Crown shyness, fenomena ganjil di mana pepohonan enggan bersentuhan
Merdeka.com - Ketika pepohonan ditanam berdekatan, dahan-dahannya akan tumbuh saling berhimpitan dan jika sudah cukup rimbun akan menyatu seolah membentuk kanopi dedaunan. Ini adalah hal yang biasa terjadi. Namun dalam beberapa kesempatan ada kalanya ranting pepohonan saling menjauh. Inilah yang disebut fenomena crown shyness.
Dilansir Amusing Planet, crown shyness hanya terjadi pada beberapa spesies tumbuhan saja. Satu dari beberapa tempat di mana kita bisa menyaksikan fenomena alam adalah Forest Research Institute of Malaysia, Kuala Lumpur.
-
Apa yang unik dari pohon ini? Pohon prasejarah ini mengingatkan pada beberapa pohon pakis, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berbunga, tetapi pembeda utamanya terletak pada jumlah daun yang jauh lebih banyak dan susunan pertumbuhan yang unik.
-
Dimana fenomena ini terjadi? Masing-masing galaksi kerdil tersebut memiliki dua lubang hitam supermasif di intinya, dengan satu pasang berada di galaksi yang berjarak 760 juta tahun cahaya dan pasangan lainnya pada jarak 3,2 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti.
-
Kenapa pohon bonsai terlarang untuk didekati? Posisinya berada tepat di pinggir jurang dengan kedalaman puluhan meter, sehingga dikhawatirkan akan jatuh jika ada yang melanggar.
-
Apa keunikan Pohon Pelawan? Pohon yang tumbuh di Bangka Belitung ini memiliki ciri khas yang unik serta sebagai penghasil madu liar yang sulit didapat.
-
Apa keunikan Pohon 'Berjalan'? Pohon ini terlihat seperti makhluk Ent dari 'The Lord of the Rings'.
-
Apa yang unik dari tempat-tempat ini? Itu karena di negara ini, matahari tak terbenam bahkan selama 70 hari berturut-turut.
Fenomena crown shyness di Forest Research Institute of Malaysia, Kuala Lumpur © Flickr/Alexchabots
Crown shyness terjadi sekelompok pohon dengan tinggi yang sama terpisah oleh celah. Celah di antara satu dahan dengan yang lainnya tampak begitu kentara. Fenomena ini biasanya terjadi pada pohon-pohon dari spesies yang sama. Namun dalam beberapa kesempatan juga terjadi pada pohon yang berbeda jenis.
Fenomena crown shyness di Forest Research Institute of Malaysia, Kuala Lumpur © My Nature Experiences
Keganjilan crown shyness telah dibahas dalam berbagai literatur ilmiah sejak tahun 1920-an. Namun hingga saat ini masih belum bisa dipastikan penyebabnya.
Fenomena crown shyness di Forest Research Institute of Malaysia, Kuala Lumpur © Photomalaysia.com/noorsyazwan
Ada beberapa teori mengenai penyebab crown shyness yang dikemukakan oleh para peneliti. Salah satu menyebutkan celah di sekitar dahan berdaun disebabkan karena kerusakanranting dan cabang yang terjadi saat badai dan angin kencang. Seorang ilmuwan Malaysia yang mempelajari spesies Dryobalanops aromatica mengatakan bahwa dahan yang tumbuh sangat peka terhadap tingkat cahaya dan berhenti berkembang saat mendekati dedaunan dari ranting yang berdekatan dengannya.
Fenomena crown shyness di Forest Research Institute of Malaysia, Kuala Lumpur © Wikimedia Commons
Ada juga hasil penelitian yang mengindikasikan bahwa dahan-dahan pohon yang mengalami fenomena crown shyness sebenarnya tengah menjalankan mekanisme pertahanan diri dengan tumbuh menjauhi dahan pohon lain. Tujuannya adalah mencegah penyebaran larva serangga pemakan daun dari pohon lain.
Apa pun penyebabnya, crown shyness jelas termasuk fenomena yang unik dan indah untuk dipandang. Pernahkah kamu menyaksikannya secara langsung?
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan seorang warga.
Baca SelengkapnyaPohon ini hanya berbuah dua tahun sekali, oleh karena itu perkembangbiakannya tergolong lambat
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta terkait ular sowo kopi yang dilansir dari berbagai sumber
Baca SelengkapnyaAsah logika dengan teka-teki lucu berikut ini bersama orang-orang terdekat.
Baca SelengkapnyaKebun Raya Liwa menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Provinsi Lampung.
Baca SelengkapnyaSebuah pohon tabebuya di Malang, Jawa Timur mengeluarkan air bak hujan gerimis selama dua malam berturut-turut. Fenomena langka ini bikin warga penasaran.
Baca SelengkapnyaSpesies kodok baru ini hidup di kanopi pohon yang sangat tinggi dan hanya ditemukan di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaSaking berbahayanya jika ada pendaki yang membandel ke area terlarang ini maka tubuhnya tidak akan dievakuasi.
Baca Selengkapnya