Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buku antik Bandung masih bertahan di era digital

Buku antik Bandung masih bertahan di era digital Kios buku. ©2015 Merdeka.com/Iman

Merdeka.com - Maraknya penggunaan internet membuat pangsa pasar buku bekas di Bandung mengalami penurunan. Kendati demikian, para pedagang buku bekas tetap bertahan. Terlebih masih ada pecinta buku yang memburu buku-buku antik.

“Kalau pangsa pasar buku bekas sih ada saja, meski ada penurunan,” kata Bobby, 50 tahun, pemilik kios buku Tjihapit, Bandung, Jumat (6/11).

Ia menyebutkan, penurunan pangsa pasar terjadi sejak 2010 ketika mulai maraknya penggunaan internet. Banyak informasi yang bisa didapat dengan mudah lewat mesin pencari Google. Selain itu, internet juga menyediakan buku elektronik (e-book).

Orang lain juga bertanya?

Ia memprediksi, di era internet saat ini minat baca anak muda terhadap buku jauh menurun dibandingkan generasi sebelumnya. “Mungkin mereka lebih senang game online, browsing. Mau baca buku sudah ada e-book, jadi orang kalau butuh satu dua artikel tinggal cari online saja. Sedangkan orangtua dulu kan sarana internetnya belum ada, jadi orang lebih banyak cari buku,” ungkap Bobby.

Sebelum marak internet, pelanggan Kios Buku Tjihapit banyak datang dari Jakarta, Bogor selain dalam kota Bandung. Sesekali ada turis asing yang mampir ke kios yang terletak tidak jauh dari perempatan Jalan Cihapit dan Jalan Riau.

Kini jumlah pelanggan luar kota berkurang. Kios Bobby lebih mengandalkan pelanggan dari dalam kota. Namun khusus pangsa pasar buku antik, terutama buku-buku sejarah, masih tetap bertahan. Menurutnya, ukuran pangsa pasar buku antik terkait dengan selera, ada unsur seninya.

“Buku antik tergantung selera atau peminat, kalau kondisi bukunya masih bagus, harganya bisa sangat tinggi,” katanya.

Ia mencontohkan, sebuah buku ensiklopedia yang terdiri dari beberapa seri harganya bisa Rp 100 ribu perserinya. Tapi jika ensiklopedia tersebut hanya ada satu seri saja, harganya bisa jatuh lebih murah menjadi setengahnya.

Buku lain yang sekarang lagi banyak dicari adalah sejarah tentang Bandung karya “Kuncen Bandung” Haryoto Kunto yang harganya antara Rp 150 ribu sampai Rp 1 juta. “Itu juga harus pesan dulu, waktunya tidak pasti bisa berbulan-bulan,” katanya.

Pelanggan tetap Bobby kebanyakan mahasiswa, kolektor buku, atau sesama pedagang buku. Bobby menjelaskan, para pedagang buku bekas biasa berjaringan, satu kios buku biasa membeli buku dari kios lain.

Untuk mengatasi pengaruh internet, Kios Buku Tjihapit membuka lapak online, yaitu bukubandung.com yang isinya koleksu buku yang menjadi andalan kios yang sudah buka sejak tahun 80-an. Kios ini memiliki koleksi sekitar 10.000 koleksi judul buku.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman

Toko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.

Baca Selengkapnya
Survei: Tren Membaca Buku di Jepang Turun
Survei: Tren Membaca Buku di Jepang Turun

Informasi di media sosial dan internet memicu warga Jepang mulai jarang membaca buku.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi

Kawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online

Kondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.

Baca Selengkapnya
Tips Bisa Kembali Fokus Membaca Buku dan Berhenti Bermain Ponsel
Tips Bisa Kembali Fokus Membaca Buku dan Berhenti Bermain Ponsel

Kembali membaca buku bisa kita lakukan secara fokus dengan mulai berhenti bermain ponsel melalui berbagai cara berikut ini:

Baca Selengkapnya
Ini Jenis Siaran Favorit Mulai dari Gen X hingga Z
Ini Jenis Siaran Favorit Mulai dari Gen X hingga Z

Pola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun, Ini Penyebabnya
Ilmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun, Ini Penyebabnya

Ilmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun

Baca Selengkapnya
Medsos Bikin Minat Baca Turun, Warga Bandung Ini Pilih Dirikan Toko Buku yang Bikin Nyaman Pengunjung
Medsos Bikin Minat Baca Turun, Warga Bandung Ini Pilih Dirikan Toko Buku yang Bikin Nyaman Pengunjung

Ia ingin berjuang menggiatkan kembali literasi melalui toko buku yang ia dirikan.

Baca Selengkapnya
Pasar Gembrong Surga Mainan Anak-Anak Digerus E-Commerce
Pasar Gembrong Surga Mainan Anak-Anak Digerus E-Commerce

Nama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.

Baca Selengkapnya
Sisa Kejayaan Surat Kabar di Bandung Ada di Cikapundung, Dulu Berjajar Loper Koran sejak Pagi Buta
Sisa Kejayaan Surat Kabar di Bandung Ada di Cikapundung, Dulu Berjajar Loper Koran sejak Pagi Buta

Cikapundung jadi daerah yang tersisa dari masa keemasan koran dan kini masih tetap bertahan di tengah senja kala yang mengancam

Baca Selengkapnya
Viral Pria Hobi Koleksi Barang Jadul, Bikin Warganet Bernostalgia
Viral Pria Hobi Koleksi Barang Jadul, Bikin Warganet Bernostalgia

Barang-barang jadul yang dikoleksi pria ini sukses mencuri perhatian warganet.

Baca Selengkapnya
Sejarah Manga yang Kini Sudah Jadi Trend di Berbagai Negara
Sejarah Manga yang Kini Sudah Jadi Trend di Berbagai Negara

Memiliki sejarah panjang dan kompleks pada akhir abad ke-19. Fenomena budaya di Jepang, manga meresap di semua kelompok usia dengan genre. Yuk simak disini!

Baca Selengkapnya