5 Kebiasaan negatif di jejaring sosial yg perlu dibatasi
Merdeka.com - Apa yang kita lakukan di jejaring sosial memang menjadi urusan pribadi yang tidak berhak dicampuri oleh orang lain. Tetapi kita harus ingat kalau jejaring sosial layaknya tempat umum di mana jutaan orang lain bisa melihat dan membaca setiap hal yang kita bagi.
Status atau tautan yang kita share tanpa pikir panjang terkadang bisa membuat orang lain yang kebetulan membaca ikut senang, atau malah jadi bad mood.
Karena itulah ada baiknya kalau kita perlu membatasi perilaku-perilaku negatif seperti ini di jejaring sosial.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Apa aja kebiasaan buruk yang ganggu otak? Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat merusak sel-sel otak, menghambat aliran darah dan oksigen ke otak, atau mengurangi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh otak.
-
Apa saja perilaku negatif remaja? Pertama-tama, dr. Rudi Priyo Utomo Sp.OG menjelaskan beberapa perilaku negatif yang sering muncul pada remaja, seperti hubungan seks diluar nikah, kehamilan usia remaja, penggunaan napza, dan kekerasan dalam pacaran.
-
Apa dampak buruk terlalu banyak bermain media sosial terhadap kehidupan seksual? Ya, itu memang menjadi akar dari berbagai masalah. Terutama karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan terkurasi bisa membuat kita merasa tidak cukup, kurang menarik, dan cenderung mengalami stres. Semua perasaan ini dapat mengurangi keinginan kita untuk berhubungan intim.
-
Apa ciri-ciri konten negatif? Menurut Yunus Susilo, Dosen Teknik Geomatika Fakultas Teknik Unitomo Surabaya, sebuah konten dikatakan negatif apabila: Melanggar norma kesusilaan Isinya perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik Berupa pemerasan dan pengancaman Menyebarkan berita bohong atau hoaks Mengandung ujaran kebencian
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
1. Mengeluh terus-menerus
Memang menjadi hakmu untuk mengeluh di Twitter atau Facebook. Toh jejaring sosial memang diciptakan untuk sarana setiap orang mengekspresikan diri. Tetapi ada baiknya kamu tidak terlalu sering mengeluh atau ngomel di Facebook dan Twitter.
Pasalnya orang yang kebetulan melihat keluhanmu di timeline bisa ikut sebal. Melihat orang yang sedikit-sedikit mengeluh itu kadang bisa membuat suasana hati jadi tidak enak, lho.
2. Mengumbar emosi
Perilaku yang satu ini jelas perlu dibatasi, sebab saat sedang emosi kita jarang berpikir jernih. Daripada langsung berkicau di Twitter atau ngomel panjang lebar di Facebook, lebih baik kamu tenangkan diri terlebih dahulu. Jangan sampai kamu menyesali status yang sudah kamu ketik dalam kondisi emosi.
Kalau sudah tenang, tidak masalah kalau kamu mau menyampaikan unek-unek lewat jejaring sosial.
3. Menghina orang lain
Anonimitas di internet memang memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menyampaikan pendapat sebebas-bebasnya. Dan ini seringkali menjadikan kita lebih mudah menghina atau melakukan 'bullying' terhadap orang lain.
Meskipun akun kita memiliki identitas jelas yang bisa dilihat siapa saja, pada kenyataannya kamu tetap bisa menyerang orang lain tanpa harus berhadapan langsung dengan mereka. Ini bukan perilaku yang bagus, lho.
4. Umbar kemesraan
Sekali lagi, apa yang kita lakukan di jejaring sosial memang menjadi urusan pribadi yang tidak berhak dicampuri oleh orang lain. Tetapi alangkah baiknya kalau hubungan yang berada di area privasi kamu jaga agar tidak terlalu diumbar di depan publik.
5. Menyebarkan hal negatif
Kalau yang satu ini sebaiknya memang dihindari sama sekali. Siapa di antara kalian yang hobi share berita miring tentang slah satu capres sewaktu masa kampanye pilpres kemarin? Itu juga termasuk menyebarkan hal negatif, lho. Pasalnya kamu menyebarkan berita yang belum tentu benar dan bersifat menghasut.
Itulah 5 perilaku negatif di media sosial yang perlu kamu batasi. Perilaku negatif mana yang paling sering kamu lakukan?
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik keseruannya, ternyata ada bumerang yang mempengaruhi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaDoomscrolling atau kebiasaan membuka media sosial dan ponsel secara berlebih bisa pengaruhi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaSejumlah kesalahan dan perbuatan kita justru bisa membuat kebahagiaan terampas dari diri.
Baca SelengkapnyaTetap fokus pada tujuan hidup dan apa yang penting bagi Anda.
Baca SelengkapnyaHati-hati, terlalu banyak konsumsi konten self-development justru bisa membawa dampak negatif. Ketahui bahayanya agar tidak terjebak dalam siklus berlebihan!
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan buruk pada anak perlu diketahui dan diatasi oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca Selengkapnya