Catat, Ini 6 Gunung di Indonesia yang Tutup Sementara di Awal 2021
Merdeka.com - Para pendaki gunung harus bersabar untuk memuaskan hasrat mereka berinteraksi dengan alam bebas. Beberapa gunung yang populer untuk tujuan pendakian ditutup sementara.
Selain karena pandemi Covid-19, beberapa faktor menyebabkan para pengelola memutuskan untuk menutup akses sementara. Misalnya potensi bencana alam dan cuaca buruk. Simak rangkuman selengkapnya berikut ini.
1. Gunung Prau
©Pixabay/masfajarPendakian Gunung Prau di Wonosobo, Jawa Tengah, ditutup sementara dari 3 Januari 2021 dan akan dibuka kembali pada 4 Maret 2021. Berdasarkan hasil rapat forum koordinasi Gunung Prau Indonesia dan Perhutani, penutupan dalam rangka mengantisipasi cuaca buruk, pemulihan ekosistem, reboisasi dan perawatan, pembenahan jalur, serta pelatihan peningkatan kapasitas ranger.
-
Kenapa pendakian Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Mengapa Gunung Semeru masih berstatus siaga? Berdasarkan kondisi ini, PVMBG masih menempatkan status Gunung Semeru pada Level III atau Siaga.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa nama lain dari Gunung Semeru? Mahameru itu adalah Gunung Semeru, sedangkan Pawitra sekarang dikenal sebagai Gunung Penanggungan
-
Apa yang terjadi pada Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
2. Gunung Semeru
©Pixabay/astama81Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) memutuskan menutup total pendakian Gunung Semeru hingga 31 Maret 2021. Hal ini mempertimbangkan kondisi klimatologi peningkatan intensitas curah hujan.
Juga, kemungkinan terjadinya badai sebagaimana diprakirakan Stasiun Klimatologi Karangploso Malang - Pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Juga, dalam rangka pemulihan ekosistem, maka kegiatan pendakian ditutup total.
3. Gunung Merapi
©Pixabay/ArtTower
Pendakian ditutup saat Gunung Merapi dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) jadi Siaga (level III), sejak 5 November 2020 hingga batas yang belum ditentukan. Kabar ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM).
"Oleh karena itu, BTNGM menegaskan bahwa semua pendakian ke Gunung Merapi, baik melalui jalur pendakian Selo (Boyolali) maupun Sapuangin (Klaten) merupakan kegiatan illegal," lanjut keterangan tersebut.
4. Gunung Gede Pangrango
©Pixabay/ibadahmimpi
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Jawa Barat kembali mengumumkan rencana penutupan jalur pendakian. Penutupan tersebut berlangsung mulai 28 Desember 2020-31 Januari 2021.
Alasan penutupan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Di samping, bermaksud pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian TNGGP.
5. Gunung Rinjani
©Pixabay/alzarrin63
Taman Nasional Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup sementara selama tiga bulan, mulai 1 Januari 2021 hingga 31 Maret 2021. Kabar ini disampaikan lewat akun resmi @gunungrinjani_nationalpark.
Alasan penutupan tak berkaitan dengan pandemi Covid-19. Pihak taman nasional menutup jalur pendakian karena cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan angin kencang, hujan lebat, hingga banjir di Pulau Lombok.
Penutupan destinasi wisata non-pendakian TN Gunung Rinjani turut dilakukan terhitung mulai 18 Desember 2020 sampai 31 Maret 2021 pada lokasi sebagai berikut:
6. Gunung Tambora
©Pixabay/KANENORI
Semua jalur pendakian di Taman Nasional Tambora dan obyek wisata Oi Marai di Nusa Tenggara Barat (NTB) tutup mulai 30 Desember 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Kabar ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Tambora.
"Langkah ini kami ambil karena melihat kasus penderita covid 19 masih terus meningkat, cuaca yang ekstrim dan pemulihan ekosistem di Kawasan TN Tambora," bunyi keterangan itu.
Demikian keterangan singkat tentang gunung-gunung tujuan pendakian di Indonesia yang ditutup sementara di awal 2021.
Reporter: Putu ElmiraSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendakian Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur ditutup sejak 2020
Baca SelengkapnyaPenutupan pendakian tersebut bersifat sementara yang berlaku selama 15 hari.
Baca SelengkapnyaPembukaan pendakian itu disampaikan langsung oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.
Baca SelengkapnyaPara pecinta alam terutama pendaki menyambut dengan penuh antusiasme atas pembukaan kembali pendakian Gunung Semeru ini.
Baca SelengkapnyaSebagian kawasan Bromo ditutup karena kebakaran hutan dan lahan. Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaJumlah erupsi Gunung Semeru sejak 1 Januari hingga 4 Juli 2024 pukul 06.00 WIB tercatat sebanyak 638 kali letusan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSecara visual terpantau telah terjadi 23 kali letusan dengan tinggi kolom asap mencapai 300 hingga 1.000 meter.
Baca SelengkapnyaGunung merupakan salah satu tempat healing yang meski sangat capek tapi puas ketika sampai di puncak
Baca SelengkapnyaWarga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaTerkait dengan tata cara penjadwalan ulang, akan diinformasikan lebih lanjut oleh Balai Besar TNBTS.
Baca Selengkapnya