Bos galak ternyata justru bikin rasa tanggung jawab karyawan rendah
Merdeka.com - Ternyata bos galak justru berpotensi menghalangi karyawan dalam mencapai produktivitas maksimal. Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari University College London dan rekan.
Menurut hasil penelitian tersebut, ketika seseorang memberi kita perintah, kita jadi kurang merasakan adanya tanggung jawab atas tindakan kita.
"Banyak orang yang baik bisa diyakinkan untuk melakukan hal buruk yang normalnya tidak akan mereka lakukan karena mereka merasa tidak harus bertanggung jawab atas tindakan dan konsekuensi," kata studi tersebut.
-
Bagaimana motivasi kerja mempengaruhi produktivitas? Karyawan yang bahagia memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Peningkatan kepuasan karyawan dapat membawa pertumbuhan positif bagi perusahaan.
-
Kenapa stres akibat kerja bisa mengganggu produktivitas? Gejala-gejala tersebut, menurutnya, dapat berdampak pada penurunan tingkat produktivitas.
-
Kenapa karyawan antikolaboratif tidak disukai bos? Karyawan yang antikolaboratif bisa menjadi rekan kerja yang sangat menjengkelkan meskipun mereka memiliki kemampuan yang baik di bidangnya, yang sering kali berdampak pada moral yang rendah, produktivitas yang terhambat, dan hubungan kerja yang tidak harmonis.
-
Bagaimana burnout memengaruhi kinerja? Burnout memengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan. Seseorang mungkin merasa kurang fokus, lebih sering melakukan kesalahan, atau tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan efektif.
-
Kenapa terlalu percaya diri di dunia kerja bisa merugikan? Di banyak tempat kerja, pencapaian lebih dihargai daripada proses belajar. 'Kita tidak diberi insentif untuk mengakui ketika pengetahuan kita sudah habis,' tambahnya. Ini membuat kerendahan hati menjadi sesuatu yang kurang dihargai. Tanpa pengakuan akan kekurangan, Anda tidak akan berkembang baik sebagai karyawan maupun sebagai pribadi.
-
Apa manfaat motivasi kerja bagi perusahaan? Motivasi kerja sangat penting dimiliki para pekerja. Berikut pentingnya motivasi kerja untuk perusahaan, antara lain: 1. Untuk memenuhi dan melampaui tujuan perusahaan.Tanpa tempat kerja yang termotivasi, perusahaan akan kesulitan memenuhi janjinya kepada pelanggan serta karyawan, gagal menjalankan operasional sehari-hari, dan membiarkan peluang di masa depan hilang begitu saja.2. Produktivitas yang lebih tinggi.Karyawan yang bahagia memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Peningkatan kepuasan karyawan dapat membawa pertumbuhan positif bagi perusahaan. 3. Kualitas.Kualitas meningkat ketika pekerja lebih bangga dengan pekerjaan mereka.4. Keterikatan.Karyawan yang termotivasi sering kali terhubung secara emosional dengan perusahaan mereka. Karyawan yang terhubung secara emosional memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk loyal. 5. Pelanggan/stakeholder yang senang.Pekerja akan melakukan upaya ekstra untuk menghasilkan lebih banyak keluaran dan solusi yang lebih baik apabila mereka memiliki motivasi dalam bekerja.6. Karyawan yang berkomitmen dan berpengalaman.Tempat kerja yang termotivasi akan menghasilkan tingkat retensi staf yang lebih tinggi dan penurunan pergantian karyawan.
Untuk mencapai kesimpulan ini, tim berusaha untuk menjawab pertanyaan ini dengan mengukur fenomena yang disebut sense of agency (SA). SA adalah kesadaran subjektif bahwa seseorang berinisiatif, melaksanakan, dan mengendalikan tindakannya atas dasar kehendak independen.
Ketika partisipan penelitian dibebaskan untuk menentukan pilihan, mereka justru merasa terdorong, terutama karena daya tarik bonus yang ditawarkan.
Intinya, rasa tanggung jawab yang ditunjukkan oleh partisipan justru lebih besar ketika mereka dibebaskan unutk memilih dari opsi tindakan yang ada.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada dengan tanda lingkungan kerja toxic karena bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu.
Baca SelengkapnyaJika belum dipromosikan, bukan berarti kinerja Anda yang buruk.
Baca SelengkapnyaMengenali ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic adalah langkah pertama untuk menjaga diri dan membuat keputusan yang terbaik untuk masa depan Anda.
Baca SelengkapnyaSifat toxic bisa terjadi pada siapa saja dan berbagai lingkungan.
Baca SelengkapnyaManajer proyek bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, dan mengelola penyelesaian proyek.
Baca SelengkapnyaIstilah toxic ini telah muncul berasal dari kata bahasa Inggris yaitu memiliki arti racun.
Baca SelengkapnyaDi level manajer, hanya 8 persen yang terlibat aktif di dunia kerja.
Baca Selengkapnya31 persen karyawan merasa bekerja di lingkungan yang tidak menghargai antar sesama
Baca SelengkapnyaDampak burnout meliputi masalah kesehatan mental dan fisik bagi karyawan serta kerugian finansial dan penurunan moral bagi perusahaan.
Baca SelengkapnyaAnak muda masa kini kurang motivasi, atau inisiatif mereka kurang dari 50 persen.
Baca Selengkapnya