Cantik ala Nose: Dari Nol Jadi Luar Biasa
Merdeka.com - Industri kosmetik di Indonesia memiliki potensi pasar cukup besar. Dengan penduduk perempuan mencapai 130 juta jiwa dari populasi 265 juta dan sekitar 68 persen merupakan usia perempuan produktif, produk-produk kosmetik tentu punya peluang besar untuk tumbuh dan berkembang di republik ini.
Data Kementerian Perindustrian 2018 meyebutkan, industri kosmetik nasional mengalami pertumbuhan 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi positif ini mendorong banyak usaha dibangun di sektor kosmetik. Namun, menjadi pengusaha kosmetik atau beautypreneur sukses tentu tidak mudah. Apalagi untuk membangun merek sendiri. Butuh kiat-kiat khusus agar merek dan produk bisa diterima pasar dengan baik; dari nol menjadi luar biasa.
Salah satu strategi yang lumrah di industri kosmetik adalah maklun, yang berarti produksi dikerjakan oleh pihak lain. Salah satu perusahaan maklun di industri kosmetik nasional adalah PT Nose Herbalindo, perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturing) kosmetik.
-
Bagaimana perusahaan kosmetik memanfaatkan bakteri ini? Mereka mengembangkan bahan baru yang menggunakan kemampuan bakteri tersebut untuk menyerap sinar UV, meningkatkan efektivitas tabir surya.
-
Siapa yang melepas ekspor perdana kosmetik? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa itu proses produksi? Proses produksi adalah kegiatan industri yang dimulai dengan pengangkutan bahan mentah dari inventaris pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Apa arti 'proses produksi'? Proses produksi adalah sebuah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan cara mengangkut bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Bagaimana proses produksi dilakukan? Proses produksi biasanya mencakup cara memproduksi secara efisien dan produktif untuk dijual, agar bisa dijangkau pelanggan dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas.
-
Bagaimana AI diterapkan dalam industri kosmetik? Wendra menyatakan perusahan kosmetiknya dapat menggunakan AI untuk berbagai hal, seperti dalam analisis wajah dan kulit, penerapan make-up virtual, hingga menghasilkan asisten pribadi bagi mereka yang ingin berbelanja produk kosmetik di situsnya.
Saat ini Nose menjadi mitra maklun untuk produk kecantikan dan kosmetik merek lokal, seperti Somethinc, Innertrue, Maska, Evershine, Everwhite, dan Msglow. Kemudian produk skincare yang dimiliki oleh para artis, seperti Buza milik Bunga Zainal, SA Natural milik Shandy Aulia, Keyglow milik Sarah Salsabila, Ashanty, dan sebagainya.
Yoda Nova, Direktur PT Nose Herbalindo, menjelaskan kelahiran seluruh merek kosmetik lokal tersebut dibantu oleh Nose Herbalindo yang berkomitmen memiliki dan mewujudkan nilai; ‘High End, High Value, dan High Quality’ dalam setiap produk pelanggannya.
"Bagi pebisnis pemula, memang sebaiknya menggunakan jasa perusahaan maklun kosmetik yang terpercaya untuk memproduksi produk kosmetiknya. "Jasa maklun membuat beautypreneur tak perlu berinvestasi besar untuk membangun pabrik, karena semua produk diproduksi oleh perusahaan maklun kosmetik,"" ujar Yoda Nova, di sela pameran Cosmobeaute Indonesia 2019 di JCC Senayan, Jakarta, kemarin.
Namun, lanjut dia, memilih perusahaan maklun tidak boleh sembarangan. Saat ini, Nose Herbalindo merupakan perusahaan maklun di Indonesia yang terpercaya dan menyediakan kebutuhan beautypreneur dari hulu ke hilir. Dengan tagline “You Dream Big, We Make It", "Nose dengan konsep high end, high value, and high quality, berorientasi pada kepuasan pelanggan dan menjadikan merek dari nol menjadi luar biasa.
Di Nose, kami sangat mendukung pebisnis yang baru memulai karirnya dalam bidang kosmetik. Kustomer cukup memantapkan mimpi, visi, dan misinya saja, karena semua akan Nose layani. Mulai dari konsultasi konsep kosmetik, pemilihan nama merek menarik, dan proses manufaktur kosmetik dari hulu hingga hilir. Mulai dari research & development, formulasi bahan baku, quality control, pengemasan, izin BPOM, sertifikasi halal, dan paten, hingga distribusi dan pemasaran produk kosmetik merek klien.
