Ajari anak mandiri, jutawan China rela jadi tukang sapu jalan
Merdeka.com - "Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja." -Buya Hamka-
Adalah Yu Youzhen, seorang jutawan asal Kota Wuhan, China, yang kini menjadi bahasan utama di beberapa surat kabar setempat. Pasalnya, untuk memberikan contoh positif bagi kedua anaknya, Yu rela menjadi tukang sapu jalan yang hanya menerima upah 1.420 yuan per bulan atau sekitar Rp 2,2 juta.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Apa yang dilakukan pengusaha tersebut untuk anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Apa manfaat anak bantu pekerjaan rumah? Meningkatkan Harga Diri dan Keterampilan Hidup Menyelesaikan tugas-tugas seperti merapikan tempat tidur, membersihkan meja makan, atau mengambil cucian kotor dapat membuat mereka merasa bangga atas pencapaian mereka.
-
Kenapa anak ini harus kerja? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Uang yang didapatkannya dari upah menyapu jalan tentu tidaklah sebanding dengan pendapatannya saat ini. Yu, yang juga dikenal sebagai pemilik puluhan apartemen, tersebut memiliki aset jutaan yuan yang sangatlah cukup untuk menopang semua kebutuhan hidupnya. Namun, Yu tak ingin terlena dengan apa yang dia miliki sekarang.
Alih-alih bermalas-malasan di rumah dan menghitung semua kekayaannya, Yu tetap memutuskan untuk bekerja sebagai pekerja kebersihan. Pekerjaan tersebut rupanya telah ia lakukan sejak tahun 1998. Semua itu dilakukannya bukan tanpa alasan.
Yu tidak dilahirkan dari keluarga yang kaya. Pada tahun 1980, ia hanyalah seorang petani sayur miskin di Hongshan, distrik Donghu, desa Huojiawan. Bersama suaminya, Yu harus mau bekerja keras untuk menghemat uang mereka. Setelah bertahun-tahun bekerja dari fajar hingga senja, mereka berhasil menjadi keluarga pertama yang memiliki rumah 3 lantai.
Kala itu, banyak orang yang datang ke Wuhan untuk mencari pekerjaan, dan banyak dari mereka yang membutuhkan tempat tinggal, sehingga Yu mulai menyewakan kamar cadangannya di rumahnya. Setiap kamar sewa menghasilkan sekitar 50 yuan setiap bulan.
Uang itu kemudian digunakan untuk membangun lebih banyak rumah dan menambah lantai. Setelah beberapa tahun, Yu dan suaminya memiliki tiga bangunan 5 lantai, yang sebagian besar disewakan. Beruntung lagi, sesuai dengan kebijakan penggantian dan pembangunan kembali lahan, Yu dan keluarganya mendapat kompensasi 21 apartemen dari pemerintah untuk seluruh rumah yang telah mereka bangun di Huojiawan.
Kekayaan itu tak pelak menyilaukan mata Yu dan suaminya. Ia yang sedari dulu telah bekerja keras tidak ingin kedua anaknya hidup berfoya-foya. Secara pribadi, Yu sangat menyayangkan sikap warga desanya yang sering menyia-nyiakan kekayaan mereka hanya untuk berjudi, minum, dan narkoba. Oleh karenanya, Yu bertekad akan mendidik anak-anaknya dengan memberi contoh yang baik. Salah satunya dengan menjadi tukang sapu jalan.
Ia bekerja sejak pukul 3 pagi selama enam hari dalam seminggu. Untuk membersihkan jalanan sepanjang 3 km, ia bahkan harus menghabiskan 6 jam sehari. Yu tidak hanya menyapu jalan, tetapi juga membersihkan semua tong sampah yang terdapat di sepanjang jalan.
"Saya ingin memberi contoh untuk putra dan putri saya. Seseorang tidak bisa hanya duduk di rumah dan 'menggerogoti' semua kekayaannya," kata Yu ketika ditanya perihal alasannya bekerja sebagai pembersih jalan, sebagaimana dilansir Oddtycentral (10/1).
Yu juga memperingatkan kedua anaknya untuk tetap bekerja sebagaimana mestinya. Jika tidak, ia mengancam untuk menyumbangkan semua hartanya pada negara. Kini, anak laki-lakinya telah bekerja sebagai supir di area Donghu Scenic dan digaji lebih dari 2.000 yuan per bulan, sedangkan putrinya bekerja di sebuah perkantoran dengan upah 3.000 yuan per bulan.
Setiap orang punya cara tersendiri untuk memaknai hidup. Namun, apakah hidup hanya sebatas kepuasan diri untuk apa yang telah kita dapatkan? Ataukah kita tetap berjuang seperti apa yang dilakukan Yu sepanjang hidupnya? (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di China, siswa diajarkan menghargai perjuangan orang tua mencari uang lewat video.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaTak sia-sia, perjuangannya dan sang anak pun berakhir bahagia dengan kemenangan.
Baca SelengkapnyaTukang sapu ini tak henti mendoakan Jhon LBF karena sudah baik dan ikhlas memberinya Hp baru.
Baca SelengkapnyaPelajaran ini awalnya diberikan sang ibu karena nilai sang anak turun.
Baca SelengkapnyaOrang tua yang berprofesi sebagai petani ini awalnya banyak menghadapi cibiran lantaran memiliki 10 anak.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh dan sukses menjalani hidup.
Baca SelengkapnyaOrang tua sepantasnya menjadi pendukung dan pembela anaknya di situasi apapun.
Baca SelengkapnyaAksi pria membantu wanita lansia ini viral hingga banjir pujian dari warganet.
Baca SelengkapnyaViral Kisah Inspiratif Suksesnya 10 Bersaudara Anak Petani Sederhana
Baca SelengkapnyaKasih sayang orang tua tiada batas, driver ojol ini bekerja sambil bawa dua anak.
Baca SelengkapnyaBukti kasih sayang seorang kakek yang membela cucunya dari amarah sang ayah. Perlakuan si kakek melindungi cucunya itu sontak memantik rasa simpati publik.
Baca Selengkapnya