7 Kuliner khas Lebaran dan cerita unik di baliknya
Merdeka.com - Lebaran selalu mendatangkan suka cita bagi banyak orang, bahkan bagi warga non-muslim yang tidak merayakan hari besar tersebut. Pasalnya Lebaran yang menandai berakhirnya ibadah puasa dianggap sebagai perayaan. Disusul dengan berbagai tradisi meriah dan penyajian hidangan yang tak kalah istimewa pula.
Berbicara mengenai kuliner Lebaran, panganan yang wajib hadir di meja makan adalah ketupat. Lontong berbungkus anyaman dan kelapa ini memiliki filosofi tersendiri dan sejarah yang panjang.
Selain ketupat, pemeluk Islam di Indonesia juga menyajikan sejumlah hidangan khas lain untuk merayakan Idul Fitri. Makanan-makanan itu juga memiliki kisah menarik di baliknya.
-
Kenapa ketupat jadi makanan khas lebaran? Ketupat jadi salah satu hidangan wajib ada di hari raya Idul Fitri. Yup, makanan ini sering banget menggantikan nasi putih biasa sebagai teman pendamping aneka menu khas Lebaran, seperti opor ayam, rendang, sambal kentang ati, dan banyak lagi yang lainnya.
-
Kenapa nastar jadi kue khas Lebaran? Biarpun sekarang nastar sudah bisa dibeli dan dinikmati dengan mudah, tapi sudah jadi bagian dari tradisi untuk menghidangkan nastar dalam momen spesial. Salah satunya adalah perayaan Idulfitri.
-
Kenapa nastar jadi kue Lebaran yang populer? Namun, jauh sebelum nama ini populer, nastar sudah menjadi pilihan masyarakat Indonesia sebagai camilan istimewa saat hari raya. Hingga kini, nastar memiliki daya tarik yang tak mudah dihiraukan banyak orang.
-
Kenapa kue nastar cocok untuk Lebaran? Dengan resep ini, Anda tidak hanya akan memuaskan selera keluarga, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang lebih berkesan saat merayakan Lebaran.
-
Apa makna ketupat di Lebaran? Dalam tradisi Jawa, ketupat berasal dari kata kupat yang punya beberapa makna, yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (4 tindakan).
-
Mengapa ketupat menjadi menu wajib saat lebaran? Ketupat sudah menjadi menu wajib dan tradisi turun-temurun umat Islam saat hari raya lebaran, baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha.
Ketupat
Ketupat merupakan bagian dari tradisi Idul Fitri di tanah Jawa. Makanan serupa lontong ini dipopulerkan oleh salah satu dari Walisongo, yaitu Sunan Kalijaga.
Seperti unsur-unsur tradisi Jawa-Islam lain yang diperkenalkan sang wali, ketupat juga memiliki makna tersendiri. Ketupat berasal dari kata kupat yang memiliki makna ganda, yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).
Laku papat alias empat tindakan yang dimaksud adalah luberan, leburan, lebaran, dan laburan. Keempatnya bermakna berakhirnya puasa, berbagi rezeki berlimpah dalam artian zakat fitrah, peleburan dosa, dan memutihkan kembali hati.
Bahkan penggunaan janur dan bentuk ketupat yang khas pun memiliki arti tersendiri. Pantaslah jika makanan ini dilestarikan.
Opor
Penyajian opor sebagai teman makan ketupat saat Lebaran juga bukan tanpa alasan. Opor dibuat dengan kuah santan. Sementara santan memiliki bunyi yang mirip dengan pangapunten (permintaan maaf).
Jadi penyuguhan opor sebagai pendamping ketupat memiliki makna simbolis mengakui kesalahan dengan tulus dan diikuti meminta maaf.
Lepet
Selain ketupat, warga di beberapa daerah di Jawa juga menyajikan lepet untuk menyambut Lebaran. Makanan berbahan dasar ketan yang juga dibungkus daun kelapa ini banyak dijumpai di pasar tradisional menjelang Lebaran.
Lepet merupakan kependekan dari frasa silep kang rapet yang berarti dikubur rapat-rapat. Makna dibalik frasa ini adalah kesalahan yang sudah diakui tadi harus dimaafkan dan dipendam, tak boleh diungkit lagi agar persaudaraan semakin rapat seperti lepet yang lengket.
