Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Blackberry sebiji cukup jadi modal bisnis

Blackberry sebiji cukup jadi modal bisnis BlackBerry. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Memulai bisnis memang tidak harus dengan modal yang besar. Jika Anda hanya mampu mengandalkan sebuah smartphone Blackberry atau pun Android, bisnis sudah bisa Anda jalankan dengan lebih mudah.

Iwan, seorang pengelola situs online KatalogGrosir.com memulai bisnisnya dengan cara yang sama. Pada tahun 2010, Iwan hanya mengandalkan sebuah Blackberry untuk memulai berjualan produk-produk impor dari negara-negara seperti Taiwan, Hongkong, Shanghai, dan Guangzhou. "Saya awalnya tidak punya modal untuk mengimpor sendiri, jadi ikut dropship di mana ada pemasok yang menyediakan barang untuk kita. Kita yang mencari market. Setelah terkumpul modal, kami mulai mencari supplier lokal yang import langsung. So kita keep stock sedikit-sedikit. Saat market kita sudah cukup besar dan modal jg bertambah baru kami coba import sendiri", cerita Iwan pada Merdeka.com (29/11).

Iwan yang baru akhirnya membuka situs resmi untuk toko onlinenya pada tahun 2012 ini mengaku menggunakan jasa dropship memiliki tantangan tersendiri baginya. "Kita bertemu dengan berbagai client yg berbeda, mulai dari yang baik sekali sampai dengan yg emosional. Tantangan paling besar hanya mencari client sebenarnya, karena saat dropship kita tidak bisa stok sendiri jadi customer yang tidak sabar biasanya cepat marah", ujar pria yang sedang bahagia menjalankan bisnisnya dibantu sang calon istri ini.

Ketika ditanyai mengenai omzet, Iwan memang tidak secara blak-blakan mengakui pendapatannya. Namun diakuinya, bisnisnya ini mampu membantu kehidupannya beberapa orang karyawan. "Total omset sih rahasia bisnis berhubung saingan di bidang ini cukup banyak. Yang pasti, penjualan per hari kami di atas 1000 pcs, bahkan kalau pas THRan bisa mencapai 5000 pcs per hari", ungkapnya.

Meski kini bisnis sudah cukup mapan, kerja keras Iwan sudah mengalami berbagai aral melintang. Namun, Iwan tidak menyerah dan bertekad untuk terus mengembangkan usahanya. "Saya terus membandingkan diri dengan Amazon, mempelajari sistem bisnis mereka yang bisa saya implementasikan di Indonesia. Tapi tentunya kita belom bisa secanggih mereka, paling tidak kita ambil hal-hal yang bisa kita implementasikan dari mereka".

(mdk/kad)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP