Benarkah kulit bisa kebal terhadap khasiat produk anti-aging setelah beberapa bulan?

Merdeka.com - Menurut riset yang dilakukan oleh tim peneliti dari perusahaan kosmetik internasional Avon, 55 persen wanita Inggris mengganti krim anti-penuaan mereka dengan merek lain hanya dalam beberapa bulan. Hal ini disebabkan karena mereka percaya krim-krim tersebut tak lagi berkhasiat. Pertanyaannya, benarkah krim anti-penuaan bisa kehilangan khasiatnya setelah penggunaan terus-menerus?

Inilah yang disebut plateau effect. Kondisi ketika produk perawatan kulit kehilangan efektivitasnya begitu kulit sudah beradaptasi. "Kami mengambil molekul anti-penuaan paling ampuh di industri ini, retinol dan melacak efektivitasnya selama periode enam bulan," jelas direktur riset dan pengembangan global Avon, Anthony Gonzalez seperti dilansir The Telegraph. Tim peneliti menyimpulkan bahwa ada titik puncak dalam efektivitas retinol.

"Apa yang kami temukan adalah manfaat retinol pada sel kulit memuncak setelah satu sampai dua minggu penggunaan, ini adalah saat di mana kulit menghasilkan jumlah kolagen tertinggi untuk kulit yang lebih halus dan tampak kencang." Lepas dari periode dua minggu, kulit mulai terbiasa dengan aplikasi retinol dan efeknya mulai berkurang.

Penelitian lebih jauh dilakukan dengan merotasi penggunaan retinol bersama phytol setiap tujuh hari. Phytol adalah bahan aktif yang juga ampuh untuk mengatasi penuaan. Menyelingi penggunaan retinol dengan phytol secara berkala membuat produksi kolagen tetap maksimal.

Jadi, plateau effect bisa dihindari dengan menggunakan dua produk anti-penuaan dengan kandungan bahan aktif yang berbeda. Ganti produk pertama dengan produk kedua setiap enam bulan agar kulit senantiasa dalam proses peremajaan maksimal.