5 Tembok megah yang jadi saksi sejarah

Merdeka.com - Apa yang kamu pikirkan saat mendengar nama Tembok Berlin dan Tembok Besar China? Keduanya memang termasuk peninggalan arsitektur terpenting dalam peradaban manusia. Namun bukan hanya kemegahan strukturnya yang menjadikan tembok-tembok ini berharga. Nilai sejarah yang dikandungnya juga menjadi peninggalan penting bagi umat manusia.

Tembok Hadrian, Tembok Ratapan, dan Rereuntuhan Sacsayhuaman juga menyimpan nilai yang sama. Tembok-tembok peninggalan masa lalu itu merupakan saksi sejarah.

Tembok Hadrian

Tembok Hadrian merupakan saksi bisu masa kejayaan bangsa Romawi. Tembok yang membentang dari Laut Irlandia sampai Laut Utara ini merupakan bukti kekuasaan Romawi selama 6 abad di Inggris.Dilansir History, tembok ini dibangun oleh bangsa Romawi atas perintah Kaisar Hadrianus pada tahun 122 M. Tujuannya untuk melindungi koloni yang berada di wilayah Inggris dari bangsa barbar. Tembok ini sempat ditelantarkan pada tahun 140 M. Fungsinya digantikan oleh Tembok Antoine. Namun Tembok Hadrian tetap bertahan sebagai salah satu benteng terkuat Inggris sampai Romawi menarik diri dari daerah tersebut pada abad 5.Tembok Hadrian telah terdaftar sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987. Saat ini tembok tersebut termasuk salah satu situs bersejarah paling banyak dikunjungi di Inggris.

Tembok Besar China

Sama seperti Tembok Hadrian, awalnya situs kebanggaan Republik Rakyat Tiongkok ini merupakan benteng yang sengaja dibangun untuk mencegah invasi bangsa nomaden dari utara. Tembok tersebut didirikan atas perintah Kaisar Qin Shi Huang pada abad 3. Dilansir History, tembok legendaris ini tersusun dari kumpulan batu, kayu, dan barikade tanah sejauh ribuan mil, membentang dari Gurun Gobi hingga ke perbatasan Korea Utara. Tembok Besar China memang sempat menjadi struktur terbesar yang pernah dibuat oleh manusia hingga masuk ke jajaran 7 Keajaiban Dunia. Namun tembok ini terbukti gagal mempertahankan kejayaan Dinasti Ming. Bangsa Mongol dan Manchu berhasil membobol pertahanan Tembok Besar dan menduduki ibukota Beijing.

Tembok Konstantinopel

Konstantinopel (sekarang Istanbul) dulunya merupakan kota pelabuhan penting Byzantium. Kota ini kerap menjadi incaran bangsa lain. Karena itu penguasa Konstantinopel membangun tembok kokoh di sekeliling kota.Dilansir History, yang paling tersohor saat itu adalah Tembook Theodosian, dilengkapi parit, dinding luar setinggi 27 kaki dan dinding dalam seukuran 40 kaki.Dinding Konstantinopel berhasil mengusir sejumlah penakluk, antara lain Attila sang Hun. Namun pada akhirnya bangsa Turki berhasil menguasai Konstantinopel dan meruntuhkan Kekaisaran Byzantium.

Tembok Berlin

Siapa yang tak pernah mendengar tentang Tembok Berlin? Tembok ini sempat menjadi saksi bisu perselisihan Jerman Barat dan Jerman Timur sejak tahun 1961. Tembok tersebut didirikan oleh pemerintah Jerman Timur yang beraliran fasis untuk mencegah bangsa lain memasuki negara tersebut. Namun maksud sebenarnya adalah untuk mencegah warga Jerman Timur menyeberang ke Jerman Barat.Lebih dari 100 orang menemui ajal saat mencoba melarikan diri melalui tembok tersebut. Ribuan lainnya berhasil hijrah dengan menggali terowongan atau menaiki balon udara buatan sendiri. Dilansir History, tembok tersebut berdiri selama lebih dari 28 tahun sebelum dirobohkan pada 9 November 1989. Runtuhnya Tembok Berlin sekaligus sebagai penanda bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur. Meskipun tak lagi berdiri, puing dan pecahan tembok ini kerap diperjualbelikan sebagai benda koleksi karena nilai sejarahnya yang tinggi.

Tembok Ratapan

Tembok Barat atau lebih dikenal sebagai Tembok Ratapan merupakan situs religius terpenting bagi bangsa Yahudi di seluruh dunia.Dilansir Mentalfloss, situs ini sempat menjadi sengketa antara Palestina dan Israel. Sebab dulunya Tembok Ratapan berada di lokasi yang menjadi daerah kekuasaan kaum Muslim. Namun Tembok Ratapan dan daerah di sekelilingnya kini jatuh ke tangan Israel. Sering terjadi insiden berdarah yang melibatkan tembok tersebut. Salah satunya adalah ketika seorang pria ditembak mati oleh tentara Israel karena diduga menjalankan ritual Islam di dekat Tembok Ratapan.