Bandung tempat pertarungan kuliner tradisional versus kuliner modern
Merdeka.com - Di era modern ini, persaingan bukan hanya terjadi di dunia kerja, produk-produk kuliner pun bersaing sengit berebut perhatian konsumen. Bandung menjadi salah satu kota di mana produk kuliner nusantara bersaing ketat dengan produk kuliner luar negeri.
Dengan kondisi tersebut, Komunitas Kuliner Bandung (KKB) berusaha mengemban misi pelestarian budaya kuliner warisan leluhur. Dalam acara kopi darat komunitas yang awalnya aktif di Facebook ini, berburu kuliner-kuliner tradisional menjadi acara wajib.
"Jangan sampai surabi kalah sama pancake," kata salah satu admin KKB, Ibrahim, kepada Merdeka Bandung, Minggu (15/11).
-
Apa Serabi Kalibeluk itu? Sesuai namanya, kuliner ini berasal dari Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem. Ciri khas serabi ini adalah ukurannya yang besar atau jumbo. Bahkan ada jenis serabi dari desa Kalibekuk yang diameternya mencapai 10 cm. Dilansir dari Liputan6.com, Serabi Kalibeluk punya cita rasa yang legit, manis, dan gurih.
-
Kerupuk banjur itu apa? Mengutip Instagram Budaya Jabar, Senin (18/9), kerupuk banjur merupakan kudapan tradisional khas masyarakat Sunda di wilayah Bandung, Jawa Barat.Kerupuk yang digunakan merupakan kerupuk mi berwarna kuning yang besar dan renyah. Kemudian kerupuk disiram dengan kuah bumbu oncom yang menggugah selera.
-
Apa kudapan khas dari Kapuas? Salah satu kudapan favorit dan rasanya gurih khas Kapuas ini adalah Keripik Kelakai yang terbuat dari daun muda tanaman Kelakai.
-
Bagaimana cara membuat Bubur kuning Indramayu? Warna kuningnya berasal dari kunyit yang diberi rempah bawang, daun salam, santan dan lain-lain. Lalu dimasak bersama beras hingga menjadi bubur.
-
Kerupuk Bangreng itu apa? Bentuknya tak kurang dari setengah ukuran jempol orang dewasa, dengan ukuran persegi kecil. Warga Sumedang biasa menyebutnya sebagai Kerupuk Bangreng. Makanan ringan ini melegendaris sejak dulu.
-
Apa Nasi Kabaka itu? Nasi Kabaka diartikan dalam bahasa Indonesia adalah nasi untuk bekal. Makanan ini tidak jauh berbeda dengan menu-menu makanan yang ada di rumah makan pada umumnya. Dulu, Nasi Kabaka disiapkan sebagai makanan bekal oleh ibu-ibu kepada suami yang hendak pergi kerja atau anak yang hendak pergi merantau. Nasi ini nampaknya dibuat dengan tahan lama dan kualitas rasanya tetap terjaga untuk waktu yang lama.
KKB merupakan komunitas para pecinta makanan yang kerap dipelesetkan sebagai kamus kuliner Bandung. Anggota KKB biasa menggali cerita atau sejarah di balik resep kuliner yang mereka santap.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Ibrahim, kuliner nusantara memiliki kekhasan tersendiri yang tidak kalah dengan kuliner dari luar negeri. Contohnya surabi yang merupakan tandingan pancake lokal. "Di kita ada pancake, namanya surabi, malah ada pancake yang lebih gede namanya martabak," katanya.
Makanya, sambung dia, dalam kopi darat yang dilakukan KKB ada sesi khusus mengunjungi kuliner-kuliner tradisional yang banyak dikelola usaha mikro. Meski kadang kopi darat mereka digelar pula di cafe atau restoran yang sudah punya nama.
"Saya mendorong agar warga KKB lebih memprioritaskan yang tradisional. Kalau cafe kan mereka punya tim promosi, tapi kalau tukang surabi di mulut gang kan tidak punya tim promosi. Tapi dalam menentukan tempat kita juga dinamis dan demokratis," katanya.
Pria hobi masak ini membeberkan banyak produk kuliner nusantara yang usianya diperkirakan lebih tua dari republik ini. Salah satunya adalah surabi dan srabi. Perbedaan surabi dan srabi adalah rasa dan daerah asalnya.
Surabi merupakan kue khas Sunda yang rasanya asin, bagian atasnya ditaburi bumbu oncom pedas. Sedangkan srabi berasal dari Solo atau Surakarta yang dihidangkan dengan santan manis atau kinca.
Namun kalangan umum mengenal surabi dan srabi kinca dengan sebutan surabi. Kinca sendiri merupakan cairan manis berwarna gelap yang terbuat dari larutan gula merah atau aren.
Ia menyebutkan, kinca sendiri banyak dijadikan partner makanan atau minuman lain. Kinca misalnya, dipakai untuk cinsau, es cendol, colenak, lupis, dan lain-lain. "Usia kinca sendiri diperkirakan lebih tua dari Indonesia," kata pria yang akrab disapa Ibra ini.
Ciri makanan khas yang tergolong heritage, lanjut dia, dapat dilihat dari bahan dasarnya, di antaranya tepung beras, gula merah, ketan, singkong, kelapa dan jagung. Tepung beras misalnya dipakai untuk membuat surabi, awug, kue ali, dan lain-lain. Kue atau penganan berbahan dasar tepung beras usianya bisa puluhan hingga ratusan tahun.
Sedangkan kue dari tepung terigu datang ke nusantara hasil percampuran dengan budaya luar, khususnya Belanda di zaman penjajahan. "Terigu kan dari gandum. Kue dari tepung terigu itu hasil campur budaya dari luar ke nusantara," katanya.
KKB diharapkan menjadi penyambung informasi kuliner, khususnya yang ada di Bandung. Hadirnya KKB diharapkan dapat menambah wawasan budaya kuliner tradisional di negeri kita ini.
"Saya ingin di zaman serba modern ini anak negeri hidup seimbang antara kuliner modern dengan tak lupa dengan kuliner warisan leluhur," katanya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari makanan tradisional hingga makanan kekinian pun dapat dijumpai dengan mudah di Bandung.
Baca SelengkapnyaOlahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana
Baca SelengkapnyaBorondong Ibun jadi salah satu camilan legendaris yang harus dicicipi saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKerupuk banjur sudah ada pada tahun 1980-an, dan menjadi jajanan favorit masyarakat pada masanya.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridho, perlu mendalami lebih jauh apakah memang terjadi praktik jual rugi yang sengaja dilakukan oleh pedagang masakan Padang di Cirebon.
Baca SelengkapnyaTernyata sudah sejak zaman Belanda, Bandung dikenal sebagai surganya kuliner.
Baca SelengkapnyaPensiunan jenderal bintang 4 TNI, Dudung Abdurachman bernostalgia dengan istrinya makan kupat tahu dan bandros koboi di Bandung.
Baca SelengkapnyaPenilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaLontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaBukan sekedar makanan ringan saja, camilan ini ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaSajian kuliner ala masyarakat Lampung sejenis kue ini menjadi andalan ketika perayaan hari-hari besar Islam.
Baca Selengkapnya