Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Afrika dan Timur Tengah dalam krisis, pengungsi padati kota Calais

Afrika dan Timur Tengah dalam krisis, pengungsi padati kota Calais The Jungle, kamp imigran gelap di Calais, Prancis. ©2015 AFP

Merdeka.com - Inilah The Jungle, kamp pengungsian yang berdiri di pinggiran kota Calais, Prancis. Kamp yang terdiri dari tenda-tenda darurat ini merupakan tempat bernaung bagi imigran gelap asal Afrika dan Timur Tengah. Dan jumlah pengungsi yang memadati tempat ini terus bertambah dari waktu ke waktu.Sebagian besar penghuni kamp adalah orang-orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di negara masing-masing, tak terkecuali dari negara-negara Timur Tengah yang dikuasai akstremis ISIS.Dilansir BBC, mereka berusaha untuk mencari suaka ke Inggris dengan menyeberangi terowongan Channel. Beberapa orang mencoba bersembunyi di truk, sementara yang lain berusaha untuk naik kereta menuju ke Inggris. Namun kebanyakan dari mereka justru berakhir di hutan-hutan Calais.

the jungle kamp imigran gelap di calais prancis

the jungle kamp imigran gelap di calais prancis

Photo credit: AFPInternational Organisation for Migration (IOM) mengatakan lebih dari 650.000 imigran telah mencapai Eropa tahun ini. Pendatang di The Jungle sendiri berjumlah sekitar 2.500 orang pada awal Juni 2015. Namun kamp-kamp semakin menyebar hingga ke tempat pembuangan sampah dekat pelabuhan feri, seiring dengan peningkatan jumlah pendatang.

the jungle kamp imigran gelap di calais prancis

Photo credit: AFPJumlah imigran yang berdesakan dalam kamp darurat sekarang diperkirakan mencapai 4.000 hingga 6.000 orang. Penumpukan imigran juga diperparah dengan kesulitan para imigran dalam memperoleh suaka. Masalah ini menimbulkan krisis imigran yang serius bagi Prancis.

the jungle kamp imigran gelap di calais prancis

Kondisi The Jungle pada bulan Juni 2015

the jungle kamp imigran gelap di calais prancis

Kondisi The Jungle pada bulan Oktober 2015

Photo credit: AFP"Kami berada di ambang kehancuran," kata Jean-Francois Corty, kepala divisi dari Medecins du Monde kepada AFP News. "Sistem kesejahteraan sosial tidak memadai begitu juga penundaan untuk memproses aplikasi suaka."

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP