Bayar Rp 1,9 miliar agar langit tetap cerah saat menikah
Merdeka.com - Perusahaan travel mewah Oliver's Travels menawarkan klien kayanya layanan pernikahan yang inovatif, yakni langit cerah selama seminggu.
Untuk menikmati layanan tersebut, Anda harus merogoh kocek hingga lebih dari USD 150.000 (sekitar Rp 1,9 miliar). Harga dari layanan ini memang sangat fantastis, namun pihak perusahaan menjamin bahwa langit akan cerah selama seminggu sampai acara pernikahan digelar.
Tetapi, perusahaan ini tentunya tidak memakai jasa pawang hujan. Mereka bahkan mungkin tidak mengetahui profesi semacam itu. Oliver's Travels melakukannya secara ilmiah, yakni dengan menyemai awan. Teknik ini melibatkan penembakan roket yang diisi dengan kristal perak iodida ke dalam awan hujan. Partikel itu akan membekukan tetesan air di awan, sehingga mereka terus tumbuh dan akhirnya jatuh dari awan sebagai salju, dan kemudian berubah menjadi hujan sebelum mencapai tanah.
-
Apa yang dirayakan pada pernikahan ini? Memberikan ucapan pernikahan sudah menjadi budaya di masyarakat. Memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin telah menjadi sebuah budaya yang melekat dalam masyarakat.
-
Dimana pernikahan tersebut digelar? Diketahui pernikahan tersebut digelar di Palembang.
-
Bagaimana desain eksterior gedung pernikahan Happy Asmara? Desain eksterior gedung ini cukup eye-catching dengan dominasi warna hitam dan putih. Tulisan 'Gedung Trending #1' dan nama Happy Asmara terpampang jelas di bagian depan.
-
Apa yang dirayakan di pernikahan? Pernikahan bukan hanya sekadar perayaan pesta yang mewah. Namun, pernikahan adalah pengikat janji suci dua orang untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang harmonis.
-
Dimana pernikahan ini berlangsung? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
-
Siapa pemilik gedung pernikahan Happy Asmara? Gedung Trending #1, milik Happy Asmara yang berlokasi di kawasan Kandat, Kabupaten Kediri, menjadi saksi bisu momen bahagia pasangan ini.
Cloud-seeding sendiri sebetulnya bukan teknik baru; itu dikembangkan di Rusia pada tahun 1940-an, untuk mencegah curah hujan yang tak terduga. Sejak itu, teknik tersebut telah digunakan secara luas di seluruh dunia untuk mencegah kabut di bandara, meningkatkan salju di resor ski, dan menghentikan hujan es di daerah perkotaan. Di China, penyemaian awan dilakukan sebelum memasuki masa liburan, membubarkan polusi dan memastikan langit tetap cerah. Teknik ini juga digunakan di pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada tahun 2011.
Photos byOliver's Travels
Oliver's Travels kini telah memperluas teknologi itu untuk bisnis perencanaan pernikahan. Perusahaan ini kerap mengorganisir tempat-tempat pernikahan yang dilakukan di kastil dan rumah megah di Inggris, Italia dan Prancis, dan pantai Karibia.
Meski ide penyemaian awan ini bisa dikatakan brilian, teknik itu memiliki beberapa keterbatasan. Itu hanya bekerja pada awan kecil atau sedang, dan ada beberapa masalah lingkungan juga yang bisa dipicu oleh teknik tersebut. Walau begitu,Oliver's Travelssaat ini telah menawarkanlayanan itu di Prancis, dan berencana untuk memperluasnya ke Inggris jika terbukti berhasil.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara pernikahan Chand Kelvin dan Dea Sahira digelar di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Minggu 7 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaDemi menjaga para tamu undangan agar tidak basah, mereka menyediakan gerobak.
Baca SelengkapnyaPernikahan ini diketahui berlangsung di Pangandaran, Jawa Barat. Mempelai pria memberikan mas kawin Rp25 ribu hingga mobil.
Baca SelengkapnyaSiapa bilang menikah harus mahal dan menghabiskan banyak uang?
Baca Selengkapnya