[Curhat cinta] Pengalaman PDKT paling bikin ilfil

Merdeka.com - Rasanya hampir semua orang punya pengalaman PDKT alias pendekatan dengan lawan jenis. Ini adalah fase di mana kita melakukan penjajakan dengan calon pasangan. Beberapa orang menjalani proses pendekatan dalam waktu singkat, ada pula yang menghabiskan waktu bertahun-tahun. Kadang PDKT tak selalu berakhir dengan komitmen. Kadang kita harus melalui proses yang sama berkali-kali demi menemukan seseorang yang pas di hati.

Bagaimanapun, setiap pengalaman PDKT pasti menyimpan kenangan tersendiri. Ada yang manis untuk diingat, ada yang lucu, ada pula yang membuat hati pilu.

Berikut ini beberapa pembaca Merdeka.com berbagi pengalaman PDKT paling pahit dan bikin ilfil yang pernah mereka alami.

"Saya memutuskan kontak dengan satu cowok karena 'matanya hijau' setelah mengetahui pekerjaan saya. Setiap ngobrol, dia terus-terusan bertanya berapa gaji saya, seberapa besar uang saku yang saya dapat setiap dinas luar, dan tabungan saya. Saya bisa melihat apa yang ada di pikirannya"

-Erlin, 29, Jakarta

"Saya sempat didekati oleh teman dari zaman SMA. Karena kurang peka dan tidak punya banyak pengalaman soal cinta, saya jadi bingung bagaimana menanggapinya. Setelah berbulan-bulan, akhirnya saya memberanikan diri untuk menanggapi. Saya mencoba menghubungi lebih dulu, tapi giliran dia yang terlihat kurang antusias. Situasi ini sempat membuat saya galau, sampai saya serius meminta petunjuk Allah SWT lewat salat malam. Sebulan kemudian, saya baru tahu kalau dia sudah jadian dengan teman SMA saya yang lain. Yah, memang belum rejeki."

-Sofa, 27, Ungaran

"Pria satu ini sukses bikin saya galau, kasmaran, bahkan sampai menangis. Sikapnya benar-benar manis. Dia menyanyikan lagu untuk saya, membuatkan gambar wajah saya, dan sering menemani ngobrol sampai dini hari. Belum lagi kata-katanya yang 'maut' itu. Tapi hubungan kami tidak pernah mengarah ke mana-mana. Karena lelah, akhirnya saya memutuskan untuk mundur. Setelah saya perhatikan lagi, sepertinya dia adalah tipe cowok yang hobi 'tebar jaring'. Langkah saya sudah tepat."

-Tery, 27, Jakarta

"Kami berkenalan lewat sebuah situs online dating. Pada awalnya semua terasa menyenangkan. Kami sama-sama sudah pernah menikah dan mengalami kegagalan, jadi rasanya lebih nyambung. Lama-lama pembicaraan kami mulai 'menjurus', tapi menurut saya hal ini masih wajar. Lambat laun dia mulai menuntut hubungan badan dari saya. Sementara kami belum ada komitmen apapun. Saya sampaikan keberatan saya kepadanya. Tapi tampaknya dia menganggap hubungan badan adalah hal penting. Karena saya tidak bisa memberikan hal itu, dia memutuskan untuk menjauh. Meskipun kecewa, saya pikir ini memang keputusan terbaik untuk kami berdua."

-Dwi, 36, Surabaya

"Saya bukan tipe orang yang cocok menjalani pendekatan kilat. Saya butuh waktu yang cukup untuk mengenal calon pasangan saya. Karena itulah, ketika teman kedua orangtua saya membawa anak bungsu mereka ke rumah dan tiba-tiba membicarakan pernikahan, sayang langsung ketar-ketir. Dua hari kemudian, giliran si anak yang mengajak saya bertunangan lewat BBM. Padahal kami baru bertemu muka dua hari lalu. Ngobrol pun jarang. Saya menyampaikan ketidaksanggupan saya kepadanya dan kedua orangtua saya. Meskipun saya sudah mencoba menyampaikan sebaik mungkin, hal ini memang membuat hubungan kedua keluarga jadi sedikit renggang. Jujur, saya merasa bersalah. Tapi saya tidak mungkin memaksakan diri melakukan sesuatu yang tidak saya kehendaki, kan?"

-Orrin, 29, Malang

Bagaimana dengan kamu? Adakah pengalaman PDKT yang sempat membuat kamu kapok, bete, atau sakit hati? Sepahit apapun kisahmu, jangan pernah menyerah untuk menemukan cinta. Karena setelah melalui berbagai kegagalan dan kekecewaan, pada akhirnya kita semua akan menemukan akhir yang bahagia di ujung jalan.

Seperti yang diucapkan tokoh Gigi dalam film He's Just Not That Into You, "Mungkin inilah yang disebut akhir yang bahagia. Yakin setelah semua panggilan telepon yang tak dibalas, patah hati, setelah melalui kekeliruan dan sinyal yang disalahartikan, setelah melalui semua rasa sakit dan malu itu, kita tetap tidak pernah melepas harapan."

Punya kisah cinta yang unik, lucu, bikin baper atau masalah asmara yang perlu solusi? Kirimkan saja ke #CurhatCinta Merdeka.com.

Kamu bisa mengirimnya ke support@merdeka.com dengan format sebagai berikut.

Subjek: #CurhatCinta

Tuliskan pengalamanmu di email atau lewat lampiran. Kami akan memuat dan mencoba membantu menemukan solusi untukmu.