Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Hal yang paling menjengkelkan di usia 25-an

7 Hal yang paling menjengkelkan di usia 25-an Hal yang menakutkan di usia 25 tahun. © TheRichest.com

Merdeka.com - Apa yang Anda harapkan di usia 20 ke atas, atau lebih tepatnya 25 tahun? Kehidupan yang lebih nyaman, tenang memiliki banyak uang, atau memiliki pasangan yang membahagiakan hati? Percayalah, usia 25 tahun akan membuat Anda semakin tertekan!

Di usia 25 tahunan Anda akan mulai banyak menemui permasalahan yang makin kompleks dari sebelumnya. Misalnya dunia kerja, teman yang heterogen, tuntutan hidup, dan lain sebagainya. Nah, kali ini merdeka.com akan menampilkan 7 hal yang paling menjengkelkan di usia 25 tahunan. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini!

Pekerjaan yang nyata

Di saat Anda mencapai usia pertengahan 20-an, maka Anda akan dihadapkan pada pekerjaan nyata. Pekerjaan nyata di sini diartikan sebagai aktivitas Anda di dunia kerja dengan jam yang lebih banyak. Anda tidak lagi magang atau sekadar singgah untuk mencari uang. Melainkan benar-benar menghadapi dunia kerja.Itu tidak mudah, Anda dituntut mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, tekanan kerja, teman kerja, dan lain sebagainya. Bagi yang tidak memiliki keterampilan dan kemampuan untuk itu, mereka akan cenderung berpindah-pindah tempat kerja.

Pertanyaan 'maut'

Pertanyaan 'maut' di sini kerap kali dilontarkan oleh pihak keluarga, yakni pertanyaan, "Apakah kamu masih single?", "Kapan nikah?", atau "Pasangan kamu di mana?"Bagi para jomblo, itu akan sangat menyakitkan. Pertanyaan itu biasanya muncul saat reuni keluarga, misalnya lebaran, liburan keluarga, dan semacamnya.

Orang tua lepas tangan

Saat ini jika Anda masih berusia belasan tahun atau 20-an awal, Anda bisa meminta apapun yang Anda mau kepada orang tua. Namun hal tersebut tidak akan lagi terjadi jika Anda memasuki usia 25 tahunan. Terlebih lagi jika Anda sudah memiliki pekerjaan.Orang tua akan berhenti memberikan uang jajan dan Anda akan mulai membayar semua tagihan sendiri. Di awal fase ini, biasanya Anda akan merasakan stress yang tak karuan.

Berat badan mulai naik

Bagi yang belum berusia di pertengahan usia 20 tahun, mungkin makan kentang goreng, es krim, permen, dan makanan manis berbagai jenis tidak akan berpengaruh apa pun. Namun jika sudah berusia 25 tahun ke atas, berat badan Anda akan mulai menyiksa.Bentuk tubuh tidak lagi menarik, jarang berolahraga, dan rasa malas untuk tetap hidup sehat mulai menurun. Anda terlalu disibukkan dengan masalah pekerjaan, urusan rumah (jika yang kebetulan sudah menikah), atau aktivitas lainnya.

Teman yang menikah

Bagi wanita, melihat teman yang sudah menikah akan cukup membuat frustasi. Terlebih lagi bagi Anda yang masih betah menjomblo. Melihat mereka bahagia dengan memperoleh pasangan hidup sementara Anda datang ke acara resepsi tanpa pasangan.Meskipun itu bisa terlihat cukup tegar dengan berasalan Anda masih ingin fokus dalam bekerja, hal tersebut sejujurnya tidak banyak membantu. Jauh di lubuk hati Anda juga ingin segera memiliki pasangan, menikah, dan selanjutnya bahagia bersama dalam atap yang sama.

