Bermimpi jadi raja, pria Portugal ini dirikan negara sendiri
Merdeka.com - Pria asal Portugal ini tidak tanggung-tanggung dalam cita-cita. Dia ingin menjadi seorang penguasa negara dan mewujudkannya. Dalam kehidupan sehari-hari boleh saja kalau profesinya cuma seorang guru kesenian. Tetapi di luar jam kerja, Renato adalah seorang pemimpin negara.
Renato Baros, 56, dilaporkna Oddity Central mendirikan negara di sebuah pulau kecil di pelabuhan Funchal, Maderia, Portugal. Ia mengganti nama pulau tersebut dan lahirlah negara Principality of the Pontinha yang dipimpin oleh Pangeran Renato II.
Walaupun disebut negara, sebenarnya wilayah Pontinha hanya seukuran rumah sangat sederhana dengan satu kamar tidur. Warga negaranya pun cuma tiga, Renato, istrinya, dan anak mereka.
-
Siapa yang bisa melakukan hobi ini? Aktivitas seni ini dapat dilakukan secara mandiri atau bersama keluarga dan teman, yang membuatnya menjadi hobi sosial yang bermanfaat.
-
Siapa yang akan pensiun dari jabatannya? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya.
-
Negara mana yang cocok untuk pensiun? Menurut forbes.com, terdapat tiga negara di Asia yang menonjol sebagai tujuan ideal untuk pensiun.
-
Kapan idealnya mulai siap pensiun? Perencana keuangan menyarankan persiapan pensiun dimulai sejak usia 40 tahun agar dana pensiun dapat terkumpul dengan optimal.
-
Siapa yang ditiru kupu-kupu raja muda? Keberhasilan kupu-kupu raja muda dalam meniru kupu-kupu raja bukan hanya tentang penampilan serupa, tetapi juga tentang mengeksploitasi reputasi beracun.
Photo by Oddity Central
Sebagai penguasa, Renato memegang dua paspor, satu dengan kearganegaraan Portugal dan satunya lagi paspor Pontinha. Tentu saja, dengan terbatasnya jumlah penduduk Pontinha, selain sebagai penguasa dia juga harus berperan ganda sebagai penjaga keamanan, tukang kebun, dan petugas pembersih.
Photo by Oddity Central
Renato mendapat kesempatan untuk membeli pulau kecil yang sekarang ia sulap menjadi negara itu 14 tahun lalu. tadinya dimiliki oleh sebuah keluarga berada asal Inggris. Mereka berkeinginan menjualnya karena tidak potensial. Kala itu pulau tersebut ditawarkan dengan harga 25.000 Euro.
Mendengar tawaran penjualan itu, Renato langsung tertarik. Ia menjual sebagian besar hartanya untuk membeli pulau tersebut. Keluarga dan teman-temannya berpikir dia sudah tidak waras, mau mengambil keputusan seimpulsif itu.
Photo by Oddity Central
Tetapi Renato ngotot membeli Pontinha karena tempat itu merupakan bagian dari visinya dalam memiliki hidup dengan kebebasan mutlak.
"Kalau saya ingin memiliki lagu nasional, saya bisa membuatnya dan mengubahnya setiap waktu. Begitu juga dengan bendera negara."
Kekuasaan absolut Renato memang cuma berlaku di Pontinha, tetapi dia sudah cukup puas. Walaupun begitu bukan berarti hak Renato atas negara kecilnya tidak menemui ancaman.
Ketika berkunjung ke kantor gubernur Maderia untuk memperkenalkan diri, ia justru mendapat ancaman pasokan listriknya akan diputus, kecuali ia bersedia menjual kembali Pontinha kepada Portugal.
Tentu saja Renato menolak. Ia bahkan berniat mencari sumber energi listrik alternatif untuk menerangi negara pulaunya.
Sekarang yang Renato inginkan adalah menjadikan Pontinha sebagai tempat pensiun. Ia ingin menghabiskan hari tuanya di negara tersebut.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga dikenal sebagai salah satu raja berpengaruh di Jawa Timur. Ini kisah hidupnya yang jarang dibahas.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku bisa meraih mimpinya lewat usaha dan doa dari kedua orang tuanya.
Baca SelengkapnyaLahir pada tahun 1958, Sultan Ibrahim merupakan keturunan Melayu-Inggris. Ayahnya, Sultan Iskandar Ismail, memimpin Johor dari tahun 1981 hingga 2010.
Baca SelengkapnyaCalon presiden Prabowo Subianto memberikan pidato dalam acara Musyawarah Nasional III Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, Sabtu (2/12).
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, ada keinginan menjadi Panglima TNI namun langkah itu terhenti.
Baca SelengkapnyaJebolan Akademi Angkatan Laut ini mengikuti jejak orang tuanya yang berprofesi sebagai petani
Baca Selengkapnya