Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Dari 5 wanita lajang ingin adopsi anak

2 Dari 5 wanita lajang ingin adopsi anak Ilustrasi ibu dan anak. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Nadezhda1906

Merdeka.com - Ketika Christy Everson menyadari usianya telah beranjak 40 tahun, dia membuat keputusan. Dia ingin memiliki anak, meskipun dia masih lajang dan tidak menikah. Walaupun itu berarti dia harus berjuang dan membesarkan anaknya sendirian, dia tetap memilih untuk memiliki anak.

Everson bukan satu-satunya wanita yang berpikir demikian. Sebuah polling yang dilakukan oleh press-WE tv pada wanita di bawah 50 tahun menemukan bahwa dua dari lima wanita yang masih lajang dan tidak menikah (atau sekitar 42 persen) mempertimbangkan untuk memiliki anak sendiri tanpa pasangan. Sekitar 37 persen memilih untuk mengadopsi anak daripada melakukan inseminasi buatan menggunakan donor sperma.

Di zaman modern semacam ini, pola pemikiran masyarakat telah banyak berubah. Tak sedikit wanita, bahkan di Indonesia, yang memilih untuk mengejar karir dan merasa nyaman hidup sendiri, tanpa pasangan. Begitu juga dengan pandangan terhadap pernikahan. Kini menjadi lajang dan tidak menikah tampaknya telah menjadi salah satu pilihan yang memungkinkan untuk dipilih, baik oleh pria maupun wanita.

Meski begitu, tentunya hal tersebut masih akan mendapatkan tanggapan yang bervariasi dari masyarakat. Bahkan di Amerika sendiri, sekitar 64 persen orang masih berpikiran bahwa wanita lajang yang memiliki anak, baik melalui adopsi atau inseminasi buatan, tak baik untuk lingkungan.

Sementara bagi wanita lajang yang tak ingin memiliki anak, mereka berpikiran bahwa membesarkan anak akan mengganggu karir mereka. Sekitar 47 persen ibu yang bekerja mengatakan bahwa memiliki anak menyebabkan efek buruk pada karir mereka. Sementara hanya 10 persen pria yang berpikiran demikian, seperti dilansir oleh NY Daily News (30/05).

Polling ini dilakukan pada 1.277 orang berusia 18 - 49 tahun secara online, termasuk 298 wanita yang memiliki anak atau tak pernah menikah. Penelitian ini juga mengungkap bahwa sekitar 30 persen responden berpikir wanita mampu membesarkan anak sendirian. Sementara 27 persen menjawab tidak, dan 43 persen berpikir bahwa itu bergantung pada masing-masing individu.

Jumlah wanita yang menginginkan anak tanpa pasangan tampaknya lebih banyak daripada pria, sekitar 42 persen dan 24 persen. Beberapa wanita yang tak ingin memiliki anak tanpa pasangan mengatakan bahwa mereka tak mau anak mereka tumbuh hanya dengan satu orang tua. Sementara yang lain berpendapat bahwa mereka membutuhkan pasangan untuk membesarkan anak bersama.

Apapun kesimpulan yang ditemukan oleh polling di Amerika tersebut, tentunya semua kembali pada masing-masing wanita. Untuk menikah atau tetap melajang, serta mengadopsi anak adalah keputusan dari masing-masing orang. Namun harus diingat bahwa keputusan yang diambil harus juga disertai dengan tanggung jawab penuh untuk menjalankannya.

Bagaimana pendapat Anda mengenali hasil polling di atas? Apakah Anda termasuk orang yang setuju atau tak setuju jika wanita lajang ingin mengadopsi anak tanpa memiliki pasangan? (mdk/kun)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Biaya Pernikahan Terlalu Mahal, Banyak Warga Korea Pilih Kumpul Kebo
Biaya Pernikahan Terlalu Mahal, Banyak Warga Korea Pilih Kumpul Kebo

Laporan itu juga menyebutkan masyarakat semakin mendukung kelahiran anak di luar nikah.

Baca Selengkapnya
Prosedur Adopsi Anak, Salah Satu Syaratnya Harus Punya Penghasilan Layak
Prosedur Adopsi Anak, Salah Satu Syaratnya Harus Punya Penghasilan Layak

Setelah masa pengasuhan sementara selama 6 bulan hasilnya baik, maka pengangkatan anak akan ditetapkan oleh pengadilan.

Baca Selengkapnya
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun

Rata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran

Para pencari kerja pemula tersebut merasa belum mempunyai beban layaknya pencari kerja yang sudah menikah.

Baca Selengkapnya
39,2 Persen Perempuan di Jepang Bekerja di Pelayanan Publik
39,2 Persen Perempuan di Jepang Bekerja di Pelayanan Publik

Pemerintah telah mencoba memberikan dukungan agar pelamar dapat menyeimbangkan karier sambil membesarkan anak.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Polwan Kunjungi Panti Asuhan Balita di Semarang, Penuh Haru
Viral Momen Polwan Kunjungi Panti Asuhan Balita di Semarang, Penuh Haru

Viral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.

Baca Selengkapnya
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak

Titi Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.

Baca Selengkapnya
Gak Cuma Raffi Ahmad, Ini 10 Artis Indonesia yang Adopsi Anak dan Dapat Perhatian Penuh Kasih Sayang
Gak Cuma Raffi Ahmad, Ini 10 Artis Indonesia yang Adopsi Anak dan Dapat Perhatian Penuh Kasih Sayang

Sejumlah selebriti tanah air telah menunjukkan kebaikan hati mereka dengan mengadopsi anak, memberikan contoh yang menginspirasi bagi publik

Baca Selengkapnya
71,2 Persen Nenek-Nenek di Korea Selatan Masih Bekerja, Gajinya Rp22 Juta per Bulan
71,2 Persen Nenek-Nenek di Korea Selatan Masih Bekerja, Gajinya Rp22 Juta per Bulan

Korea Selatan memiliki angka kelahiran yang rendah, namun memiliki populasi lansia dengan angka yang cukup besar.

Baca Selengkapnya
Lima Bayi Korban TPPO Dibeli Pelaku dengan Harga Rp3-6 Juta
Lima Bayi Korban TPPO Dibeli Pelaku dengan Harga Rp3-6 Juta

Bermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta

Baca Selengkapnya
Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya
Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya

Mereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan

Baca Selengkapnya