100 Pelompat Batu Warnai Pembukaan Ya'ahowu Nias Festival 2018
Merdeka.com - Sebanyak 100 pelompat batu asal Nias beratraksi dalam pembukaan Ya’ahowu Nias Festival 2018. Event ini dibuka secara resmi di Lapangan Orurusa,Teluk Dalam,Nias Selatan, Sabtu (17/11) sore. Atraksi lompat batu dilakukan setelah tari perang kolosal dibawakan oleh 600 penari.
Atraksi lompat batu kolosal ini menjadi momen yang paling ditunggu pengunjung Lapangan Orurusa, Nias Selatan. Sajiannya menjadj sangat menarik. Karena lompat batu dilakukan dalam kawalan ratusan penari kolosal.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Di mana lantai tari bergemuruh itu ditemukan? “Di sini, kami memiliki permukaan perkusi yang disiapkan secara khusus, sejenis lantai tari yang bergetar atau 'bersuara', terdiri dari berbagai jenis tanah, abu, dan kotoran unta untuk menciptakan permukaan lantai yang mampu menyerap guncangan, sambil juga menghasilkan suara dari dalam seperti suara drum ketika orang melangkah, atau lebih tepatnya, menghentak di atasnya,“ jelas Lane dalam makalahnya.
-
Siapa yang biasanya memainkan tari perang di Relief Candi Borobudur? Tarian ini biasanya dimainkan oleh sepasang penari.
-
Dimana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Mengapa lantai tari dibuat bergemuruh? Sebagai kesimpulan, Lane berpendapat “lantai tari yang 'bersuara' mungkin digunakan sebagai sarana untuk langsung menirukan suara petir melalui tarian yang menghentak sehingga suara dan musik pengiringnya akan sama-sama menghormati dewa petir dan kilat Chocorvos.“
-
Apa saja jenis tarian di Relief Candi Borobudur? Bentuk tariannya bermacam-macam, ada tarian yang dilakukan seorang gadis, tari perang, dan ada beberapa penonton yang begitu asyik melihat pertunjukan tari itu.
Begitu para pelompat beraksi, para pengunjung mulai berebut mengabadikan momen tersebut. Suasana menjadi benar-benar meriah kala puluhan pelompat melakukan aksinya secara beruntun. Sambutan meriah langsung diberikan.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Ya’ahowu Nias Festival Sozanolo Ndruru, atraksi berkelas harus diberikan untuk memenuhi target kunjungan wisatawan.
"Kita bangga karena Ya’ahowu Nias Festival bisa kembali digelar. Dan Nias Selatan dipercaya menjadi tuan rumah. Dan kita juga bangga karena festival ini sudah masuk dalam 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata. Dengan dukungan penuh kementerian, kita menetapkan target 3.000 hingga 4.000 wisatawan. Baik mancanegara maupun nusantara," papar Sozanolo.
Untuk itu, beragam agenda juga siap digelar untuk memanjakan wisatawan yang hadir di Nias. “Kita punya agenda budaya dari empat kabupaten dan lima kota di Pulau Nias. Ada juga sport tourism, dan lainnya. Kita berharap agenda yang sudah kita siapkan bisa menarik minat wisatawan. Baik wisatawan mancanegara maupun nusantara,” katanya.
Sedangkan Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha, menegaskan jika festival ini bukan hanya milik masyarakat Nias Selatan.
"Ini bukan pesta khusus Nias Selatan. Tapi kesepakatan empat kabupaten dan dan satu kota yang ada di Kepulauan Nias. Berarti ini menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu kita mengucapkan terima kasih ke kementerian yang telah membantu pelaksanaan event ini," tuturnya.
Pembukaan Ya’ahowu Nias Festival 2018 sendiri dilakukan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Ketua Umum PSSI itu juga sempat melantunkan sebuah lagu usai membuka secara resmi festival. Setelah itu tampil atraksi budaya dari berbagai kabupaten/kota di Pulau Nias. Seperti Nias Selatan, Gunung Sitoli, Nias Barat,dan lainnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, memuji pelaksanaan Ya’ahowu Nias Festival 2018.
"Seluruh budaya yang ada di Pulau Nias disajikan dengan sangat baik. Jelas ini menjadi daya tarik luar biasa buat wisatawan. Khususnya wisatawan mancanegara. Sebab atraksi budaya seperti ini tidak sering mereka jumpai di negara mereka," paparnya.
Sedangkan Asiaten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh menambahkan wisatawan mancanegara sangat antusias menyaksikan atraksi budaya yang ditampilkan.
"Ada sejumlah wisatawan mancanegara yang hadir dan menikmati atraksi budaya yang ditampilkan. Bahkan mereka berfoto bersama dengan para penari. Ini menjadi bukti Ya’ahowu Nias Festival 2018 bjsa diterima semua pihak," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memuji atraksi budaya yang ditampilkan dalam Ya’ahowu Nias Festival 2018.
"Luar biasa. Budaya yang ditampilkan lengkap, dari seluruh kabupaten dan kota di Kepulauan Nias. Apalagi budaya lompat batu juga ditampilkan secara kolosal. Budaya itu semakin dilestarikan semakin menjual. Oleh karena itu saya mendukung kegiatan kegiatan seperti ini," katanya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 300 seniman lintas generasi dari beragam profesi menyemarakkan pertunjukan kolosal bertajuk Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’.
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaHUT ke-78 TNI digelar secara meriah di Lapangan Silang Monas.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca SelengkapnyaMereka adalah penari dari Duta Maritim Indonesia. Mereka melakukan tarian secara bersama-sama di Bundaran HI saat peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaTari Sekar Jempiring tahun ini yang dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca SelengkapnyaTari tradisional klasik dari Lampung Timur ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan iringan musik kolintang yang terbuat dari bahan perunggu.
Baca SelengkapnyaAtraksi budaya tari Nusantara tersebut untuk memeriahkan dan mengiringi para pembalap menjalani race MotoGP seri Pertamina GP of Indonesia 2024.
Baca Selengkapnya