5 Pemahaman Salah Kaprah tentang Purging saat Coba Produk Skincare
Merdeka.com - Purging, istilah kecantikan yang satu ini tampaknya sudah tak asing bagi para pecinta kosmetik. Sering diartikan sebagai proses detoksifikasi kulit yang ditandai dengan reaksi temporer di mana kulit menolak produk. Dari pengertian di atas saja kita sudah bisa menemukan dua kesalahan.
Jadi apa saja yang perlu diluruskan dari pemahaman tentang skin purging yang beredar selama ini? Mari kita bahas selengkapnya.
Miskonsepsi 1: Purging adalah Fase Penolakan Sementara terhadap Produk Baru
Hampir semua penjelasan tentang purging yang kita jumpai di berbagai situs kecantikan menyebutkan bahwa ini adalah fase inisiasi di mana kulit menunjukkan reaksi penolakan sementara. Begitu masa adaptasi selesai, kondisi kulit akan berangsur membaik.
-
Bagaimana cara merawat kulit yang alergi? Gunakan Bahan Alami yang MenyegarkanBahan-bahan alami seperti aloe vera, chamomile, dan oatmeal dikenal memiliki efek menenangkan yang dapat membantu meredakan masalah kulit akibat alergi.
-
Apa itu alergi skincare? Alergi skincare adalah reaksi kulit yang muncul setelah menggunakan produk skincare tertentu, yang dapat berupa kemerahan, gatal, ruam, atau pembengkakan.
-
Gimana cara menghindari skincare berbahaya? Untuk menghindari penggunaan bahan yang dilarang, ada baiknya ketahui bahan-bahan skincare berikut yang berbahaya jika digunakan oleh remaja.
-
Mengapa urutan skincare penting? Banyak orang menganggap urutan aplikasi skincare sekadar kebiasaan, padahal urutan ini sebenarnya memengaruhi penyerapan dan efektivitas produk. Seperti diungkapkan oleh Dr. Annie Chiu, dermatolog bersertifikat, 'Urutan produk skincare berpengaruh besar pada efektivitas bahan aktif yang diserap kulit.' Pengaplikasian yang salah bisa mengurangi manfaat dari bahan-bahan aktif atau bahkan memicu iritasi.
-
Apa tanda-tanda kulit alergi terhadap skincare? Gejala seperti kemerahan, rasa gatal, dan iritasi adalah beberapa indikasi bahwa produk tersebut mungkin tidak cocok untuk kulit Anda.
-
Kenapa eksfoliasi berlebihan berbahaya? Menurut Truly Beauty, penggunaan produk eksfoliasi setiap hari dapat menyebabkan robekan mikro, peradangan, iritasi, dan kemerahan pada kulit. Selain itu, eksfoliasi yang terlalu sering dapat membuat kulit semakin tipis dan mempercepat munculnya keriput.
Saat terjadi purging, kulit memang sedang beradaptasi pada produk baru. Walaupun begitu, kulit berjerawat pada periode purging justru karena bahan aktif pada produk sedang bekerja.
Kulit mengalami jerawat atau beruntusan karena bahan aktif di dalam produk meningkatkan kecepatan siklus perputaran sel kulit. Bakal jerawat yang masih berada di bawah permukaan kulit jadi lebih cepat matang. Tetapi begitu keseimbangan pada kulit kembali, jerawat ini juga akan hilang bersamaan.
Miskonsepsi 2: Purging Memang Harus Terjadi saat Mencoba Produk Baru
Katanya purging memang sudah sewajarnya terjadi. Jika kulit tidak mengalami purging, artinya kandungan di dalam produk kurang ampuh.
Khasiat suatu produk pada kulit pemakainya tidak ditentukan oleh terjadinya fase purging atau tidak. Purging adalah masalah kulit temporer yang terjadi karena terganggunya keseimbangan para masa adaptasi dan hal ini bisa dimaklumi.
Tetapi akan lebih baik lagi jika kulit bisa beradaptasi pada kandungan di dalam produk tanpa harus mengalami jerawat atau beruntusan lebih dulu. Tidak semua orang harus mengalami purging saat mencoba produk baru.
Miskonsepsi 3: Purging adalah Proses Detoksifikasi
Penjelasan yang paling sering dikemukakan mengenai skin purging adalah produk yang dipakai membantu tubuh untuk mengeluarkan racun dari kulit. Begitu seluruh racun tersapu bersih, kondisi kulit akan membaik. Dan hal ini berlaku untuk semua jenis kosmetik dan produk perawatan kecantikan.
Menurut sejumlah ahli dermatologi dan kecantikan, tubuh tidak mengeluarkan racun dengan cara seperti itu. Kulit hanya mengeluarkan jejak-jejak toksin melalui keringat. Sementara organ yang bertugas mengeluarkan sebagian besar racun dari dalam tubuh adalah hati dan ginjal.
Miskonsepsi 4: Purging Bisa Terjadi dengan Semua Produk Skincare
"Biasanya purging ditemui pada produk yang meningkatkan perputaran sel seperti retinoid atau hydroxy acids," tutur Sejal Shah, M.D., ahli dermatologi yang berbasis di New York kepada Allure.
Jika produk yang digunakan adalah bedak atau krim yang tidak mengandung lactic acid, glycolic acid, salicylic acid, atau retinol tetapi kulit jadi berjerawat, maka ini adalah reaksi alergi. Dengan kata lain, kulit memang bereaksi negatif terhadap produk yang digunakan.
Miskonsepsi 5: Gunakan Terus Produk sampai Kondisi Kulit Membaik dengan Sendirinya
Jerawat atau beruntusan pada saat purging idealnya sembuh setelah empat sampai enam minggu. Jika setelah itu jerawat masih belum sembuh, maka itu adalah reaksi alergi. Hentikan pemakaian produk sekarang juga.
Itulah beberapa pemahaman salah kaprah tentang purging yang sebaiknya diketahui kebenarannya.
Sumber: Beautylish, Metrin, Allure
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Skin purging memang sering jadi kondisi yang bikin cemas. Cari tahu fakta dan cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaLantas, apa saja sih kesalahan yang sering dilakukan pemula dalam merawat kesehatan dan kecantikan kulit wajah?
Baca SelengkapnyaSadar akan batasan dan kebutuhan kulit adalah langkah awal untuk menghindari ketergantungan yang berlebihan terhadap skincare.
Baca SelengkapnyaMasih banyak mitos perawatan kulit yang dipercaya masyarakat.
Baca SelengkapnyaFakta skincare dapat membantu kita membuat keputusan yang tepat dalam merawat kulit.
Baca SelengkapnyaMengambil moisturizer dari jar tanpa mencuci tangan atau saling pinjam produk skincare dengan orang lain bisa menjadi penyebab produk terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaSalah mencuci wajah bisa menyebabkan muka menjadi kotor dan berisiko jerawatan.
Baca SelengkapnyaAlih-alih membanjiri wajah dengan beragam produk skincare, tren skin fasting mengajak Anda untuk 'berpuasa' dari perawatan kulit selama periode tertentu.
Baca SelengkapnyaTidak semua produk skincare cocok digunakan setiap hari. Beberapa produk justru dapat memberikan dampak negatif pada kulit jika digunakan secara berlebihan.
Baca Selengkapnya