Cerita Wirausaha Dody dan Kaos Unchal, Ikon Bogor yang Berjiwa Tangguh
Merdeka.com - Kesuksesan lahir dari suatu proses, meski dia sejatinya bukan hasil akhir. Yang pasti, suatu proses, entah ringkas atau lama, menggambarkan elan kreatiivitas dan jiwa tangguh pemiliknya.
Gambaran ini sedikit banyak mencerminkan sosok Raden Dody Soeryanto (46), pengusaha clothing kaos merek Unchal asal Bogor, Jawa Barat.
Sembilan tahun waktu yang dilakoninya untuk membangun bisnis kaos Unchal hingga sebesar sekarang. Dari omzet penjualan kaos hanya 2.500 potong per tahun, kini penjualan kaos Unchal berkembang menjadi 45 ribu unit per tahun. Tak heran bila kaos Unchal menjadi produk ikonik dan salah satu oleh-oleh wajib khas kota Bogor ini. Sebuah prestasi yang tidak mudah.
-
Apa saja makanan khas Bogor? Wajib Dicicipi! Ini Rekomendasi Makanan Enak di Kota Bogor yang Mampu Memanjakan Lidah Selain dikenal dengan julukan ‘Kota Hujan’ dan memiliki pemandangan alam yang begitu indah, ternyata Bogor juga memiliki kekayaan kuliner yang nggak boleh dilewatkan. Apabila kamu berlibur ke kota satu ini, cobalah menelusuri berbagai hidangan enak dan khas yang tersedia. Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.
-
Kenapa Pawai Dongdang di Bogor di gelar? Salah satu kegiatan yang dilakukan Balad Erick Thohir tersebut adalah Pawai Dongdang yang digelar di Kampung Garisul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan.
-
Siapa yang membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana Windhy bisa sukses jual kue di Bogor? Dirinya berbagi kunci mengapa usahanya bisa terus bertahan sejak 2019 lalu.
-
Siapa pemilik UMKM yang menjual batik tulis? Esti, pemilik Griya Kain Solo, UMKM binaan Pertamina asal Solo yang memproduksi batik tulis mengaku senang bisa diajak Pertamina mengikuti pameran.
Raden Dody Soeryanto yang biasa disapa Dody mengaku menekuni bisnis clothing berawal dari perkenalannya dengan founder sekaligus desainer Unchal bernama Luthfi Hadi pada 2010. Saat itu Dody hanya seorang reseller kaos Uchal. Tak disangka, dari sekadar reseller, kini Dody dikenal menjadi pengusaha dengan prestasi bisnis clothing merchandise khas kota Bogor.
"Unchal dalam bahasa Sunda artinya rusa yang ada di Kebun Raya Bogor yang dicetuskan oleh desainernya Lutfhi Hadi," ungkap Dody yang lahir di Jakarta pada Merdeka.com, baru-baru ini.
Menurut anak bontot dari lima bersaudara ini, Unchal merupakan usaha kaos dengan mengandalkan kualitas terbaik, disertai motif khas tapi tidak meninggalkan selera konsumen saat ini. Konsep produk ini rupanya berhasil sehingga Unchal menjadi kaos oleh-oleh khas Bogor, sekaligus menjadi ikon merchandise Kota Hujan ini.
Konsep produk yang berhasil itu dijaganya secara konsisten dari waktu ke waktu. Dody bertanggung jawab besar menjaga kualitas dan excellent service terhadap para konsumen kaos Unchal, baik dari Bogor sendiri maupun Indonesia dan mancanegara. Konsistensi dan integritasnya akhirnya berbuah manis, dengan kehadiran tujuh outlet baru yang tersebar di kota dan kabupaten Bogor.
©2019 Merdeka.comHasil ini merupakan anugerah besar bagi Dody mengingat dunia bisnis clothing yang begitu ketat dan kompetitif. Prinsip mengedepankan kualitas dan integritas sebagai pengusaha merchandise betul-betul diresapi Dody dan tim yang dibinanya. Ini bukan omong kosong, buktinya sangat kentara dari banyaknya cerita positif dari para konsumen loyal Unchal, mulai dari kalangan umum, artis, hingga pejabat.
Berbekal prestasi tersebut, tak heran Dody didapuk menjadi "Ikon Djiwa Tangguh" tingkat nasional periode 2019 dalam naungan merek Minak Djinggo. Profil Dody tepat sebagai pejuang pengobar inspirasi yang tangguh, gigih, percaya diri, jujur, kreatif, dan berdedikasi di bidang enterpreunership Tanah Air.
Perihal gelar Ikon Djiwa Tangguh 2019 ini, Dody berujar, “Untuk menjadi seorang pengusaha di bidang apa pun itu, harus punya niat, fokus, produk yang unik, jangan takut untuk memulai, dan peka terhadap pasar. Kalau mau buat suatu produk, kalau mau bagus, bagus sekalian, jangan tanggung-tanggung.”
Demikianlah inspirasi usaha dari Kang Dody dan kota Bogor. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun sempat terpuruk, sang owner punya jurus jitu untuk bangkit dari keterpurukan
Baca Selengkapnya“Total karyawan gue sekarang 9 orang, dengan omset tahunan yang gue dapet sekitar Rp6 miliar," kata Ilham
Baca SelengkapnyaDjoko Susanto dulunya hanya pedagang kelontong dan rokok.
Baca SelengkapnyaNurcholis Agi tak pernah menyangka garis hidupnya berubah. Sebelumnya dia merupakan orang paling susah di kampungnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaDalam penampilan stand up-nya, Asdar mengangkat budaya Bontang diguyonan yang ia bawakan.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaPasutri ini ingin mengembangkan usaha mereka dengan membuka galeri untuk menampilkan produk-produk mereka.
Baca SelengkapnyaLegitnya Usaha Dodol Caringin, Wiwin Andalkan KUR BRI untuk Kembangkan Bisnis sampai Bertahan 15 Tahun
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaSelain bisnis ekspor ikan, ia juga punya beberapa cabang bisnis lain yang keuntungannya menjanjikan.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca Selengkapnya