mencerminkan kepribadian juga dapat membantu menciptakan tampilan yang lebih otentik.
Survei yang dilakukan oleh CareerBuilder terhadap para manajer personalia dan tenaga sumber daya manusia menemukan bukti bahwa warna pakaian bisa memberikan kesan tertentu di mata pewawancara. Dua puluh tiga persen pewawancara merekomendasikan warna biru yang menunjukkan bahwa kandidat tersebut bisa bekerja dengan tim. Sementara 15 persen merekomendasikan hitam karena warna tersebut mengesankan potensi kepemimpinan.
Warna oranye dikatakan sebagai yang paling tidak direkomendasikan karena memberikan kesan bahwa kandidat tersebut tidak profesional.
Abu-abu memberikan kesan logis dan analitis bagi si pemakai. Putih merupakan cerminan dari pribadi yang terorganisir. Cokelat mengindikasikan karakter yang bisa diandalkan. Sementara warna merah mempertajam kesan kuat pada diri si pemakai.
Lakukan kontak mata saat pertama kali bertatap muka
Sebisa mungkin kesampingkan rasa jengah dan tatap mata si pewawancara saat kamu pertama kali bertatap muka atau bersalaman dengannya. Selain itu, jaga kontak mata selama sesi wawancara berlangsung.
Menurut sebuah studi yang dilakukan dua peneliti dari Northeastern University, orang yang secara konsisten melakukan kontak mata saat berbicara terlihat lebih cerdas daripada mereka yang tidak melakukan kontak mata.
Imitasi bahasa tubuh pewawancara
Pernah mendengar tentang fenomena psikologis efek bunglon? Ini adalah kondisi di mana orang cenderung saling menyukai saat mereka menunjukkan bahasa tubuh yang serupa. Jadi jika pewawancara mencondongkan tubuh ke depan, lakukan hal yang sama. Begitu juga saat dia meletakkan tangan di atas meja. Tetapi jangan meniru setiap gerak-gerik pewawancara secara berlebihan, ya.
Pakar bahasa tubuh Patti Wood mengatakan bahwa imitasi bahasa tubuh lawan bicara memberikan kesan kamu benar-benar memperhatikan dan tertarik dengan apa yang dikatakannya. Sebaliknya jika kamu terlihat pasif, kamu tampak seperti kurang antusias untuk menjadi bagian dari tim atau malah sedang berbohong.
Biarkan telapak tangan terbuka atau satukan jari-jari
Menurut Molidor dan Parus, gerakan tangan berkontribusi terhadap kesan yang tersampaikan dalam sebuah wawancara kerja. Membiarkan telapak tangan terbuka mengindikasikan ketulusan. Sementara menyatukan ujung-ujung jari tangan hingga membentuk segitiga menunjukkan kepercayaan diri.
Sebisa mungkin jangan meletakkan telapak tangan ke bawah karena akan menunjukkan keinginan untuk mendominasi lawan bicara. Juga jangan menyembunyikan tangan seolah-olah ada sesuatu yang ingin kamu tutup-tutupi.
Mengetuk-ngetukkan jari menunjukkan ketidaksabaran. Melipat tangan menunjukkan ketidaksetujuan atau sikap defensif. Dan terlalu banyak menggunakan isyarat tangan bisa membuat pewawancara merasa terdistraksi.
Sesuaikan jawaban dengan usia pewawancara
Kamu bisa belajar banyak tentang pewawancara dan jawaban seperti apa yang ingin mereka dengar berdasarkan usia generasinya. Dalam buku Crazy Good Interview, John B. Molidor, Ph.D., dan Barbara Parus menulis bahwa kandidat yang diwawancarai sebaiknya bersikap berdasarkan generasi pewawancara Anda.
Pewawancara dari Generasi Y (antara 20 dan 30 tahun) lebih suka melihat contoh visual dari hasil kerjamu daripada sederet keterangan dalam lembar portofolio. Mereka juga cenderung lebih menghargai kemampuan untuk multitasking. dari Generasi X (antara 30 dan 50 tahun) cenderung menghargai kreativitas dan kandidat yang bisa menyeimbangkan karir dan kehidupan personal.
Pewawancara dari generasi Baby Boomer (antara 50 dan 70 tahun) lebih menyukai pekerja keras dan orang yang bisa menghargai pencapaian si pewawancara. Sementara pewawancara dari Silent Generation (antara 70 dan 90 tahun) akan menitikberatkan aspek loyalitas dan komitmen terhadap pekerjaan sebelumnya.
Berbicara dengan ekspresif
Menurut Leonard Mlodinow, penulis Subliminal: How Your Unconscious Mind Rules Your Behavior, "Jika dua pembicara mengucapkan kata-kata yang persis sama, tapi seseorang berbicara sedikit lebih cepat dan lebih keras dan dengan jeda lebih pendek serta variasi volume yang lebih banyak, pembicara itu akan dinilai lebih energik, berpengetahuan, dan cerdas."
