Com tam, nasi dari beras murah yang jadi primadona di Vietnam
Merdeka.com - Kalau di negara-negara lain beras sortiran dijadikan makanan untuk rakyat jelata atau bahan baku di pabrik, di Vietnam beras murah ini justru menjadi primadona kuliner.
Orang-orang Vietnam punya nama tersendiri untuk kuliner yang dibuat dari beras bermutu rendah ini, yaitu com tam. Com berarti 'nasi', sedangkan tam dalam bahasa Vietnam berarti 'beras patah'.
Tam adalah butiran-butiran beras yang pecah dalam proses penggilingan. Biasanya beras ini disisihkan dan dijual murah. Pembelinya tentu saja masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah.
-
Kuliner itu apa sih? Kuliner berasal dari bahasa Inggris 'culinary' dan bahasa Latin 'culinarius,' yang berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan dapur atau proses memasak.
-
Kenapa beras pulen lebih disukai? Saata disajikan dengan hidangan lauk, nasi yang pulen lebih diunggulkan karena lebih mudah untuk dicampur dengan lauk dan tidak akan berserakan.
-
Bagaimana cara warga mendapatkan beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual. Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang. Setelah membeli beras warga mencelupkan jarinya ke tinta.
-
Di mana rasa makanan merefleksikan budaya? Dalam setiap suapan makanan, terdapat kisah dan nilai yang tersembunyi.
-
Bagaimana rasa dari Asinan Betawi? Asinan Betawi adalah makanan khas Betawi yang terbuat dari sayuran yang direbus dan dicampur dengan saus asam manis.
-
Apa ciri khas rasa Nasi Uduk Betawi? Nasi uduk terkenal akan cita rasa gurihnya, sehingga sangat lezat saat dipadukan dengan berbagai lauk.
Seiring waktu, com tam menjadi bagian dari tradisi kuliner Vietnam. Menurut situs Travel Fish, hidangan yang satu ini populer sebagai kuliner pinggir jalan, terutama di Vietnam selatan.
Com tam mudah ditemui di kedai-kedai kaki lima, disajikan dengan beragam lauk dan sayur layaknya nasi campur khas Indonesia. Biasanya penyajian com tam didampingi suon nuong, olahan daging babi khas Vietnam serta telur goreng dan sayuran yang dijadikan acar atau dimasak seperti kimchi ala Korea.
Photo by Travelfish.org
Meskipun nutrisi dan seratnya relatif lebih rendah daripada beras biasa, com tam diklaim mampu menyerap rasa masakan yang dituangkan di atasnya lebih baik.
Sekarang ini kepopulerannya com tam semakin menanjak. Tak hanya kedai kaki lima, sekarang restoran berbintang pun mulai menyajikan hidangan bersahaja ini.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agar lauk yang ada cukup untuk seluruh anggota keluarga, emak-emak di Bojonegoro punya siasat khusus membuat nasi templek sambal cos.
Baca SelengkapnyaNasi goreng tom yam adalah kreasi lezat, cita rasa lengkap.
Baca SelengkapnyaPada zaman dulu kuliner ini dibuat dengan sisa nasi agar tidak mubazir
Baca SelengkapnyaHanya dengan Rp5 ribu nasi goreng miskin sudah bisa dinikmati.
Baca SelengkapnyaSurakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah.
Baca SelengkapnyaKuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTemukan trik menanak beras berkualitas rendah dengan beras ketan untuk hasil nasi yang pulen dan legit, tanpa perlu minyak goreng.
Baca SelengkapnyaBegini kisah bubur unik khas Betawi yang kini mulai langka. Sayang jika dilewatkan.
Baca SelengkapnyaMeski dikemas dengan tradisional dan porsinya tidak terlalu banyak, hidangan ini tetap menjadi andalan masyarakat Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaSop Ayam Mbok Susah cukup terkenal. Apalagi harganya terkenal murah meriah. Hanya saja lokasinya sangat tersembunyi di antara padatnya permukiman penduduk.
Baca SelengkapnyaPermintaan nasi ampok jagung instan naik drastis seiring mahalnya harga beras. Usaha rumahan nasi ampok jagung di Jombang cuan jutaan rupiah per hari
Baca SelengkapnyaKuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca Selengkapnya