Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Mitos salah kaprah tentang pelecehan seksual terhadap anak

5 Mitos salah kaprah tentang pelecehan seksual terhadap anak Ilustrasi pelecehan seksual terhadap anak. © Doctor Insta

Merdeka.com - Zaman internet yang serba canggih dan terbuka membuat pengawasan terhadap anak semakin sulit. Orangtua ingin anak tumbuh dan berkembang dengan normal, berinteraksi dengan orang lain, dan melakukan banyak hal di luar rumah. Namun di saat yang sama, kasus kejahatan seksual terhadap anak yang semakin mengkhawatirkan membuat orangtua seolah ingin merangkul anak dalam dekapan aman lingkungan rumah setiap waktu.

Dengan edukasi, orangtua bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Jika anak paham mengenai pentingnya batasan dalam berinteraksi, mereka tidak akan menjadi target mudah bagi predator seksual. Mereka bisa mengambil keputusan tepat untuk melindungi diri dari pendekatan yang tak diinginkan. Lebih penting lagi, orangtua bisa mencegah anak melakukan pelecehan seksual terhadap anak lain.

Namun sebelum mengedukasi anak, orangtua pun perlu memahami definisi pelecehan seksual terhadap anak serta segala hal yang berkaitan dengannya. Masih banyak mitos salah kaprah mengenai kejahatan seksual terhadap anak yang masih dipercaya oleh para orangtua.

Orang lain juga bertanya?

Mitos 1: Anak perlu memahami bahayanya berinteraksi dengan orang asing (saja)

Sebagai orangtua, kita kerap memperingatkan anak untuk tidak mudah menerima ajakan dari orang yang tidak dikenal. Namun kita sering lupa, sebagian besar kejahatan seksual terhadap anak justru dilakukan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal. Pelaku kejahatan seksual bisa saja guru di sekolah, tetangga yang sering bermain dengan anak, atau bahkan orangtua kandung.

Untuk menghindarkan anak dari bahaya seperti ini, ajarkan mengenai pentingnya batasan dalam berinteraksi, perilaku yang pantas dan tidak, serta bagaimana cara mengomunikasikan pelecehan kepada orangtua.

Mitos 2: Hanya orang dewasa yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak

Anak juga bisa menjadi pelaku kejahatan seksual terhadap teman sebaya mereka. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai tindakan yang pantas dan tidak dalam interaksi sosial. Dalam banyak kasus, aksi bullying yang dilakukan anak-anak berkembang menjadi kasus pelecehan seksual serius. Untuk menghindari hal ini, sekali lagi merupakan tugas orangtua untuk mengedukasi anak.

Mitos 3: Meminta anak untuk 'bersikap ramah' setiap waktu adalah hal yang wajar

Kadang orangtua cenderung memaksa anak untuk memberikan pelukan atau menerima ciuman dari orang dewasa yang mendekati mereka agar terlihat sopan.

Sebaiknya orangtua menghargai ketika anak menolak untuk berdekatan dengan orang dewasa atau teman sebaya yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Dengan begini, mereka jadi belajar cara untuk berkata 'tidak' saat predator seksual melakukan pendekatan.

Mitos 4: Pendidikan seksual baru diperlukan saat anak menginjak pubertas

Mungkin anak belum perlu mengetahui detail sistem reproduksi, tetapi sebaiknya mereka diajarkan untuk mengenal tubuh mereka sejak dini. Mereka harus tahu nama-nama anggota tubuh dan bagian mana saja yang termasuk pribadi. Dengan cara ini, mereka akan lebih mudah untuk menyampaikan pertanyaan atau kekhawatiran yang berkaitan dengan anggota tubuh tersebut. Misalnya saja jika teman atau tetangga menyentuh perut atau punggung mereka dengan cara yang tak pantas dan membuat mereka merasa tak nyaman.

