Berbelanja perabotan rumah dapat memicu pertengkaran dengan pasangan

Merdeka.com - Apakah Anda sudah membayangkan bersama pasangan bagaimana rumah ideal yang akan Anda miliki berdua? Atau malah Anda adalah sepasang suami istri yang baru menikah dan hendak mengisi perabotan dalam rumah? Sebaiknya Anda berpikir dua kali ketika hendak berbelanja perabotan untuk rumah bersama pasangan Anda.

Dilansir dari The Atlantic, Ramani Durvasula seorang psikolog mengatakan bahwa gambaran ideal di toko perabotan dapat membawa bencana bagi pasangan yang berbelanja. Biasanya yang terjadi adalah perbedaan gambaran ideal perabotan di rumah dari pasangan. Sering kali, salah satu pihak masih memiliki ego untuk menampilkan rumah tinggal mereka sesuai citra yang diinginkannya.

Perbedaan itulah yang menyebabkan sering munculnya pertengkaran ketika berbelanja. Karena rumah tidak memiliki banyak ruang dan tempat yang terlalu lebar, maka banyak hal yang tidak bisa disepakati antara pasangan. Dijelaskan oleh Maisie Chou Chaffin, seorang psikolog dari London bahwa pertengkaran kecil yang terjadi ketika memilih perabotan ini dapat berujung ketidakcocokan antar satu sama lain.

Beradu argumen karena ketidakcocokan pilihan dapat memicu pertengkaran. Ketika sudah pada kondisi ini, maka psikologis manusia akan mulai berusaha untuk menguasai orang yang bertengkar dengan ini. Ketika sudah terjadi, maka pertengkaran ini dapat merembet terhadap hal-hal lain ataupun ketidakpuasan terhadap pasangan yang biasanya tidak dapat diungkapkan.

Jadi, masih ingin kah Anda berbelanja perabotan rumah dengan pasangan?