Brumis Tree, pohon legendaris yang bertahan hidup 700 tahun
Merdeka.com - Sekilas pandang, pohon tua di Brumis, Bellevue, Kanada ini tampak seperti batang tumbuhan mati pada umumnya. Tetapi pohon pinus ini ternyata punya nilai sejarah penting bagi sebuah kota.
Pohon yang dinamai Brumis Tree ini merupakan penanda berdirinya kota tambang Brumis. Kota itu didirikan pada awal abad 20 ketika Davenport Coal Company, sebuah perusahaan penambangan mulai menggali kekayaan alam di daerah itu.
Kala itu Brumis Tree sudah berdiri di tempatnya sekarang. Lantas pohon yang saat itu sudah berusia beberapa ratus tahun namanya diabadikan sebagai identitas kota. Lahirlah kota Brumis.
-
Apa jenis pohon tertua di dunia? Sebuah pohon cemara berusia 5400 tahun disebut sebagai pohon tertua di dunia. Pohon ini merupakan pohon Cemara Patagonia dari spesies Fitzroya cupressoides yang berasal dari Chile dan Argentina Selatan.
-
Dimana pohon tertua di dunia berada? Sebuah pohon cemara berusia 5400 tahun disebut sebagai pohon tertua di dunia. Pohon ini merupakan pohon Cemara Patagonia dari spesies Fitzroya cupressoides yang berasal dari Chile dan Argentina Selatan.
-
Kapan pohon ini hidup? Tumbuhan yang dikenal dengan nama Sanfordi Acaulis densifolia menghadirkan keajaiban alam dari masa lalu, hidup pada era Paleozoikum Akhir, yang mencakup rentang waktu 419 hingga 252 juta tahun yang lalu.
-
Mengapa Pohon 'Berjalan' ini dilindungi? Pemerintah Selandia Baru memberikan penghargaan terhadap sebatang pohon raksasa yang aneh karena memiliki sepasang batang seperti kaki yang sedang melangkah.
-
Kenapa pohon ini hampir punah? Mereka terancam oleh Phytophthora cinnamomi, jamur air patogen yang menyebabkan kematian, dan oleh kebakaran hutan yang merajalela yang sesekali mengamuk di wilayah New South Wales ini.
-
Apa keunikan Pohon Pelawan? Pohon yang tumbuh di Bangka Belitung ini memiliki ciri khas yang unik serta sebagai penghasil madu liar yang sulit didapat.
Photo by Wikimedia Commons/Monsieur david
Pohon itu telah melewati usia 700 tahun ketika mati pada tahun 1978. Tetapi penduduk Burmis yang menganggap pohon tersebut turut 'berjasa' bagi keberadaan kota mereka lantas menjaganya.
Bahkan ketika Burmis Tree tumbang karena hempasan badai di tahun 2004, warga 'menanam' kembali pohon tersebut. Begitu juga ketika oknum tak bertanggungjawab iseng memotong salah satu rantingnya. Warga sepakat untuk menyatukan lagi ranting tersebut dengan lem. Hingga hari ini Brumis Tree masih berdiri di tempatnya, meskipun cabang-cabangnya tak lagi dihiasi pucuk hijau.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernahkan anda terpikir mengapa ada banyak pohon raksasa di bumi ini hingga berusia ribuan tahun? Ternyata ada alasan unik di baliknya.
Baca SelengkapnyaDi antara reruntuhan Kota Lahaina, Maui, Hawaii yang dilalap kebakaran hutan, terdapat landmark kota yang masih berdiri, yakni pohon beringin berusia 150 tahun.
Baca SelengkapnyaPohon ini tumbuh di gunung dan merupakan pinus terbesar dan tertua di dunia.
Baca SelengkapnyaPohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca SelengkapnyaPemburu fosil berpengalaman menemukan fosil bersisik misterius ini saat jalan-jalan di sebuah sungai kecil.
Baca SelengkapnyaPohon ini juga dianggap sakral oleh umat Hindu di India.
Baca SelengkapnyaSebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca SelengkapnyaSelain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaPohon Andalas menjadi bagian dari identitas Sumatera Barat sejak tahun 1990.
Baca SelengkapnyaDi balik kecantikan bunganya, terdapat beberapa fakta bunga mawar yang mungkin belum Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaPohon dengan nama ilmiah Oncosperma tigillarium ini memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan manusia serta memiliki keistimewaan lain.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang sejarah Alas Purwo, sekaligus membahas tentang keadaan biologis di dalamnya, dan fakta menariknya.
Baca Selengkapnya