Mitos 5: Kadang anak berbohong mengenai pelecehan yang mereka alami untuk mencari perhatian

Jangan salah, mengomunikasikan tindak pelecehan yang dialami merupakan hal yang sangat sulit bagi tiap korban. Sedikit banyak mereka dihantui perasaan takut dihakimi atau tak dipercaya. Ketika anak menyampaikan tindak pelecehan yang mereka alami atau tak sengaja mereka saksikan, segeralah bertindak.

Itulah beberapa mitos mengenai pelecehan seksual terhadap anak yang perlu diluruskan.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orang Tua Wajib Tahu! Begini Cara Mengajarkan Pendidikan Seks untuk Anak
Orang Tua Wajib Tahu! Begini Cara Mengajarkan Pendidikan Seks untuk Anak

Pendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak

Baca Selengkapnya
Psikolog Bocorkan Kiat Bagi Orang Tua Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual
Psikolog Bocorkan Kiat Bagi Orang Tua Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual

Berikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual

Baca Selengkapnya
Semakin Banyak Anak yang Cuek, Masih Perlukah Kita Mengajari Anak untuk Tidak Berbicara dengan Orang Asing?
Semakin Banyak Anak yang Cuek, Masih Perlukah Kita Mengajari Anak untuk Tidak Berbicara dengan Orang Asing?

Pada masa lalu, orangtua selalu melarang anak untuk berbicara dengan orang asing. Apakah hal tersebut masih berlaku diterapkan saat ini?

Baca Selengkapnya
Orang Tua Wajib Catat, Ini 7 Tips Cegah Kekerasan Seksual pada Anak
Orang Tua Wajib Catat, Ini 7 Tips Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan tujuh kiat bagi orang tua dalam rangka mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak di lingkungan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
6 Jenis Bullying yang Perlu Diwaspadai Bisa Terjadi pada Anak
6 Jenis Bullying yang Perlu Diwaspadai Bisa Terjadi pada Anak

Beragam jenis bullying bisa menjadi ancaman bagi anak.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Sex Education Sesuai Tahap Usia Anak
Pentingnya Sex Education Sesuai Tahap Usia Anak

Anak perlu diajarkan terkait sex education sejak dini untuk mengetahui batas tentang dirinya yang boleh dan tidak boleh disentuh orang

Baca Selengkapnya
Begini Saran Psikolog dalam Memberi Edukasi pada Anak untuk Mencegah Pelecehan Seksual
Begini Saran Psikolog dalam Memberi Edukasi pada Anak untuk Mencegah Pelecehan Seksual

Contoh dan ajaran dari orangtua menjadi hal penting untuk cegah pelecehan seksual pada anak.

Baca Selengkapnya
Menyelami Dampak Anak Melihat Orangtua Berhubungan Intim
Menyelami Dampak Anak Melihat Orangtua Berhubungan Intim

Paparan terhadap momen intim orangtua bisa menciptakan berbagai dampak pada anak. Emosi yang muncul dapat melibatkan kebingungan, ketakutan, panik, rasa jijik.

Baca Selengkapnya
Produksi Konten Porno Anak Kecil, Pelaku Awalnya Beri Hadiah dan Kenalan dengan Keluarga Korban
Produksi Konten Porno Anak Kecil, Pelaku Awalnya Beri Hadiah dan Kenalan dengan Keluarga Korban

Delapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.

Baca Selengkapnya
Kasus Video Gay Kids di Jakarta Bukti Kejahatan  Pornografi Mengintai Anak Indonesia
Kasus Video Gay Kids di Jakarta Bukti Kejahatan Pornografi Mengintai Anak Indonesia

Bisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.

Baca Selengkapnya
Ketahui Cara Tepat dalam Mengajarkan Pendidikan Seksual pada Anak
Ketahui Cara Tepat dalam Mengajarkan Pendidikan Seksual pada Anak

Pengajaran pendidikan seksual pada anak memerlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh dari orangtua.

Baca Selengkapnya
Mengurai Penyebab Maraknya Aksi Pembullyan Bocah di Bawah Umur Kian Sadis
Mengurai Penyebab Maraknya Aksi Pembullyan Bocah di Bawah Umur Kian Sadis

Terlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya