Biaya hidup tinggi, warga Tokyo terpaksa tinggal di 'loker'
Merdeka.com - Bukan rahasia lagi bahwa Tokyo adalah salah satu kota terpadat di dunia. Maka tak heran, jika masalah tempat tinggal menjadi isu yang marak diperbincangkan di kota metropolis Jepang tersebut.
Baru-baru ini, sebuah apartemen di distrik Shibuya, Tokyo, menawarkan layanan tempat tinggal berbentuk loker. Anda mungkin bisa menyebutnya loker manusia karena memang bentuknya mirip seperti loker barang. Ruangan yang disebut tempat tinggal ini memiliki panjang 2,44 meter dan lebar 1,5 meter.
photo by Kotaku
-
Apa yang mereka lakukan di Tokyo? Mereka terlihat puas setelah menikmati berbagai wahana seru meskipun cuaca di Tokyo sangat panas.
-
Siapa yang menjadi penduduk terkaya di Tokyo? Kota ini merupakan rumah bagi 290.000 jutawan.
-
Siapa yang ikut berlibur ke Tokyo? Kimmy, bersama ibunya dan Greg Nwokolo, pergi ke Disneyland sesuai dengan keinginan Akira yang sangat ingin berkunjung ke sana.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Apa tujuan dari Tilik Warga? Program ini bertujuan untuk memantau dan memberi dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.
-
Mengapa Tilik Warga dijalankan? Program ini bertujuan untuk memantau dan memberi dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.
Penghuni loker dikenai biaya 55.000 yen (atau sekitar Rp 5,7 juta) per bulan. Kebanyakan dari mereka merupakan para profesional muda yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di tempat kerja dan di luar rumah, dan mereka hanya membutuhkan akomodasi kecil ini untuk tidur.
Namun, haruskah seseorang membayar sewa yang tinggi hanya untuk kamar seperti itu? Terlepas dari tingginya harga sewa hunian di Tokyo, tinggal di tempat dengan kondisi miris semacam itu tentu tidaklah baik untuk kesehatan. Beberapa tempat bahkan tidak memiliki jendela sama sekali.
photo by Kotaku
Sebagaimana dilansir Odditycentral, beberapa kru surat kabar lokal berhasil mewawancarai beberapa penghuni "loker manusia" yang berprofesi sebagai seorang pengusaha muda dan seorang aktris. Loker mereka berukuran tidak lebih dari 3 meter, dan hanya memiliki ruang untuk TV kecil, bantal dan selimut dan beberapa pakaian.
Mereka mengatakan bahwa mereka memilih kamar itu karena tidak memiliki cukup uang. Mereka mungkin bisa menemukan apartemen yang lebih layak di suatu tempat di pinggiran Tokyo, tetapi terlalu banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika seseorang memilih tempat tinggal, seperti jarak dari tempat kerja dan kemudahan lainnya. Jikalau mereka harus naik komuter, itu tentu akan memakan waktu beberapa jam untuk sampai Tokyo. Apalagi jika ditambah dengan sedikitnya delapan jam waktu kerja di kantor. Hal ini akan terasa sangat melelahkan. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.
Baca SelengkapnyaJakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRata-rata warga Hong Kong perlu menabung lebih dari 18 tahun gaji tanpa ada pengeluaran, untuk mendapatkan rumah.
Baca SelengkapnyaRata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaTidak hanya tingkat kemiskinan, angka kriminalitas di kota ini juga cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa perantauan harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk bisa bertahan di Jakarta
Baca SelengkapnyaJepang Masuk Daftar Negara dengan Biaya Hidup Relatif Murah, Menginap di Hotel Hanya Rp800.000
Baca SelengkapnyaMakin Banyak Rumah Kosong Terbengkalai di Jepang, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaNilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan warga Korea Selatan enggan menikah dan memiliki anak.
Baca Selengkapnya