Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Alasan Kamu Nggak Boleh Menelan Mentah-Mentah Gagasan 'Mencintai Apa Adanya'

4 Alasan Kamu Nggak Boleh Menelan Mentah-Mentah Gagasan 'Mencintai Apa Adanya' Ilustrasi pasangan. ©2018 tvN

Merdeka.com - Carilah orang yang bisa mencintai apa adanya, mau menerima segala kelebihan dan kekurangan.

Kalimat di atas memang terdengar ideal. Mencintai seseorang dengan paket lengkap berisi kelebihan dan cacat pribadinya sekaligus. Namun sebenarnya ada makna yang lebih dalam dari gagasan 'mencintai apa adanya'. Tidak sesederhana menerima kelebihan dan kekurangan orang yang dicintai tanpa syarat.

Berikut ini beberapa alasan kenapa kamu nggak boleh menelan mentah-mentah gagasan 'mencintai apa adanya' tanpa pikir panjang.

Orang lain juga bertanya?

1. Mencintai kekurangannya, bukan sisi buruk yang tak boleh ditoleransi

ilustrasi pasangan

Ilustrasi pasangan ©2016 tvN

Menerima pasangan yang memiliki kekurangan dari sisi romantisme atau kepekaan mungkin bukan masalah. Hubungan dengan orang seperti ini bisa saja berhasil dengan kompromi dan keikhlasan dari dua belah pihak. Tetapi haruskah kamu menerima keburukan pasangan yang seharusnya tak ditoleransi? Misalnya saja jika dia suka main tangan atau selingkuh. Tentunya ini bukan hal yang wajar untuk dimaklumi, apalagi diterima dengan ikhlas.

2. Mencintai baik dan buruknya kadang berujung kekerasan

ilustrasi pasangan

Ilustrasi pasangan ©2016 tvN

Beberapa orang terjebak dalam hubungan tak sehat yang diwarnai kekerasan fisik atau mental karena menelan mentah-mentah gagasan mencintai apa adanya. Mereka mencoba menutup mata atas kekerasan dari pasangan dengan menjadikan kata-kata ini sebagai pembenaran. Sekali lagi kita harus lebih bijak dalam memaknai frasa 'cinta apa adanya'.

3. Keburukan harus diperbaiki, bukan untuk dicintai

ilustrasi pasangan

Ilustrasi pasangan ©2016 tvN

Setiap orang punya kekurangan dan keburukan. Beberapa di antaranya bisa ditoleransi, sementara beberapa lagi harus diperbaiki karena pada dasarnya setiap orang harus terus memperbaiki diri agar bisa menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

4. Keinginan untuk dicintai apa adanya bisa menjadikan seseorang egois

ilustrasi pasangan bertengkar

Ilustrasi pasangan bertengkar ©TvN

Dicintai dengan segala kelebihan dan kekurangan kita merupakan kondisi ideal yang menjadi dambaan sebagian besar orang. Namun kadang keinginan seperti ini juga membuat kita menuntut untuk selalu dipahami tanpa mencoba introspeksi.

5. Kadang mencintai apa adanya bikin hubungan stagnan

ilustrasi pasangan bertengkar

Ilustrasi pasangan bertengkar © tvN

Masih ingat lagu Tulus yang liriknya seperti ini, "Jangan cintai aku apa adanya. Tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depan."

Kadang perlu juga untuk menerima kenyataan bahwa kita tidak menyukai satu atau dua hal dari pasangan, terutama jika hal yang tidak kita sukai itu bisa membuat hubungan jalan di tempat atau malah mengalami kemunduran. Tentu saja, setelah itu kondisi harus diubah agar hubungan tetap sehat.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sulit untuk Jatuh Cinta? Ternyata Ini 3 Alasan Utama yang Mungkin Menimpamu
Sulit untuk Jatuh Cinta? Ternyata Ini 3 Alasan Utama yang Mungkin Menimpamu

Beberapa alasan mengapa kamu sulit untuk jatuh cinta. Apa saja?

Baca Selengkapnya