5 Perilaku buruk anak yang harus diperbaiki
Merdeka.com - Kita tentu sering melihat anak berguling-guling di lantai dan berteriak atau memukul orang tua mereka di depan umum. Perilaku buruk seperti ini tidak hanya membuat orang tua, tetapi juga berbahaya bagi masa depan anak itu sendiri. Jika Anda mengabaikan perilaku buruk dari anak Anda, ia akan terbiasa bersikap nakal. Perilakunya pun akan sulit diubah setelah ia tumbuh dewasa.
Kebanyakan orang tua sangat lemah terhadap perilaku anak mereka karena mereka percaya, seorang anak belum cukup umur untuk memahami tata kesopanan. Namun, beberapa perilaku buruk dari anak ini tidak harus Anda ditolerir. Anda harus mendisiplinkan anak jika mereka bersikeras berperilaku demikian setiap saat. Berikut adalah lima perilaku buruk anak yang harus diperbaiki, seperti dilansir Boldsky!
Berteriak
-
Apa saja kebiasaan buruk anak yang bisa diatasi? Berikut sejumlah kebiasaan buruk anak yang perlu diatasi orangtua: Menggigit Jempol, Menggigit Kuku, Mengisap/Menggigit/Sedot Bibir, Mengupil, Memainkan Rambut, Menggeretakkan Gigi, Waktu Layar Berlebihan, Kebiasaan Makan yang Buruk, Tidur Tengah Malam, Merasa Takut, Keras Kepala, Berbohong, Menolak Menerima Tanggung Jawab, Mengganggu Orang Lain, Perilaku Agresif, Mengeluh.
-
Apa sifat anak sulung yang membuat mereka sulit beradaptasi? Anak sulung cenderung kurang fleksibel. Karena kebiasaan mereka yang mandiri dan perfeksionis, mereka cenderung sulit beradaptasi dengan perubahan atau kehilangan kendali atas situasi tertentu.
-
Apa kesalahan parenting yang bisa menghambat perkembangan anak? Melibatkan Anak pada Terlalu Banyak Kegiatan Meski kegiatan-kegiatan ini baik untuk perkembangan anak, terlalu banyak aktivitas bisa mengganggu pola tidur anak dan kesehatan mental mereka.
-
Apa saja contoh kebiasaan buruk anak? Beberapa kebiasaan buruk anak termasuk mengorek hidung, menggigit kuku, menghisap jempol, memutar-mutarkan rambut dengan jari, menggerus gigi, dan menggigit serta memukul.
-
Kapan kebiasaan buruk anak bisa berbahaya? Jika kebiasaan buruk anak tidak ditangani secepatnya, dapat menyebabkan berbagai bahaya, seperti gangguan perkembangan, masalah kesehatan, kesulitan belajar, dan masalah perilaku.
-
Apa kesalahan parenting yang memperburuk agresivitas anak? Hukuman yang keras dapat membuat anak merasa takut, cemas, dan semakin marah, sehingga mendorong mereka untuk berperilaku lebih agresif.
Sebagian besar balita suka berteriak untuk mendapatkan perhatian dari orang tua mereka. Tetapi mulai hari ini, katakan pada si kecil bahwa ia hanya akan didengar jika berbicara dengan volume normal. Anda mungkin merasa berat untuk melakukannya, namun jika saat ini anak Anda berani berteriak di hadapan Anda, besok ia mungkin berteriak pada orang lain yang datang ke rumah Anda atau bahkan gurunya.
Menangis ketika ingin sesuatu
Ini adalah satu hal yang sering dilakukan anak kecil ketika ia menginginkan sesuatu. Kebanyakan anak memaksa orang tua mereka untuk membelikan mainan baru dengan menangis sejadi-jadinya. Jika anak Anda menunjukkan perilaku buruk seperti itu, pastikan ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Memukul
Anda tentu sangat tahu bahwa memukul bukan cara yang baik dan sopan, meski itu dilakukan oleh seorang anak sekalipun. Setiap kali anak Anda memukul Anda atau orang lain, mintalah dia untuk segera minta maaf atas kenakalannya. Jika ia tetap tidak melakukannya, pastikan Anda memberinya hukuman sebagai tanda bahwa Anda bersikap serius atas kesalahannya.
Meniru kata-kata kotor atau tidak sopan
Anak kecil bisa meniru kata apapun yang didengarnya dengan cepat. Jadi sangat mungkin jika anak Anda meniru beberapa kata-kata buruk dari anak-anak lain atau dari televisi. Namun ingat, jangan pernah menertawakan perilaku buruknya tersebut. Sebab, anak Anda akan menganggapnya sebagai dorongan sehingga terus mengucapkan kata-kata itu. Tegurlah anak Anda untuk tidak lagi mengucapkan kata-kata itu.
Perilaku destruktif (merusak)
Anak sering mematahkan mainan ketika bermain, ini tentunya perilaku yang alami. Namun, jika anak Anda memiliki kebiasaan menghancurkan mainan atau hal-hal lain di sekitarnya hanya untuk bersenang-senang, Anda harus mengambil sikap tegas. Ajarkan anak untuk membuat dan menciptakan sesuatu, bukan untuk menghancurkan sesuatu yang dimilikinya. Inilah lima perilaku buruk anak yang harus segera diperbaiki. Ini tentunya demi kebaikan anak. Ingat, jangan biarkan perilaku buruk itu terbawa hingga anak tumbuh dewasa. Sebab, kebiasaan buruk itu akan semakin sulit diubah jika ia sudah dewasa. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah kebiasaan buruk pada anak perlu diketahui dan diatasi oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaMenurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSikap orangtua yang terlalu otoriter, memberikan terlalu banyak perhatian, atau tidak mendukung pendidikan dapat mengurangi kecerdasan anak.
Baca SelengkapnyaKesalahan dalam parenting atau pengasuhan dari orangtua ternyata bisa menyebabkan kecerdasan anak tidak berkembang sempurna.
Baca SelengkapnyaKendati orangtua kadang melakukan yang terbaik, namun kesalahan parenting mungkin terjadi dan dialami anak.
Baca SelengkapnyaMeskipun terlihat seperti bentuk kasih sayang, memanjakan anak secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan.
Baca SelengkapnyaTerdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.
Baca SelengkapnyaDalam mengasuh dan menerapkan parenting pada anak remaja, penting bagi orangtua untuk mengetahui kesalahan yang rentan terjadi agar tidak terulang.
Baca SelengkapnyaTingkah laku dan perilaku anak kerap dituduh sebagai perbuatan nakal padahal bukan.
Baca SelengkapnyaCobalah untuk menerapkan beberapa cara ini saat mendidik si kecil agar menjadi pribadi yang penurut. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaMunculnya perilaku agresif pada seorang anak bisa terjadi karena sejumlah kesalahan parenting yang dilakukan orangtua.
Baca SelengkapnyaMunculnya perilaku anak manja bisa disebabkan dari kesalahan pengasuhan yang dilakukan orangtua.
Baca Selengkapnya