5 Cara ampuh agar bisa 'nyambung' dengan calon mertua
Merdeka.com - Berhubungan dengan calon mertua bisa jadi merupakan mimpi buruk bagi sebagian orang. Cerita-cerita dari pasangan kita betapa orang tuanya sangat konvensional, mengusung budaya suku tertentu, atau sangat relijius, bisa jadi ketakutan tersendiri untuk menemui sang camer.
Akan sangat bermasalah jika mau tidak mau kita tetap harus bertemu dengan camer. Terkadang muncul kebingungan tentang topik apa yang bisa dibicarakan. Dari situ muncul kecanggungan yang tidak bisa kita hindari.
Namun tenang, hal tersebut tak perlu dikhawatirkan, karena berikut akan kami jelaskan tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk menghadapi sang camer. Berikut uraiannya.
-
Mengapa konflik terjadi menjelang pernikahan? Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan merasakan tekanan yang dapat memicu terjadinya konflik. Persiapan untuk pernikahan sering kali menjadi momen yang penuh ketegangan. Berbagai keputusan penting yang perlu diambil serta perbedaan pendapat biasanya muncul jelang pernikahan.
-
Mengapa melamar wanita tercinta harus dipersiapkan? Kata-kata melamar wanita tercinta memang harus dipersiapkan sebelum mengutarakannya. Hal ini agar kata-kata melamar yang diutarakan bisa meyakinkan sang pujaan hati.
-
Apa yang penting dalam komunikasi menjelang pernikahan? Dalam setiap hubungan, khususnya saat menjelang pernikahan, komunikasi sangatlah krusial. Penting untuk tidak ragu dalam menyampaikan perasaan, kekhawatiran, dan harapan kepada pasangan secara terbuka.
-
Bagaimana menghadapi ujian pernikahan? Secara pasti, menghadapi ujian menjelang pernikahan hanya membutuhkan satu hal yakni keyakinan dan ketenangan hati. Beberapa cara untuk mendapatkan kedua hal tersebut adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan hingga membaca kata-kata ujian menjelang pernikahan.
-
Bagaimana cara mempersiapkan komitmen jangka panjang dalam pernikahan? Pastikan bahwa kamu dan pasangan memiliki pemahaman yang sama tentang arti komitmen dan siap untuk bekerja sama dalam menjaga keutuhan pernikahan.
-
Apa yang perlu dibicarakan sebelum menikah? Diskusikan harapan, impian, dan juga kekhawatiran masing-masing. Terapi pranikah juga bisa menjadi pilihan untuk memastikan bahwa kalian berdua benar-benar siap secara emosional untuk memasuki babak baru dalam kehidupan ini.
1. Tanyakan kisah pasangan semasa kecil.
Mengetahui hal-hal kecil tentang pasangan tentu menyenangkan. Apalagi hal tersebut datang dari mulut orang yang seumur hidupnya membesarkan si dia dengan kasih sayang. Tanyakanlah apa kelakuan pasangan di masa kecil yang tidak berubah hingga sekarang, pengalaman memalukan dirinya, atau hal-hal lucu yang lainnya. Pertanyaan-pertanyaan tentang pengalaman pasangan menunjukkan bahwa Anda memang tertarik, perhatian, dan tentu mencintainya.
2. Mintalah nasihat.
Hampir semua orang akan sangat senang jika ada seseorang yang minta nasihat padanya. Sebab, mereka merasa bahwa pendapat mereka berharga. Maka mintalah nasihat tentang topik-topik atau permasalahan yang kerap Anda alami.
Namun jangan juga terlalu sering minta nasihat, karena hal tersebut akan menimbulkan persepsi negatif di benak sang calon mertua, yang bisa jadi berpeluang menyebabkan masalah baru. Mintalah nasihat secukupnya. Lakukan ini untuk menunjukkan rasa hormat terhadap pengetahuan dan kecerdasan sang calon mertua.
3. Ajarilah sesuatu yang berguna.
Tunjukkan pada keluarga besan bagaimana melakukan sesuatu yang menjadi kelebihan yang Anda miliki, seperti bantuan untuk mengaplikasikan teknologi terbaru. Tujuan melakukan hal ini adalah membuat Anda menjadi bagian penting yang bisa mengisi kekurangan di keluarga mereka.
4. Tunjukkan minat terhadap kehidupan mereka.
Ketika Anda bertemu dengan keluarga pasangan, maka tanyakan sejumlah pertanyaan dasar tentang kehidupan mereka, pekerjaan mereka serta kebiasaan keluarga dan hobi yang sering mereka jalani. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang sangat memperhatikan orang lain.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi Asia yang masih kuat diyakini menjadi pemicu konflik antara menantu dan mertua, khususnya soal keuangan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menjalin hubungan yang baik dengan mertua.
Baca SelengkapnyaMitos pernikahan anak terakhir dengan anak terakhir menurut adat Jawa disebut akan bawa malapetaka.
Baca Selengkapnya