4 Hal yang dilakukan selama festival panen India
Merdeka.com - Pongal adalah festival Hindu yang dirayakan meriah di Tamil Nadu, India. Juga dikenal sebagai festival panen Tamil, perayaan Pongal dilakukan selama empat hari berturut-turut. Ini menjadi simbol rasa terima kasih masyarakat kepada alam yang telah memberi mereka panen yang melimpah.
Pongal jatuh pada bulan panen Januari hingga Februari - musim ketika padi, tebu, gandum dan lainnya siap dipanen. Namun, Pongal umumnya jatuh pada tanggal 14-15 Januari yang juga dikenal sebagai bulan pernikahan.
Berikut adalah hal-hal yang dilakukan selama empat hari perayaan Pongal di India, sebagaimana dilansir Boldsky.
-
Bagaimana warga India merayakan Hari Bendera? Warga negara India mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada veteran dan personel militer negara tersebut dan memberi penghormatan kepada mereka yang gugur dalam dinas.
-
Gimana caranya merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat? Setiap tahunnya, UNESCO menandai perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia dengan berbagi informasi tentang proyek dan kegiatan yang relevan dengan tema tahunan.
-
Apa tradisi unik jelang Iduladha di Banyuwangi? Tradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi Tradisi ini dilaksanakan dengan menjemur kasur bersamaan di depan rumah.
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Tradisi ini diketahui sudah berkembang sejak tahun 1950-an, dan jadi salah satu hajat desa yang selalu ramai didatangi oleh warga.
-
Bagaimana umat Hindu merayakan Galungan? Ini menjadi momen bagi umat Hindu yang ada di Indonesia untuk melakukan upacara ritual yang dapat memberikan kedamaian hati.
-
Tradisi apa yang dilakukan warga Desa Sruni? Sementara itu dari Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali, ada tradisi unik yaitu Lebaran sapi. Puluhan sapi memenuhi jalan kampung dan semua sapi mengenakan kalung ketupat.
Hari pertama
Pada hari pertama, masyarakat akan memberi persembahan pada penguasa cuaca (petir, hujan dan badai), yakni Dewa Indra. Masyarkat Tamil menyembah Dewa Indra karena kelimpahan panen yang diberikannya selama setahun. Mereka pun berharap para dewata akan memberi kemakmuran untuk panen berikutnya.
Hari kedua
Pada hari kedua, masyarakat melakukan Puja. Beras direbus dalam panci susu. Kegiatan ini dilakukan di luar ruangan dan dalam pot gerabah. Rangkaian pohon kunyit terikat di sekitar pot. Tempat itu kemudian dihiasi dengan Kolam (bubuk kapur tradisional berwarna putih yang digunakan di luar rumah sehabis mandi). Mereka kemudian menyiapkan beras, dua batang tebu, pisang, dan kelapa untuk dipersembahkan kepada Dewa Matahari. Setelah prosesi persembahan selesai, peralatan yang digunakan untuk menyiapkan sesaji dibuang keluar dari rumah.
Hari ketiga
Pada hari ketiga, masyarakat akan melakukan apa yang disebut Mattu Pongal atau dikenal sebagai hari untuk sapi. Sapi-sapi kemudian dihiasi dengan lonceng yang diikatkan di leher, karangan bunga dan manik-manik berwarna-warni, lalu disembah.
Masyarakat setempat memercayai sebuah legenda yang mengatakan bahwa Dewa Siwa pernah menyuruh bantengnya (Basava) untuk turun ke bumi dan meminta manusia makan sekali dalam sebulan dan melakukan pijat minyak yang diikuti mandi secara teratur. Namun, Basava malah mengatakan sebaliknya. Ia mengatakan bahwa manusia harus makan setiap hari dan mandi sekali dalam sebulan.Dewa Siwa pun akhirnya mengutuk Basava dan mengasingkannya untuk hidup di bumi selamanya. Basava bekerja membajak ladang dan membantu para petani.
Hari keempat
Ini adalah hari terakhir dari perayaan Pongal yang dikenal dengan sebutan hari Knau, Karinaal atau Kannum Pongal. Pada hari keempat, semua orang bertemu dengan kerabat dan para sahabat mereka. Mereka pun saling bertukar hadiah, terutama untuk para pekerja dan petani yang berbakat dan dihargai karena kerja keras mereka. Jadi, tertarik untuk mengikuti tradisi unik ini? (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Festival ini diadakan untuk menyambut datangnya musim semi yang ditandai dengan bunga-bunga mekar dan alam semakin indah.
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaRitual yang biasa dilakukan petani di Bengkulu Selatan ini merupakan agenda wajib sebelum proses melakuan penanaman padi.
Baca SelengkapnyaTradisi Unan-unan dirayakan oleh semua orang Tengger baik yang beragama Hindu, Islam, hingga Kristen.
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca SelengkapnyaRatusan Umat Hindu berkumpul di Pura Cinere untuk mengikuti prosesi Tawur Agung Kesanga.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaAda banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaRatusan warga setempat menggelar kenduri desa dengan menghadirkan 9 jenis tumpeng.
Baca SelengkapnyaDi berbagai daerah, perayaan hari raya Idul Adha disambut meriah dengan berbagai tradisi.
Baca SelengkapnyaRitual adat Dayak Ngampar Bide dalam kemeriahan Pekan Gawai Dayak
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Betawi, lebaran haji atau hari raya Iduladha sama sakralnya dengan Idulfitri sehingga tak ingin dilewatkan begitu saja.
Baca Selengkapnya