8 tipe pengguna sosmed, dari yang pasif sampai yang narsis
Merdeka.com - Kamu pasti punya satu atau dua dari jejaring sosial yang sedang populer saat ini. Entah itu Twitter, Facebook, LinkedIn, atau Instagram. Saat menjelajahi jejaring sosial, pastinya kamu sering menemui jenis orang yang berbeda-beda. Ada yang hobi share link berita dan artikel, ada yang rajin mengupdate status dengan detail kehidupan pribadi, dan ada pula yang menjadikan jejaring sosial sebagai ajang narsis.
Jejaring sosial memang tempatnya orang-orang dengan beragam tipe kepribadian berkumpul. Berikut ini klasifikasinya berdasar hasil survei online yang dilakukan oleh First Direct. Termasuk tipe yang manakah kamu?
1. Pengguna pasif
-
Siapa yang punya kepribadian unik? Selain itu, mitos lidah belah yang kedua adalah berkepribadian unik. Seseorang dengan lidah belah mungkin saja akan membuat orang-orang di sekitarnya merasa bahagia.
-
Bagaimana Facebook tahu minat saya? Kedua raksasa teknologi ini juga memiliki keahlian dalam membuat koneksi antar titik. Sehingga, data yang didapatkan dari koneksi tersebut kemudian dikombinasikan, dan digunakan untuk menayangkan iklan sesuai dengan topik yang diminati.
-
Siapa yang biasanya membuat deskripsi diri? Maka tidak heran jika Anda adalah seorang mahasiswa baru, akan diminta untuk membuat deskripsi diri Anda masing-masing.
-
Apa itu karakteristik? Secara umum, KBBI lebih jauh menjelaskan jika karakteristik adalah sifat khas yang sesuai dengan perwatakan tertentu.
-
Bagaimana status FB menunjukkan ragam konten? Merangkum dari beragam sumber, Kamis (6/7) berikut adalah kumpulan status FB kekinian dan menarik yang bisa dijadikan referensi.
-
Bagaimana peneliti mengklasifikasikan gaya selfie? Dalam proses penelitian, para ilmuwan mengumpulkan data berdasarkan hasil selfie yang disebut sebagai selfiecity, dimana mereka memotret diri sendiri sebanyak 1.001 foto secara langsung atau menggunakan tongkat selfie. Foto tersebut diambil dari 132 partisipan dengan menggunakan algoritma untuk memilih 15 foto selfie secara acak untuk dinilai oleh setiap peserta.
Orang-orang seperti ini biasanya memiliki satu atau dua akun jejaring sosial, semata-mata agar tidak dikatai kudet atau ketinggalan zaman.
Tetapi akun Facebook dan Twitter mereka hampir tidak pernah dibuka. Jangankan status, profil saja tidak pernah diperbarui sejak beberapa tahun yang lalu.
Mereka ini biasanya memang termasuk orang yang tidak terlalu ingin tahu urusan orang lain, atau lebih suka mengikuti perkembangan berita dari media-media konservatif seperti koran dan siaran berita di televisi.
2. Si pengintai
Lebih dari 45 persen pengguna Facebook yang disurvei mendeskripsikan diri mereka sebagai si pengintai. Mereka ini termasuk pengguna pasif, tetapi bisa dikatakan masih lebih aktif daripada orang-orang di kategori pertama tadi.
Mereka rajin update perkembangan terbaru di Facebook atau Twitter, hobi mengecek timeline untuk mengetahui kabar terbaru tetapi jarang mengupdate status, berkomentar, atau bahkan share link.
3. Deniers
Ada beberapa orang yang menghabiskan lebih dari beberapa jam sehari untuk memantau jejaring sosial, panik kalau tidak bisa mengakses Facebook atau Twitter sehari saja.
Walaupun begitu mereka tidak mau disebut pecandu social media. Mereka mengaku bisa hidup tanpa jejaring sosial, meskipun kenyataan berkata sebaliknya. Inilah yang namanya deniers, orang-orang yang menyangkal adiksi mereka terhadap jejaring sosial.
4. Ultras
Mereka ini termasuk orang yang mengakui kalau jejaring sosial merupakan bagian penting dari rutinitas sehari-hari. Para ultra menghabiskan lebih dari 2 jam sehari untuk mengecek feed di Facebook atau Twitter.
Mereka selalu mengecek apakah ada notifikasi masuk setiap beberapa jam sekali.
5. Tukang ngomel
Kamu pasti sering menjumpai orang seperti ini mampir di timeline-mu. Orang-orang yang hobi mengeluh atau meluapkan emosi di jejaring sosial.
Status mereka biasanya panjang lebar dan hampir selalu berisi ketidakpuasan, keluhan, atau curcol. Tampaknya orang-orang ini memang sengaja memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana untuk melepaskan stres.
6. Si hantu
Orang-orang ini termasuk aktif di jejaring sosial. Rajin share berita, rajin update status, dan cukup aktif berkomentar. Tetapi mereka membagi informasi pribadi seminimal mungkin.
Profil akun mereka tidak bisa dibaca sembarang orang dan sedikit sekali informasi tentang si pemilik yang bisa didapat dari sana. Bahkan foto dan nama akunnya pun sengaja disamarkan.
Orang-orang seperti ini lebih suka menjaga anonimitas di dunia maya untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.
7. Informan
Tipe yang satu ini juga sangat aktif di jejaring sosial. Tetapi bukan buat update status atau profil. Mereka lebih suka share berita atau artikel yang mereka anggap bermanfaat atau menarik kepada teman-teman dan follower.
8. Si narsis
Kalau yang satu ini pasti kamu sudah hapal. Orang-orang yang hobi pamer foto-foto pribadi. Tak cuma makanan dan foto saat liburan, wajah tanpa makeup sehabis bangun tidur dan luka di dengkul pun bisa jadi foto narsis.
Itulah 8 tipe umum pengguna jejaring sosial. Kalau kamu termasuk yang mana?
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gen Z mempunyai cara sendiri dalam bermedia sosial.
Baca SelengkapnyaPenggunaan second akun atau akun kedua belakangan ramai di hadapan publik khususnya generasi milenial dan juga gen-Z.
Baca SelengkapnyaTemukan tipe kepribadian kamu melalui gaya berpakaian mulai dari kasual hingga elegan.
Baca SelengkapnyaIG atau Instagram adalah salah satu media sosial yang populer dan memiliki pengguna terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaPercaya diri berlebih bisa dibilang narsis? Jangan sampai salah, simak ciri-ciri narsistik di artikel berikut!
Baca SelengkapnyaOrang yang jarang update di sosial media, mungkin membuat orang lain merasa penasaran. Berikut 4 kepribadiannya yang bisa diketahui.
Baca SelengkapnyaNama pengguna TikTok lucu yang mudah diingat, menarik, dan relevan dengan konten dapat membantu Anda membangun identitas.
Baca SelengkapnyaHypocrite adalah istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti "munafik" dalam bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTahukah bahwa preferensi terhadap perhiasan seseorang dapat mencerminkan kepribadiannya?
Baca SelengkapnyaNarsistik terselubung sering dijumpai namun banyak yang tidak menyadari. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPick me artinya adalah seseorang yang bersedia melakukan apa saja untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain, terutama dari lawan jenis.
Baca SelengkapnyaNama grup kocak WhatsApp biasa dipilih agar mudah diingat oleh para penggunanya.
Baca Selengkapnya