Conie pilih berdagang ketimbang jadi 'buruh' bergaji besar
Merdeka.com - Meski telah menduduki jabatan tertinggi di perusahaannya dan bergaji Rp 20 juta per bulan, tidak membuat Conie Pania Putri (36) nyaman dan berpuas diri. Wanita ini memilih berhenti dan berwirausaha.
Bahkan dengan langkah itu, dia kini mempunyai penghasilan Rp 1 miliar saban bulan. Conie, panggilan akrabnya, bercerita, sebelum menjadi pengusaha, dia pernah bekerja di sebuah perusahaan di Palembang pada 2004 hingga 2012. Selama empat tahun dia menjadi karyawan biasa, mulai dari tenaga penjual, administrasi, dan manajer tenaga penjual. Kemudian pada akhirnya, dia dipercaya menjabat direktur utama yang membawahi beberapa provinsi di Sumatera.
Selama menjabat posisi tertinggi itu beberapa tahun, alumnus Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang itu mendapat banyak fasilitas. Mulai dari mobil mewah hingga gaji sebesar Rp 20 juta.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana Dina memulai usaha? Dina benar-benar mulai dari nol, dia mempelajari resep dari internet dan YouTube. Dengan modal Rp300 ribu, Dina memproduksi roti Maryam di kos-kosannya.
-
Siapa yang memiliki ciri-ciri wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati adalah orang bodoh yang pintar yang mempekerjakan orang-orang yang lebih pintar di usaha mereka.
-
Mengapa Ibu Putri ingin memiliki usaha? 'Menurut saya perempuan harus punya usaha karena bisa memperkuat fondasi rumah tangga. Dengan perempuan berusaha anak mau sekolah, anak mau beli skincare, nggak usah nunggu uang suami. Kalau kita mengharapkan hasil suami, cukup sih, tapi nggak secukup-cukupnya itu,' kata Ibu Haji Putri Arofah dikutip dari YouTube Moslem Society pada 4 Agustus 2024 lalu.
-
Apa cita-cita Lia saat memulai bisnis? Jauh sebelum membuka Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan merek dagang BUNDA ADIT, Lia sudah lama membayangkan memiliki bisnis sendiri. Alasannya bukan semata-mata untuk kepentingan pribadinya, melainkan agar bisa membantu meringankan beban ekonomi tetangga di sekitar rumahnya.
-
Bagaimana Wina memulai usaha? Sebelum kerja di PT, pabrik permen,' kata Wina mengutip Youtub Zayn YR, Kamis (4/7). Bermula dari Hobi Masak Diungkap Wina, setelah keluar dari pabrik Ia langsung terinspirasi untuk membuka usaha sendiri di rumah.
Lama-kelamaan, Conie mulai bosan dengan pekerjaan itu. Dia teringat dengan kalimat bijak tokoh pengusaha Indonesia, (Alm.) Bob Sadino, 'setinggi apapun pangkat yang Anda miliki, Anda tetap pegawai. Dan sekecil apapun usaha yang Anda punya, Anda adalah bosnya'. Conie lantas resah. Dia menimbang-nimbang apakah tetap menjadi karyawan atau memilih berwiraswasta.
"Berat memang. Sudah enak jadi dirut, gaji besar, fasilitas lengkap, tapi saya bosan. Saya tetap jadi karyawan, tidak bisa ambil kebijakan, itu perusahaan orang," kata Conie kepada merdeka.com, Selasa (28/12).
Berbekal relasi dan pengalaman menjadi direktur utama, Conie memutuskan berhenti dan membuka usaha sendiri. Namun, usaha itu tidak dilalui dengan mudah. Conie banyak mengalami kesulitan di masa-masa awal memilih mandiri.
"Modal waktu itu pinjam sana-sini, tapi saya nekat, pokoknya saya buka usaha sendiri, saya lah bosnya, pemiliknya," ujar Conie.
Berkongsi dengan PT Srikandi Tiga Putri bergerak di bidang penyediaan alat-alat kesehatan, usaha Conie lambat laun mereguk untung. Hanya dalam kurun waktu tiga tahun sejak berdiri pada 2012, usaha Conie kini sudah beromzet Rp 1 miliar per bulan.
"Alhamdulillah, sekarang tinggal menikmati saja. Tidak perlu lagi berangkat kerja jam 7 pagi dan pulang malam. Sekarang lebih santai," ucap wanita berjilbab ini.
Meski sudah menjadi bos, tidak membuat Conie lupa diri. Dia tetap memperhatikan hak-hak karyawan-karyawannya. Bahkan, beberapa bulan lalu, Conie mengajak seluruh anak buahnya liburan ke Singapura. Bahkan dua di antara karyawannya dihadiahi mobil.
"Bekerja itu sesuai hati nurani. Sambil menambah amal juga, setidaknya mengikuti jejak Rasulullah S.A.W.," tambah Conie.
Conie berharap langkah diambilnya itu dapat ditiru kaum muda lain di negara ini. Menurut dia, tidak perlu takut gagal dalam usaha. Asalkan mengetahui keinginan pasar, perencanaan matang, dan tekun dalam menjalankan usaha.
"Memang harus punya ekstra sabar, tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa," tutup wanita aktif dalam komunitas sedekah Jumat itu. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini tengah fokus bisnis ternak, wanita ini pun mengunggah cuitan warganet yang meremehkannya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSaat bekerja di Brunei, gaji wanita ini sudah lebih dari 1.000 dolar atau sekitar Rp12 juta lebih. Namun, ia memilih pulang kampung.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaIjazah aslinya masih di tahan perusahaan, wanita ini putuskan jadi penjual bakso.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaMeski memiliki prestasi yang mengesankan di bidang kedokteran, ia justru memutuskan untuk berjualan kambing.
Baca SelengkapnyaSuprianto nekat mencari modal usaha dengan cara jadi buruh migran. Ia lalu pulang untuk membangun bisnis sendiri dan kini jadi tokoh pertanian penting di desa.
Baca SelengkapnyaUmumnya, mereka sengaja berpenampilan seperti orang kaya agar produk atau jasa yang dipasarkannya bisa diterima masyarakat.
Baca SelengkapnyaKata-kata pepatah yang berbunyi “kehidupan seperti roda sedang berputar” menggambarkan kehidupan Yati.
Baca Selengkapnya