7 Alasan smartphone bikin manusia malas dan 'lumpuh'
Merdeka.com - Telepon pintar, agaknya perangkat yang satu ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan setiap orang. Kadang dia membantu kita melakukan banyak hal. Hingga tak terbayangkan apa yang akan terjadi jika smartphone tidak pernah diciptakan.
Berbagai kemudahan diberikan, beragam aplikasi ditawarkan. Namun seringnya kita tak sadar bahwa bahaya sedang mengancam. Kita terlena dengan kemudahan dan praktisnya hidup dengan gadget ini. Kecanggihannya telah mengaburkan kewaspadaan kita. Membuat kita jadi orang yang malas.
Orang malas tentu tidak produktif. Inilah yang ditakutkan dari penggunaan smartphone yang berlebihan. Ada beberapa faktor penyebab smartphone bisa membuat orang malas, di antaranya sebagai berikut.
-
Bagaimana smartphone mengganggu konsentrasi? 'Konektivitas konstan dari smartphone bisa mengganggu,' ujar Dr. Kapoor. Alih-alih fokus pada tugas-tugas yang harus diselesaikan di pagi hari, kita bisa terperangkap dalam email, media sosial, atau kegiatan online lainnya, menunda produktivitas.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi fungsi otak? Melihat ponsel segera setelah bangun tidur menghambat fungsi kognitif. Otak yang seharusnya bangun secara alami jadi terganggu dengan informasi yang masuk begitu cepat.
-
Kenapa adiksi smartphone bisa menyebabkan lupa? Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Kenapa kecanduan handphone merusak kualitas hidup? Terlalu banyak melihat layar handphone untuk hal nggak penting bisa bikin kamu sulit untuk menjalani kehidupan, dan susah fokus pada apa yang sedang dikerjakan.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Kenapa sering pakai ponsel bahaya buat otak? Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).
Smartphone Melakukan Segalanya Untuk Manusia
Pernah pesan kamar hotel melalui aplikasi smartphone, atau minta abang Gojek beli makanan di warung? Sekarang hal seperti itu mungkin sudah lumrah.
Sebuah startup telah mengembangkan aplikasi TaskRabbit, di mana anda bisa menggunakan jasanya untuk melakukan semua pekerjaan rumahan, seperti berbelanja, membersihkan rumah, dan sebagainya. Bahkan kini ada aplikasi khusus untuk menunggu antrean telepon customer service.
Aplikasi yang 'unik', bukan? Ada saja orang yang rela membelanjakan uangnya, demi tidak menunggu antrean. Entah mereka terlalu sibuk, atau malah terlalu malas.
Jika suatu saat nanti ada aplikasi yang membantu anda untuk tidur tanpa perlu berbaring dan memejamkan mata, apakah anda juga akan mencobanya?
GPS dapat menurunkan kemampuan memori
Sistem GPS berdampak buruk pada hippocampus. Hippocampus adalah bagian dari otak yang berhubungan dengan ingatan. Hal ini diungkap berdasarkan studi yang dilakukan Veronique Bohbot, seorang ahli saraf otak.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi wilayah yang dikunjungi. Dengan adanya GPS, penjelajahan serupa tidak perlu lagi dilakukan.
Tidak ada gunanya mengingat patokan arah saat menuju ke suatu tempat. Karena GPS telah memberitahukan semuanya. Mulai dari tempat-tempat populer, sampai kapan Anda harus berbelok ke kiri atau kanan.
Jika GPS melakukan semuanya, maka setiap kali bepergian Anda akan selalu mengandalkannya. Anda tidak pernah merasa tahu sedang pergi ke arah mana dan jalan mana yang akan dipilih. Padahal ini sangat penting untuk membantu Anda mengingat lokasi yang akan dituju.
Mengacaukan Kemampuan Multitasking
Saat asyik melakukan aktivitas fisik, tiba-tiba smartphone Anda berbunyi. Segera anda sambar dan membaca sebuah pesan instan yang berisi tautan internet. Anda klik tautan tersebut dan terbukalah laman yang dimaksud.
Saat itu terjadi, aktivitas akan terhenti sebentar. Bahkan mungkin anda sudah melupakan pengirim pesan tadi. Dan ini masih belum seberapa.
Penelitian Clifford Nass menyebutkan, seseorang yang melakukan pekerjaan, seperti mengirim email, browsing, dan menonton televisi dalam waktu bersamaan, akan mengalami kesulitan saat harus fokus pada satu pekerjaan. Ironisnya, mereka bahkan kesulitan beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
Karenanya Nass menyimpulkan, terlalu sering melakukan banyak pekerjaan secara serentak, malah berakibat menurunkan kemampuan multitasking manusia.
