Bantu anak mengerjakan PR ternyata bisa hambat perkembangannya
Merdeka.com - Semakin rumitnya pelajaran yang dihadapi oleh seorang siswa telah memaksa orang tua untuk membantu mereka dalam mengerjakan PR. Hal ini terutama sering terjadi pada anak di kelas-kelas awal sekolah dasar. Hal ini terutama terjadi jika sang anak kelihatan benar-benar kesulitan dalam mengerjakannya dan bahkan tak jarang hingga sebagian besar PR dikerjakan oleh orang tua. Namun rupanya kebiasaan orang tua membantu anak dalam mengerjakan PR ini dapat sangat berbahaya bagi perkembangan anak.
Sebuah pekerjaan rumah merupakan sebuah tugas yang khusus diberikan bagi anak sebagai tanggung jawab yang dimilikinya serta untuk menambah pengetahuannya dalam pelajaran tertentu. Ketika sebuah tugas yang seharusnya dikerjakan oleh seorang siswa diambil alih atau dibantu oleh orang tua maka terjadi sebuah penyimpangan yang kelak dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan mereka.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan diterbitkan Journal of Social and Clinical Psychology mengungkapkan bahwa perilaku memberi bantuan terhadap anak dalam mengerjakan PR dapat menghambat perkembangan pengetahuan dan keterampilan mereka. Di sisi lain, tindakan yang dilakukan oleh orang tua tersebut juga dapat membuat anak merasa rendah diri dan tidak mampu dalam mengerjakan suatu hal.
-
Apa manfaat anak bantu pekerjaan rumah? Meningkatkan Harga Diri dan Keterampilan Hidup Menyelesaikan tugas-tugas seperti merapikan tempat tidur, membersihkan meja makan, atau mengambil cucian kotor dapat membuat mereka merasa bangga atas pencapaian mereka.
-
Kenapa anak harus bantu pekerjaan rumah? Tugas-tugas rumah tangga bisa dan seharusnya dimulai sejak dini. Dimulai pada tahun-tahun pra-sekolah, berbagi dalam pekerjaan rumah tangga menjadi kebiasaan seumur hidup dan menjadikan kerja tim dalam menjaga rumah tangga sebagai hal yang normal,“ terang dr. Baer.
-
Apa kesalahan parenting yang bisa menghambat perkembangan anak? Melibatkan Anak pada Terlalu Banyak Kegiatan Meski kegiatan-kegiatan ini baik untuk perkembangan anak, terlalu banyak aktivitas bisa mengganggu pola tidur anak dan kesehatan mental mereka.
-
Apa dampak buruk dari memanjakan anak? Terlalu memanjakan anak adalah salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang tua dengan harapan memberikan yang terbaik bagi buah hati mereka. Sikap ini biasanya diwujudkan dengan memenuhi segala permintaan anak tanpa batas, memberikan kebebasan berlebihan, serta menghindarkan anak dari segala bentuk kesulitan.
-
Apa saja kebiasaan buruk anak yang bisa diatasi? Berikut sejumlah kebiasaan buruk anak yang perlu diatasi orangtua: Menggigit Jempol, Menggigit Kuku, Mengisap/Menggigit/Sedot Bibir, Mengupil, Memainkan Rambut, Menggeretakkan Gigi, Waktu Layar Berlebihan, Kebiasaan Makan yang Buruk, Tidur Tengah Malam, Merasa Takut, Keras Kepala, Berbohong, Menolak Menerima Tanggung Jawab, Mengganggu Orang Lain, Perilaku Agresif, Mengeluh.
-
Apa saja contoh kebiasaan buruk anak? Beberapa kebiasaan buruk anak termasuk mengorek hidung, menggigit kuku, menghisap jempol, memutar-mutarkan rambut dengan jari, menggerus gigi, dan menggigit serta memukul.
Tidak jarang ketika membantu anak mengerjakan PR, orang tua akan memberi tekanan dan memarahi jika terdapat sebuah hal yang tidak diketahui anak mereka. Ketegangan yang muncul dari tindakan ini dapat menimbulkan tekanan yang semakin besar dalam perkembangan anak dan menimbulkan dampak hingga mereka dewasa.
Walaupun begitu, penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa peran orang tua dalam membantu mengerjakan PR juga tidak boleh begitu saja dihilangkan. Orang tua harus tetap membantu tetapi harus menyadari batasan dalam memberikan bantuan tersebut. Sebaiknya bantu anak dalam mengoreksi soal yang sudah dikerjakan serta memeriksa kembali yang sudah dia kerjakan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Riset ini menyimpulkan bahwa pemberian pekerjaan rumah (PR) matematika kepada siswa dianggap kurang tepat.
Baca SelengkapnyaMeskipun terlihat seperti bentuk kasih sayang, memanjakan anak secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan.
Baca SelengkapnyaKendati orangtua kadang melakukan yang terbaik, namun kesalahan parenting mungkin terjadi dan dialami anak.
Baca SelengkapnyaSikap orangtua yang terlalu otoriter, memberikan terlalu banyak perhatian, atau tidak mendukung pendidikan dapat mengurangi kecerdasan anak.
Baca SelengkapnyaKesalahan dalam parenting atau pengasuhan dari orangtua ternyata bisa menyebabkan kecerdasan anak tidak berkembang sempurna.
Baca SelengkapnyaMenyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.
Baca SelengkapnyaDalam kehidupan di rumah sehari-hari melibatkan anak remaja dalam pekerjaan rumah merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaBentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.
Baca SelengkapnyaPaparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaOverparenting atau terlalu mengendalikan anak bisa dikenali tandanya melalui berbagai hal.
Baca Selengkapnya