5 Mitos seputar ketombe
Merdeka.com - Pembahasan soal ketombe tidak ada habisnya. Masalah rambut ini kerap menghantui banyak masyarakat karena cara merawat rambut yang tidak tepat. Ada yang bilang ketombe hanya ada di rambut, ketombe bisa hilang dengan shampo khusus. Namun apakah semuanya itu benar? Simak lima mitos soal ketombe, yang dikutip salon helena berikut.
Mitos # 1: Ketombe disebabkan oleh kulit kepala kering
Kulit kepala yang terkelupas sebenarnya adalah karena terlalu berminyak. Ketombe adalah pertumbuhan jamur yang berlebih. Jamur memakan kelebihan minyak dan sel kulit mati. Sel kulit mati kemudian menggumpal dan menjadi serpihan ketombe.
-
Apa penyebab utama ketombe? Hal tersebut dikarenakan kulit kepala yang mengalami penumpukan minyak dan sel kulit mati. Dilansir dari National Institute of Health, proses eksfoliasi alami yang terhambat bisa mengakibatkan berkembangbiaknya jamur Malassezia di kulit kepala. Hal itu akan menyebabkan iritasi dan pengelupasan yang mengganggu.
-
Apa yang menyebabkan munculnya ketombe? Ketombe atau dermatitis seboroik adalah kondisi yang ditandai dengan adanya serpihan putih atau kekuningan pada kulit kepala. Kulit kepala yang berminyak cenderung meningkatkan kemungkinan munculnya ketombe.
-
Apa penyebab ketombe? Penyebab ketombe sangat bervariasi dan dapat melibatkan berbagai faktor, dari infeksi jamur hingga kulit kepala yang kering.
Mitos # 2: Secara otomatis kulit kepala kering adalah ketombe
Tidak begitu. Jika Anda menggunakan sampo obat dan tidak melihat hasil setelah dua minggu, Anda Bisa memiliki psoriasis atau peradangan kulit. Peradangan bisa disebabkan oleh alergi atau sensitivitas terhadap bahan kimia dalam salah satu produk rambut Anda.
Mitos # 3: Anda harus sering keramas untuk mengusir ketombe
Seringkali orang beranggapan ketombe adalah akibat kulit kepala kering. Akhirnya mereka malas mencuci rambut. Ini salah. Karena jamur makan kotoran dan minyak di rambut Anda, penting untuk mencuci dengan sampo obat itu mengandung selenium sulfide, ketoconazole atau zync.
Mitos # 4: Ketombe hanya pada kulit kepala
Sebenarnya, ketombe tidak hanya muncul di rambut. Mereka juga ada di alis atau di mana saja dengan produksi minyak berlebih. Gunakan sampo anti ketombe untuk membersihkan daerah ini.
Mitos # 5: Shampoo khusus dapat menyembuhkan ketombe
Sayangnya, hal ini tidak benar. Seperti jerawat, ketombe adalah masalah itu dapat dikendalikan, tetapi tidak sembuh. Ketombe bisa muncul lagi jika Anda tidak merawatnya dengan baik.
Pahami mitos seputar ketombe sebelum membasminya, agar ketombe lenyap dan tidak mudah kembali lagi. (mdk/vic)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya mitos ketombe bisa menular ke orang lain. Apakah benar demikian?
Baca SelengkapnyaBiar lebih paham lagi, yuk kenali empat jenis ketombe berikut agar kamu bisa menemukan solusi yang paling tepat!
Baca SelengkapnyaDibalut dalam cerita-cerita yang melegenda, setiap mitos membawa pesona dan misteri yang tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaMitos jerawat ada yang kangen populer di masyarakat. Ini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak didukung oleh bukti ilmiah, namun banyak orang masih mempercayainya dan berusaha untuk mencari tahu apa sebab dari kedutan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang mengira ia berketombe bisa saja sebenarnya mengalami psoriasis atau peradangan kulit.
Baca SelengkapnyaBanyak orang mungkin pernah mengalami momen di mana kulit kepala terasa gatal tanpa aba-aba.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.
Baca SelengkapnyaKetombe merupakan sel kulit kepala yang telah mati lalu kemudian terlepas dan menjadi serpihan putih kecil.
Baca SelengkapnyaJamur alami yang berada pada kulit kepala manusia, Malassezia, memakan substansi lemak yang terkandung dalam sebum hingga menyebabkan ketombe.
Baca SelengkapnyaKetombe dapat mempengaruhi kesehatan rambut dan kulit kepala.
Baca SelengkapnyaJangan biarkan ketombe mengganggu kenyamanan Anda, tips-tips ini dijamin ampuh untuk kulit kepala bebas ketombe
Baca Selengkapnya