Telur pindang
Lauk yang satu ini aslinya berasal dari khazanah kuliner Tionghoa bernama telur teh. Berupa telur yang direbus dengan teh hitam dan berbagai jenis rempah. Makanan ini kerap disajikan bersama panganan perayaan, karena dianggap sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran.
Ketika sampai di Indonesia, telur teh dimasak tanpa menggunakan daun teh. Biasanya lebih sering menggunakan daun jambu, kulit bawang merah, atau kecap untuk menghitamkan telur. Karena telur yang direbus dengan cara ini lebih tahan lama, lantas berkembanglah teknik mengawetkan makanan pindang.
Rendang
Olahan daging yang disebut sebagai salah satu makanan terlezat di dunia ini memiliki tempat yang terpuji di dalam khazanah kuliner Minangkabau. Meskipun tidak berkaitan khusus dengan Idul Fitri, kenyataannya rendang selalu hadir dalam jamuan Lebaran.
Rendang dianggap sebagai perlambang musyawarah dan mufakat yang membentuk masyarakat Minang. Pasalnya makanan ini terdiri dari empat unsur penting, yaitu dagiang yang mewakili para pemuka adat atau niniak mamak, karambia (kelapa) yang melambangkan kaum pemikir (candiak pandai), lado sebagai perwujudan kaum alim ulama, serta bumbu yang menjadi penyelaras dan pemersatu keseluruhan.
Karena maknanya yang luhur, rendang menjadi hidangan wajib dalam setiap upacara adat, kenduri, pesta atau hari raya. Tradisi ini juga dijalankan di tanah Melayu pada umumnya, tak hanya Minang.
Kastengel
Kue berbentuk balok ini termasuk kue klasik yang selalu disajikan saat Lebaran. Berasal dari kue peninggalan penjajah Belanda yang bernama kaasstengels.
Di kota Krabbedijke, kue ini sempat menjadi pengganti mata uang. Warga di sana melakukan barter dengan kaasstengels, karena kue tersebut dibuat dari keju yang termasuk bahan makanan berharga.
Kaas berarti keju, sedangkan stengels berarti stik atau batang. Kaastengels juga bisa diartikan sebagai cheese fingers yang berasal dari kata kaas (keju) dan tengels (jari). Kue yang terakhir disebut ini bentuknya lebih mirip lumpia atau pastry.
Nastar
Nastar juga termasuk kue yang dimodifikasi dari jajanan ala Belanda. Merupakan kependekan dari ananas taart yang bisa diartikan sebagai pai nanas.
Kue kering ini aslinya mengadopsi bentuk pai buah kegemaran orang-orang Eropa. Umumnya dibuat dengan buah-buahan bercitarasa asam seperti beri-berian dan apel. Tetapi karena buah-buah tersebut sulit didapat pada masa kolonial, akhirnya nanas tampil sebagai pengganti.
Nastar mudah ditemui di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Di Taiwan ada kue yang cukup mirip, yaitu pineapple cake atau pineapple pastry.
Itulah deretan kuliner khas Lebaran beserta cerita unik di baliknya. Apakah Anda juga akan menyajikan makanan-makanan ini untuk hari raya nanti?
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.
Baca Selengkapnyalepet menjadi salah satu kudapan yang diperkenalkan Sunan Kalijaga. Biasanya lepet disajikan pada tanggal 1 Syawal.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum resep ide kue kering lebaran paling populer, mulaidari nastar hingga kastengel.
Baca SelengkapnyaSetiap perayaan Natal berkumpul bersama keluarga sambil ditemani kue-kue khas Natal selalu jadi pengalaman yang paling menyenangkan.
Baca SelengkapnyaJadi tradisi unik saat Lebaran, ini fakta menarik ketupat.
Baca SelengkapnyaMeriahkan Idul Fitri dengan santapan-santapan khas yang menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaTidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.
Baca SelengkapnyaNastar selalu jadi favorit saat Lebaran, gimana asalnya?
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan resep kue lebaran tradisional yang menjadi sajian favorit banyak orang.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut hari raya Idul Fitri, ada makanan-makanan khas yang biasanya disantap oleh keluarga. Makanan khas lebaran ini adalah pelengkap di hari lebaran.
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca Selengkapnya