5 Tradisi brutal yang dilakukan pria agar dicap jantan
Merdeka.com - Dicap sebagai pria jantan adalah sebuah harga mati bagi pria. Sebab, pria memiliki ego yang lebih besar daripada wanita, dan pria tentunya tidak mau dipandang sebelah mata, terutama oleh wanita. Untuk bisa dikatakan jantan, beberapa pria di berbagai belahan dunia rela melakukan tradisi brutal ini. Mengapa dikatakan brutal? Karena tradisi ini sangat lah ekstrem dan menuntut keberanian yang besar. Berikut kami sajikan lima tradisi brutal yang dilakukan pria agar dicap jantan. Mari kita simak bersama!
Melompati banteng
Suku Karo di Ethiopia memiliki ritual ekstrem yang dilakukan oleh para pria untuk membuktikan kejantanan mereka. Peserta diminta untuk melompati seekor banteng yang mengamuk dengan mengenakan baju ulang tahunnya. Tidak peduli seberapa tua usianya, pria dewasa yang tidak mengikuti tradisi ini akan tetap dicap sebagai anak-anak. Itu tandanya dia dianggap belum pantas untuk menikah. Namun, beberapa pria tetap melangsungkan pernikahan, tanpa terlebih dulu mengikuti ritual ini. Perlu diketahui bahwa menurut hukum Karo, bayi yang lahir sebelum ayah mereka berpartisipasi dalam ritual inisiasi ini dianggap anak haram, dan berdasarkan hukum Karo pula, anak haram tidak diperbolehkan untuk hidup. Anak itu diperbolehkan untuk hidup jika sang ayah telah menjalani ritual ini.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Apa ciri khas Pria Alfa? Pria alfa dikenal sebagai sosok yang penuh percaya diri. Istilah 'alfa' berasal dari dunia hewan, menggambarkan individu yang berada di puncak hierarki kelompoknya. Pria alfa menunjukkan kepercayaan diri dalam berbagai situasi dan tahu bahwa mereka akan berhasil menghadapi tantangan apapun. Mereka juga cenderung ramah, mampu berinteraksi dengan siapa saja, dan tidak tergoyahkan saat mendekati orang lain.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Apa yang buat pria lebih berisiko? Dr. Rohit Vuppuluri, seorang kardiolog intervensi, menekankan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat memperpendek harapan hidup.
Berburu raja hutan
Suku Maasai mewajibkan anak laki-laki mereka untuk berburu singa, hanya dengan menggunakan tombak dan perisai. Di masa lalu, anak laki-laki diminta untuk berburu sendirian. Namun, karena populasi singa terus menurun, tradisi ini telah berubah, dan saat ini anak laki-laki dari suku Maasai diminta berburu dalam kelompok. Berburu singa adalah aksi yang sangat berbahaya, dan karena itu memiliki unsur berbahaya, kegiatan ini dianggap cocok untuk ritual kejantanan bagi anak laki-laki suku Maasai. Ketika anak laki-laki suku Maasai berburu singa, mereka telah menunjukkan keberanian mereka. Namun, suku Maasai tidak berburu singa yang terluka atau lemah. Juga, mereka tidak berburu singa betina karena mereka diyakini sebagai pemberi kehidupan.
Topik pilihan: Tips Cantik | Tips Cinta | Lokasi Wisata
Modifikasi kulit
Suku Sepik di Papua Nugini menganggap buaya sebagai makhluk yang sangat suci. Mereka mengklaim memiliki hubungan spiritual dan budaya dengan reptil berbahaya ini. Oleh karenanya, suku Sepik mendorong para pemudanya untuk menyelesaikan ritual menyakitkan, yang dirancang untuk mengubah kulit tubuh mereka menjadi mirip dengan kulit buaya. Dengan menggunakan pisau cukur, tetua suku akan menyayat kulit para pemuda. Proses menyakitkan ini menghasilkan pola indah yang sangat mirip dengan kulit buaya. Untuk melengkapi ritual tersebut, para tetua kemudian menaruh abu pada luka yang menganga. Setelah upacara selesai, para pemuda itu dinyatakan sebagai pria sejati.
Topik pilihan: Tips Cantik | Tips Cinta | Lokasi Wisata
Diberi racun
Ritual kedewasaan Matis dari empat fase yang sangat menyakitkan. Pada tahap pertama, racun diteteskan pada mata pria muda. Suku Matis percaya bahwa hal tersebut akan membantu meningkatkan indera penglihatan anak laki-laki mereka. Tahap kedua dan ketiga melibatkan siksaan fisik, tubuh para pemuda akan dicambuk dan dipukuli berulang kali. Pada tahap akhir, para pemuda disuntik dengan racun Kampo, yang diekstrak dari katak monyet. Kampo tidak bersifat halusinogenik, meskipun dapat menyebabkan respon psikologis yang ekstrem. Selain itu, racun ini juga dapat menyebabkan berbagai efek pada tubuh seperti muntah dan gerakan usus yang tak terkendali. Suku Matis sangat percaya bahwa Kampo mampu meningkatkan daya tahan dan kekuatan anak laki-laki mereka, dan membuat mereka menjadi pria sejati dan pemburu yang mahir.
Topik pilihan: Tips Cantik | Tips Cinta | Lokasi Wisata
Modifikasi penis
Agar anak-anak laki-laki dari suku Unambal disebut pria sejati, mereka perlu menjalani siksaan fisik yang ekstrem. Para tetua suku akan memotong kulit dari berbagai bagian tubuh seorang anak laki-laki, termasuk pantat, dada, lengan, dan bahu. Kemudian, mereka akan menaruh pasir di atas luka yang belum mengering itu. Hal ini sengaja dilakukan agar luka dapat menghasilkan bekas luka yang indah, setelah itu telah benar-benar sembuh. Suku Unambal juga mengharuskan anak laki-laki di sukunya untuk menjalani sunat. Namun, ritual itu tidak berakhir di sana. Setelah mereka memiliki jenggot, mereka diwajibkan untuk menjalani prosedur menyakitkan, di mana bagian bawah penis mereka dipotong terbuka dari dasar hingga ke lubang kencing. Suku Unambal percaya bahwa dengan melakukan ritual yang tampaknya menyiksa ini akan membuat penis mereka lebih menarik dan lebih ringan.Inilah lima tradisi brutal yang dilakukan pria agar dicap jantan. Ritual ini kebanyakan hanya dilakukan oleh suku-suku pedalaman untuk menunjukkan eksistensi mereka di antara suku-suku yang lain.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintai.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini viral orang tadarus dengan membawa senjata tajam di balik bajunya.
Baca SelengkapnyaTradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaPelaku mengajak teman-temannya untuk memukuli korban.
Baca SelengkapnyaMelihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSecara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat.
Baca SelengkapnyaPria berinisial HM (25) itu pun ditangkap polisi saat melakukan aksinya di Hotel Mojokerto.
Baca SelengkapnyaMengenal tradisi Mangai Binu dari Nias, perburuan kepala manusia sebagai bentuk status sosial.
Baca SelengkapnyaPerempuan Mentawai yang memiliki gigi runcing akan dianggap memiliki nilai lebih.
Baca SelengkapnyaWanita di Sumba Barat Daya menjadi korban tradisi kawin tangkap.
Baca SelengkapnyaAtraksi Tatung selalu melekat dengan perayaan Cap Go Meh di Kalimantan Barat.
Baca Selengkapnya