Cukur rambut kemaluan sebabkan infeksi kulit
Merdeka.com - Banyak wanita yang mencukur rambut kemaluannya agar terlihat bersih. Berbagai cara dilakukan untuk menghilangkan rambut kemaluan. Mulai dari Brazillian wax hingga mencukur biasa.
Mencukur rambut kemaluan memiliki manfaat untuk menghindari adanya kutu. Namun sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan bahwa mencukur rambut kemaluan membuat orang rentan terkena infeksi kulit molluscum contagiosum. Virus ini sangat mudah menular melalui kontak kulit.
Molluscum ditengarai dengan munculnya benjolan-benjolan putih kecil pada kulit. Biasanya ini terjadi pada anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Namun ini juga bisa menular pada orang dewasa melalui kontak fisik atau handuk.
-
Bagaimana mencukur bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko infeksi? Gesekan saat berhubungan seksual pada kulit yang baru dicukur dapat menyebabkan iritasi, dan luka di daerah genital dapat menjadi pintu masuk bagi virus dan bakteri.
-
Mengapa mencukur bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual? Studi yang diterbitkan dalam jurnal Sexually Transmitted Infections menunjukkan bahwa orang yang mencukur bulu kemaluan lebih berisiko terkena penyakit menular seksual, termasuk kutil kelamin, HPV, sifilis, gonore, klamidia, hingga HIV. 'Ini bukan hanya mitos, mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan risiko infeksi,' kata seorang ahli kesehatan.
-
Apa saja risiko kesehatan dari mencukur bulu kemaluan? Namun, mencukur bulu kemaluan dapat membawa risiko kondisi seperti luka bakar, kemerahan, jerawat, gatal, dan bahkan infeksi pada akar rambut.
-
Kenapa bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko infeksi? Mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan risiko infeksi, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi jamur. Kulit yang teriritasi akibat mencukur juga dapat menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis.
-
Mengapa mencukur bulu kemaluan dianjurkan? Dalam hadist riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda 'Fitrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.'
-
Bagaimana mencukur bulu kemaluan dengan aman? 1. Mencukur: Gunakan pisau cukur bersih dan hindari tekanan berlebihan. Gunakan krim cukur atau gel untuk mengurangi iritasi.
Benjolan kecil yang sakit ini bisa menjalar hingga bagian genital da area di sekitarnya. Virus juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui sentuhan. Dalam penelitian pada pasien yang mengalami molluscum, diketahui 93 persen dari mereka mencukur rambut kemaluan. Sekitar 70 persen melakukannya dengan mencukur, 13 persen dengan memotong, dan 10 persen melakukannya melalui Brazillian wax.
Sekitar 10 pasien juga mengalami masalah kulit lainnya seperti rambut yang tumbuh di dalam, serta infeksi akibat bakteri kulit. Infeksi lebih mudah terjadi ketika kulit mengalami trauma setelah proses pencukuran atau pencabutan rambut.
Jika Anda menemukan benjolan gatal seperti molluscum, jangan panik. Virus ini bisa dihilangkan melalui beberapa jeni operasi. Tak seperti herpes, virus molluscum tidak tinggal dalam tubuh setelah gejala menghilang. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu upaya yang umum dilakukan oleh pria untuk menjaga kebersihan tubuh dan organ reproduksi adalah dengan mencukur rambut kemaluan secara berkala.
Baca SelengkapnyaGunakan pisau cukur yang tajam untuk menghindari tekanan berlebihan pada kulit. Ketika mencukur, lakukan gerakan berlawanan arah pertumbuhan rambut.
Baca SelengkapnyaPenyebab kemaluan gatal dan cara mengatasinya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaSensasi gatal yang luar biasa pada kantung testis tentu sangat mengganggu bagi penderitanya. Namun apa penyebab testis gatal? Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaUmat Islam dianjurkan untuk mencukur bulu kemaluan sembari memanjatkan doa sebagai sunnah dari Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaMemencet jerawat merupakan hal yang haram dilakukan karena bisa menimbulkan berbagai masalah kulit.
Baca SelengkapnyaPertukaran barang pribadi hingga kebiasaan bercocok tanam bisa sebabkan infeksi kurap.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaKebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.
Baca SelengkapnyaGatal dan bau di selangkangan sangat membuat tidak nyaman. Tak hanya itu gatal akan membuat kulit mengelupas, lecet, kemerahan dan rasa perih.
Baca SelengkapnyaJerawat di ketiak merupakan masalah kulit yang umum terjadi, meskipun seringkali kurang mendapatkan perhatian dibanding jerawat di area wajah.
Baca SelengkapnyaWewangian dan deterjen yang menempel di pakaian terutama di area intim bisa menjadi penyebab masalah seperti iritasi dan gatal.
Baca Selengkapnya