Mesin Pencari Membuat Malas Berpikir
Ada satu soal matematika. Sebuah tongkat pemukul dan bolanya dibeli dengan harga 1,1 dolar AS. Harga tongkat pemukul 1 dolar lebih tinggi dari harga bola. Berapakah harga sebuah bola?
Dalam sebuah studi di Universitas Waterloo, Kanada, pertanyaan ini dilontarkan kepada beberapa orang. Tujuannya untuk mengetahui apakah mereka berpikir secara intuitif atau analitik.
Orang yang berpikir intuitif, akan menjawab dengan harga 1 sen. Namun orang yang berpikir analitik menganggap jawaban itu tidak logis, dan kemudian menjawabnya dengan benar, yaitu seharga 0.5 sen dolar.
Kemudian para peserta diberi pertanyaan lanjutan tentang seberapa lama mereka menggunakan mesin pencari. Hasilnya, para pemikir intuitif terlalu sering mengandalkan mesin pencari untuk menemukan jawaban daripada mencoba memikirkannya sendiri. Mereka yang memiliki dan terbiasa menggunakan smartphone cenderung mendapatkan skor yang lebih rendah dalam tes sederhana ini.
Mesin Pencari Melemahkan Insting
Setiap manusia memiliki insting yang menggerakkan mereka dalam mengambil sebuah keputusan, entah insting tersebut hanya didasarkan pada naluri atau pemikiran logis. Dalam sebuah hasil penelitian yang dipublikasikan di ScienceDirect, ditemukan bukti bahwa orang-orang yang mengambil keputusan berdasar naluri impulsif memiliki kebiasaan menggunakan mesin pencari di smartphone.
Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh orang-orang yang menggunakan insting berdasar pemikiran rasional dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderung lebih terbiasa untuk mencari jawaban segala sesuatu dengan kekuatan pikiran.
Meniadakan Interaksi Sosial Dengan Manusia Lain
Interaksi dan ikatan emosional dengan manusia lain merupakan unsur penting dalam kehidupan kita sebagai makhluk dengan kecerdasan tinggi. Hubungan dengan sesama akan membantu kita bertumbuh dan mencapai kematangan emosional sebagai manusia. Namun dengan adanya smartphone yang memenuhi segala kebutuhan kita, manusia jadi semakin terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Interaksi sosial semakin minim, bahkan pasangan pun lebih memilih berkomunikasi lewat jejaring sosial daripada tatap muka langsung.
Menimbulkan Kecanduan
Apapun penyebabnya, yang namanya kecanduan merupakan hal negatif. Ini menyebabkan kita memiliki ketergantungan berlebih terhadap suatu hal. Jika objek adiksi tidak didapatkan secara berkala, si pecandu tidak akan bisa beraktivitas secara normal. Dalam beberapa kasus bahkan menunjukkan gejala merusak diri sendiri.
Sementara kecanduan gadget merupakan fenomena nyata di era digital ini. Di berbagai negara mulai bermunculan pusat terapi untuk menangani anak-anak yang kecanduan smartphone atau video game mereka.
Demikian berbagai efek negatif yang bisa terjadi karena penggunaan smartphone secara berlebihan. Bukan berarti kita dilarang menggunakan perangkat elektronik canggih ini. Tetapi alangkah baiknya kalau kita bisa memanfaatkan smartphone dengan bijak. Jangan sampai menggantungkan segala hal terhadap kemudahan yang ditawarkan teknologi.
Sumber: Lifehack
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesibukan saat ini membuat banyak orang menggunakan ponsel secara berlebihan termasuk pada saat berjalan. Hal ini bisa sangat berdampak pada kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaLangsung membuka ponsel saat bangun pagi hari merupakan hal yang dilakukan oleh banyak orang dan bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaSulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca SelengkapnyaBerikut tanda HP perlu ganti yang baru. Jangan sampai Anda tidak sadar.
Baca SelengkapnyaPenggunaan ponsel yang berlebihan dapat membawa banyak dampak buruk bagi tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaPara ahli mengungkapkan bahwa kebiasaan menggunakan dua ponsel dapat meningkatkan risiko kecemasan dan memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaRentang fokus atau perhatian yang pendek menjadi masalah di tengah masifnya dunia media sosial.
Baca SelengkapnyaPenggunaan ponsel bisa menjadi penyebab dari sejumlah masalah kesehatan yang kita alami termasuk menjadi tanda kecemasan.
Baca SelengkapnyaPaparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaMultitasking adalah kegiatan untuk mengelola beberapa jenis tanggung jawab dalam satu waktu.
Baca Selengkapnya