Chanel Resmi Tinggalkan Bulu dan Kulit Hewan Eksotis di Koleksinya
Merdeka.com - Chanel, merek produk-produk fashion eksklusif yang sudah dikenal para pecinta mode dunia mengambil langkah tegas dalam perlindungan hewan. Melalui pengumuman yang dirilis People for Ethical Treatment of Animals (PETA) pada hari Selasa (4/12), Chanel secara resmi meninggalkan penggunaan kulit dan bulu hewan eksotis.
PETA umumkan Chanel melarang penggunaan bulu dan kulit hewan eksotis ©2018 Instagram/peta
-
Koleksi apa yang diluncurkan? Nagita Slavina kembali merilis koleksi terbaru dari brand fashion pribadinya. Kali ini, ia berkolaborasi dengan IKYK untuk menghadirkan koleksi yang diberi judul 'SIMPLY-CITY'.
-
Dimana Nagita Slavina pamer tas Chanel? Nagita Slavina terlihat memamerkan tas mungil Small Hobo Bag dari Chanel yang memiliki harga fantastis, mencapai Rp68 juta.
-
Siapa yang mengenakan outfit bermerek? Azizah Salsha tampil dengan gaya sederhana namun eksklusif.
-
Bagaimana Hermès membuat tas nya eksklusif? Tas Hermès hanya dibuat terbatas dengan kulit premium kualitas nomor satu.Kelangkaannya membuat tas-tas Hermès dianggap sebagai barang eksklusif.Penggunanya hanya selebriti dan sosialita.
Chanel tidak akan meluncurkan baju dan aksesoris yang berbahan kulit buaya atau ular lagi. Chanel mengikuti gerakan brand lain yang sebelumnya telah melakukan langkah bebas bulu dan kulit eksotis pada koleksi mereka. Di antaranya, Ann Inc, Arcadia Group yang menaungi Topshop, ASOS, Bebe, H&M, L Brands yang menaungi Victoria's Secret, Nike, Nine West, Overstock.com, Puma, dan banyak brand lainnya.
Produk-produk Chanel ©2018 Instagram/chanelofficial
High end brand lainnya telah lebih dulu menghentikan penggunaan bulu dan kulit eksotis, seperti Armani, Coach, Donatella, Versace, Michael Kors, Gucci, Burberry, dan John Galliano.
PETA juga berharap brand lainnya mengikuti jejak Chanel yang melakukan langkah penting dan mulai ini. Berbagai produk fashion dan aksesori tetap bisa membuat tampil modis tanpa menyiksa binatang.
Produk-produk Chanel ©2018 Instagram/chanelofficial
Kemajuan tekstil saat ini memungkin brand mendapatkan bulu imitasi dan kulit vegan dengan kualitas terbaik sehingga sangat serupa dengan aslinya. Dengan begitu, tidak ada alasan untuk membiakkan hewan dan membunuhnya hanya untuk mendapatkan bulu dan kulitnya.
PETA pun memberikan imbauan kepada produsen barang-barang fashion lainnya untuk mengikuti langkah yang diambil Chanel. Sudah saatnya beralih ke material inovatif yang diperoleh tanpa menyiksa atau membunuh hewan hanya untuk kulit atau bulunya.
Reporter: Meita FajrianaSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren ini disebabkan kemerosotan ekonomi di China yang mengurangi jumlah konsumen kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaAdrie Basuki X Evan Hartono gunakan berbagai elemen, mulai dari karya ilustrasi hingga kain lurik Jepara, pada koleksi busana yang dipresentasikan di PIMFW 2024
Baca SelengkapnyaPelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaLebih dari setengah juta wisatawan dari daratan China mengunjungi Jepang.
Baca SelengkapnyaPerubahan penting terjadi ketika manusia purba berevolusi dari kehidupan pohon menjadi makhluk yang berjalan tegak di tanah.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, hukum menjual kulit hewan kurban oleh mayoritas ulama, adalah tidak diperbolehkan jika penerima kulit hewan kurban adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaKucing adalah hewan yang menggemaskan dengan tingkah lakunya yang kerap membuat kita tersenyum.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaTampil cantik adalah hal yang baik dilakukan, namun jangan sampai berlebihan dan menyalahi aturan agama.
Baca SelengkapnyaSukena mengaku dengan adanya peristiwa tersebut tidak akan lagi memelihara landak Jawa yang dilakukan
Baca SelengkapnyaTidak semua hewan mengeluarkan keringat seperti manusia, hanya hewan jenis mamalia memiliki kelenjar keringat saja yang bisa.
Baca Selengkapnya