Jika kamu ingin terdengar pintar, hindari berbicara dengan nada monoton. Bicaralah lebih cepat saat mencoba menjelaskan informasi yang kurang penting. Sebaliknya, bicaralah lebih pelan saat mencoba memberikan penjelasan mengenai konsep atau informasi yang kemungkinan belum dikenal pewawancara. Gunakan gerakan tangan, tetapi jangan berlebihan agar perhatian pewawancara tidak terdistraksi.
Jangan terlalu menyombong
Ketika ditanya mengenai kelemahan atau kekurangan, kebanyakan pencari kerja akan memberikan jawaban untuk menonjolkan kelebihan mereka. Ini justru dapat memberikan kesan tak jujur di mata pewawancara. Jawaban seperti "Saya terlalu pekerja keras" atau "Saya kelewat perfeksionis" hanya terdengar meyakinkan jika didukung dengan bukti dan fakta.
Ada baiknya untuk menjawab dengan jujur disertai solusi yang sedang atau akan kamu terapkan untuk memperbaikinya.
Bersikap ramah dan tegas pada saat bersamaan
Salah satu studi dari University of Guelph, Kanada, pencari kerja yang menunjukkan tanda-tanda kecemasan cenderung gagal dalam wawancara. Kecemasan yang benar-benar kentara kerap membuat pewawancara salah paham, menangkap kesan kurang hangat dan kurang tegas karena volume suara yang sangat kecil. Hal tersebut juga mengindikasikan calon karyawan kesulitan untuk memproses dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.
"Jika Anda bukan ekstrovert alami, pastikan untuk menjual keahlian Anda," kata rekan penulis studi Deborah M. Powell kepada Forbes. "Jangan takut mengakui kontribusi Anda untuk sebuah proyek."
Jangan terlalu banyak tersenyum
Menunjukkan keramahan memang dianjurkan saat wawancara. Tetapi bukan berarti kamu harus tersenyum sepanjang waktu yang justru tampak dibuat-buat. Hal tersebut terungkap dari studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Department of Veterans Affairs, Northeastern University dan University of Lausanne.
Bagian lain dari studi ini menemukan bukti bahwa pewawancara berekspektasi kandidat untuk lebih banyak tersenyum jika mereka hendak melamar posisi sebagai customer service atau tenaga penjualan.
Jadi tersenyumlah lebih banyak dan tulus jika kamu melakukan wawancara untuk pekerjaan yang menuntut interaksi dengan pelanggan. Untuk pekerjaan yang lebih membutuhkan keahlian di luar komunikasi, sebaiknya tunjukkan keramahan yang tidak terlalu berlebihan.
Persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang tidak nyaman
Pewawancara pasti akan menanyakan satu atau dua hal yang membuatmu merasa tidak nyaman menjawab. Misalnya kenapa kamu mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya, apakah kamu bersedia ditempatkan di daerah yang terpencil, dan apakah kamu bersedia untuk menunda rencana pernikahan jika diminta oleh perusahaan.
Selalu persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan seperti ini. Tak perlu berbohong demi menyenangkan pewawancara. Siapkan saja jawaban yang jujur dan solusi jika kamu keberatan dengan syarat yang diajukan pewawancara. Hindari pula terlalu mengumbar beberapa detail negatif dari pekerjaan terdahulu.
Itulah beberapa trik psikologi yang bisa kamu terapkan saat menjalani sesi wawancara kerja. Semoga berhasil.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai dari cara duduk hingga kontak mata, inilah 6 tips yang harus diperhatikan saat memasuki ruangan wawancara.
Baca SelengkapnyaBagaimana sih agar rasa gugup dan deg-degan yang dimiliki bisa berkurang?
Baca SelengkapnyaPenampilan saat wawancara kerja memainkan peran penting dalam menciptakan kesan pertama yang positif.
Baca SelengkapnyaTerdapat doa lancar interview yang bisa diamalkan agar mendapat kemudahan dan kelancaran dalam wawancara kerja.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa agar dilancarkan saat interview lengkap dengan artinya.
Baca SelengkapnyaBeberapa pelamar kerja seringkali mengabaikan beberapa hal penting saat wawancara.
Baca SelengkapnyaSalah satu kunci keberhasilan public speaking adalah persiapan yang baik sebelum presentasi.
Baca SelengkapnyaPsikotes adalah tes yang sering disertakan dalam proses rekrutmen kerja.
Baca SelengkapnyaDoa agar interview lancar adalah praktik penting yang sering dilakukan oleh banyak orang yang sedang menghadapi wawancara kerja.
Baca SelengkapnyaKelemahan diri perlu dipahami sebagai bekal wawancara kerja.
Baca SelengkapnyaMembaca doa agar interview lancar dan diterima ini bisa jadi bentuk ikhtiar pada Allah SWT sebelum melakukan interview.
Baca SelengkapnyaMemiliki kemampuan berkomunikasi yang baik adalah bekal untuk mendapat peran di tengah masyarakat.
Baca Selengkapnya