"Pertimbangan lainnya, pilihlah maklun yang mengutamakan keunikan dan inovasi dalam setiap produk yang dibuatnya untuk masing-masing merek milik klien. Karena itu Nose mendukung para beautypreneur memiliki produk kecantikan yang berkualitas tinggi dan berbeda. "Setiap produk yang diproduksi oleh Nose tidak akan ada yang sama," ujarnya.
Menurutnya, untuk produksi awal tak perlu memproduksi dalam kategori dan jumlah banyak karena membutuhkan investasi besar. "Untuk tahap awal, bisa dengan produk perawatan standar lebih dulu, seperti rangkaian perawatan kulit. Atau bisa juga hanya body lotion dan masker wajah. Bila memilih kosmetik kategori dekoratif bisa memilih bedak atau lisptik saja, dengan jumlah minimal produksi 5 ribu unit. Setelah respons pasar bagus, volume produksi bisa ditingkatkan lebih banyak lagi."
©2019 Merdeka.com
Model Maklun
Mery, pemilik merek everShine, menceritakan alasannya menggunakan perusahaan maklun untuk memproduksi produknya dan membesarkan merek everShine yang dibangunnya. Pihaknya memilih jasa maklun kosmetik karena tak ingin mengeluarkan investasi besar membeli peralatan untuk memproduksi produk kosmetik. Pilihan tepat jatuh pada perusahaan maklun Nose Herbalindo, karena saya dibantu untuk mematangkan konsep kosmetik skincare dan merek everShine.
"Saya juga diberi kesempatan memilih formula dari ekstrak tanaman apa yang digunakan dan saya memilih ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) karena belum ada yang menggunakan. Sementara 18 kandungan asam aminonya sangat baik untuk kulit dan membantu menyamarkan noda hitam di wajah, mencerahkan sekaligus melembabkan kulit," papar Mery pada kesempatan yang sama.
Irvyn Wongso, pemilik merek Innertrue juga membagikan pengalamannya dengan Nose. Kata dia, Innertrue memilih menggunakan formula mosseltech dari ekstrak tumbuhan lumut yang mampu membuat kulit menjadi mudah beradaptasi. Selain itu, formula mosseltech mengandung zat anti-blue ligth yang memancarkan radiasi, contohnya sinar telepon seluler.
"Sementara merek Maska menggunakan formula dari daun pegagan (Centella asiatica) yang dapat meningkatkan produksi kolagen kulit sehingga kulit menjadi kencang tanpa kerutan," pungkasnya.
Sementara dalam pameran Cosmobeaute Indonesia 2019, untuk kali pertama menghadirkan Beauty Experimental Zone yang berkolaborasi dengan PT Nose Herbalindo.
Di Beauty Experimental Zone, Nose Herbalindo memperlihatkan secara live bagaimana cara pembuatan toner dengan bunga alami yaitu mawar dan marigold. Tak hanya itu, pengunjung yang datang dapat membawa pulang toner tersebut.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa sangka, seorang yang dulunya bekerja di pabrik. Kini bisa membeli sejumlah pabrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri produk perawatan kulit dalam negeri akan terus berkembang.
Baca SelengkapnyaIa tampil nyentrik mengenakan busana pink yang dilengkapi dengan perhiasan emas usai pulang haji dari Tanah Suci.
Baca Selengkapnyabisnis ini baru berjalan selama 1 tahun. Pada Maret 2023 lalu, ia beromzet Rp 5 Juta kini jadi Rp 900 juta/bulan.
Baca SelengkapnyaZulhas menilai, dengan memberantas produk impor ilegal maka sejumlah manfaat positif akan dirasakan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia membuat produk perawatan rambut lalu dijual ke berbagai salon daerah Tangerang.
Baca SelengkapnyaSederet artis ini punya bisnis skincare hingga kosmetik, bisa jadi pilihan agar tampil percaya diri saat Lebaran.
Baca SelengkapnyaRosé All Day Cosmetics, atau RADC, menghadirkan produk makeup dan perawatan kulit untuk para wanita dan pria yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaCosmobeauté Indonesia merambah sektor baru dalam industri kecantikan dengan kehadiran perusahaan yang fokus pada produk perawatan kulit.
Baca SelengkapnyaDialah Kristiawan, warga Jalan Polowijen II, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pioner yang mencetuskan ide olahan kripik ‘So Kressh’.
Baca SelengkapnyaHingga akhir tahun lalu Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia sebesar 33,6 miliar dolar AS.
Baca SelengkapnyaApresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Selengkapnya