Demi hilangkan stres, orang Korsel rela menginap di penjara
Merdeka.com - Tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi tidak jarang membuat orang merasa depresi dan stres. Fenomena itu kemudian membuat seorang pria di Korea Selatan memiliki ide untuk membangun sebuah pusat penanganan stres yang bertemakan penjara. Tempat itu lantas diberi nama Prison Inside Me.
Pusat penanganan stres dengan tema penjara itu dibangun di pinggiran Hongcheon, sekitar 58 km di sebelah timur laut Seoul, Korea Selatan. Gagasan untuk mendirikan Prison Inside Me dicetuskan oleh Kwon Yong-seok.
"Saya tidak tahu caranya berhenti bekerja saat itu. Saya bahkan seperti tidak bisa mengendalikan kehidupan saya," kata Kwon Yong-seok, 47, yang sebelumnya bekerja sebagai pengacara.
-
Bagaimana mengatasi stres? Menurut Barnett, penting juga untuk mengadopsi praktik pencegahan stres seperti berolahraga secara teratur, menjaga pola makan sehat, cukup istirahat, dan tidak terlalu keras pada diri sendiri.
-
Dimana layanan kesehatan mental? Ardantya mengungkapkan Malang Health Tourism telah resmi sebagai kawasan health tourism keempat di Indonesia setelah Sumatera Utara dengan Medan Medical Tourism Board, Bali dengan Bali Medical Tourism Association, dan Sulawesi Utara dengan North Sulawesi Health Tourism, oleh Menteri Pariwisata pada April 2023 lalu.
-
Bagaimana cara mengatasi stres? Entah itu dengan meditasi, olahraga, atau sekadar mengambil waktu sejenak untuk beristirahat, Anda tahu cara untuk menjaga pikiran tetap positif dan meredakan kecemasan.
-
Bagaimana mengatasi stres akibat kerja? Zulvia menyarankan agar mereka yang merasa tertekan akibat pekerjaan mencoba melakukan sedikit perubahan di lingkungan kerja untuk merasa lebih nyaman. Jika itu tidak efektif, disarankan untuk mengambil cuti untuk menyegarkan pikiran agar siap kembali bekerja dengan semangat baru.
-
Gimana cara mengatasi stres? Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda.
-
Kapan pelaku merasakan stres? Ini jelas, karena yang berselingkuh akan menghadapi dua hubungan rumit dengan dua orang yang berbeda.
Saat itulah dia memutuskan untuk menghabiskan waktunya berdiam di balik jeruji besi. Dia kemudian bertanya pada kenalan lamanya, yang bekerja sebagai kepala penjara, mengenai keinginannya menghabiskan waktu selama seminggu untuk dikurung di penjara. Meskipun dia sudah mengatakan itu hanya untuk alasan terapi, permintaan aneh itu langsung ditolak oleh temannya.
Photo: Happitory
Penolakan itu membuat Kwon memutuskan untuk menangani masalahnya sendiri dengan mendirikan Prison Inside Me. Pada bulan Juni tahun lalu, dia akhirnya berhasil membangun pusat penanganan stres itu. Pembangunan Prison Inside Me berlangsung selama satu tahun dengan menelan biaya sekitar 2 miliar won (sekitar Rp 22,4 miliar). Kwon berhasil menutupi biaya itu melalui pinjaman dan sumbangan yang didapatnya dari teman-teman dan kerabatnya.
Photo: Happitory
Para pengunjung yang telah membayar biaya masuk akan diminta untuk menyerahkan ponsel, buku dan barang lainnya. Mereka juga diminta untuk mengganti pakaian mereka dengan seragam regulasi sebelum check-in. Penjara bohongan ini memiliki 28 sel isolasi seluas 5 meter persegi yang dilengkapi dengan toilet, wastafel dan sebuah meja kecil.
Photo: Happitory
Makanan para pengunjung akan diberikan melewati sebuah slot yang ada di pintu. Prison Inside Me akan menjadi tempat di mana mereka akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bermeditasi dan merenungkan kehidupan. Tempat ini juga memiliki kelas meditasi pribadi, kelas spiritual, dan sesi penyembuhan melalui drama yang biasa dilakukan berkelompok di auditorium. Menginap selama dua malam di Prison Inside Me dikenai biaya 150.000 won (sekitar Rp 1,7 juta).
Kwon berharap Prison Inside Me bisa menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk merefleksikan diri mereka sendiri.
"Saya kadang-kadang juga berjalan mundur, sehingga saya bisa melihat jalan baru saya yang jalani. Orang jarang melakukannya dan hanya berpikir tentang jalan ke depan. Saya pikir kita perlu mencoba untuk sesekali melihat ke belakang," kata Kwon kepada The Wall Street Journal.
Program menginap selama dua hari di Prison Inside Me, menurut Kwon, sejujurnya sangatlah pendek. Tetapi, dia tidak bisa memperpanjang program itu untuk waktu yang lebih lama karena banyak pengunjung yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka selama berhari-hari. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan ogah keluar dari penjara dengan alasan betah. Polisi yang bertugas bahkan sempat mengusir dan memintanya untuk segera berkemas pulang.
Baca SelengkapnyaDokter-dokter spesialis juga dipersiapkan seperti psikolog dan psikiater untuk membantu dalam pengobatan.
Baca SelengkapnyaLaporan Mengerikan dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Dianiaya dan Disiksa Secara Seksual, Penderitaan Tiada Akhir
Baca SelengkapnyaKorban gantung diri ditemukan di wc setelah melakukan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSkrining tersebut dilanjutkan dengan diagnosis mendalam oleh psikiater.
Baca SelengkapnyaPertolongan pertama pada pegawai yang mengalami stres merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya tindakan bunuh diri.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sini sangat kompetitif, jadi terkadang penting untuk tidak melakukan apa pun.
Baca SelengkapnyaPihak rumah sakit mengantisipasi adanya caleg depresi akibat kalah Pemilu
Baca SelengkapnyaGerombolan pemukim Israel merebut paksa tanah dan melecehkan pria Palestina hingga mengancam akan memperkosanya saat dipenjara di Sde Teiman.
Baca SelengkapnyaMuesum Patah Hati bisa jadi obat penyembuh luka setelah putus cinta.
Baca SelengkapnyaHubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks.
Baca Selengkapnya