Teman yang memiliki anak

Ada hal yang lebih menakutkan dari melihat teman sebaya menikah. Anda akan mulai depresi saat mengetahui teman yang akan memiliki momongan. Awalnya, Anda akan merasa aneh saat menyadari bahwa teman Anda akan segera menjadi orang tua.Mungkin merasa iri karena juga ingin segera memiliki momongan lebih sedikit tingkatannya. Yang paling menakutkan bagi kebanyakan orang adalah Anda tidak bisa lagi hangout bersama mereka karena sudah memiliki tanggung jawab lain, yakni mengurus anak.

Tuntutan menjadi dewasa

Mungkin ini juga menjadi salah satu yang paling menjengkelkan. Dengan melihat banyaknya usia Anda, sejumlah orang terutama pihak keluarga selalu menuntut Anda untuk bersikap lebih dewasa dari sebelumnya.Namun ketahuilah, usia Anda tidak lagi muda. Banyak hal yang memang harus Anda lakukan. Mengubah kebiasaan remaja, seperti nongkrong, bermain game, atau pun sebagainya. Meskipun itu boleh saja dilakukan namun dalam skala yang tidak besar. (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Cewek Batal Nikah di H-2 Pernikahan, Penyebabnya Depresi Gara-Gara Guyonan Nyelekit Teman
Kisah Cewek Batal Nikah di H-2 Pernikahan, Penyebabnya Depresi Gara-Gara Guyonan Nyelekit Teman

Kisah gadis berusia 25 tahun alami depresi setelah mendengar guyonan dari teman.

Baca Selengkapnya
5 Hal Penting Perlu Dipertimbangkan sebelum Memutuskan Nikah Muda, Menurut Ahli
5 Hal Penting Perlu Dipertimbangkan sebelum Memutuskan Nikah Muda, Menurut Ahli

Tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya perceraian di kemudian hari

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mengapa Kehidupan Pernikahan Tak Seindah Saat Masa Pacaran
Ini Alasan Mengapa Kehidupan Pernikahan Tak Seindah Saat Masa Pacaran

Sekian alasan kehidupan pernikahan tak lagi seindah masa pacaran. Apa saja? Berikut ulasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya
5 Alasan Menikah Bukan Jawaban untuk Mengatasi Masalah dan Menghilangkan Kesepian
5 Alasan Menikah Bukan Jawaban untuk Mengatasi Masalah dan Menghilangkan Kesepian

Menikah sering kali dianggap sebagai solusi ampuh untuk mengatasi kesepian.

Baca Selengkapnya
Bahaya Pernikahan Usia Belia bagi Laki-laki dan Perempuan, Perlu Dihindari untuk Kesehatan
Bahaya Pernikahan Usia Belia bagi Laki-laki dan Perempuan, Perlu Dihindari untuk Kesehatan

Pernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.

Baca Selengkapnya
Fenomena
Fenomena "Marriage is Scary", Ketakutan Menikah dan Dampaknya pada Generasi Muda

Benarkan pernikahan itu menakutkan hingga muncul tren "Marriage is Scary"? Ini penjelasan lebih lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Baru Selesai Dilantik, Dokter Cantik ini Ngebet Ingin Cepat Nikah karena Takut Keburu Tua 'Kode Keras Cepatan Daftar'
Baru Selesai Dilantik, Dokter Cantik ini Ngebet Ingin Cepat Nikah karena Takut Keburu Tua 'Kode Keras Cepatan Daftar'

Dokter cantik 'kode keras' ingin segera dilamar setelah menjalani sumpah dokter.

Baca Selengkapnya
Kepala BKKBN Ungkap Perceraian Pasangan Muda Meningkat, Penyebabnya Hubungan Toxic
Kepala BKKBN Ungkap Perceraian Pasangan Muda Meningkat, Penyebabnya Hubungan Toxic

Kepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Generasi Sendiri, Tentang Ketakutan Gen Z Pada Pernikahan
VIDEO: Generasi Sendiri, Tentang Ketakutan Gen Z Pada Pernikahan

Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.

Baca Selengkapnya