Dengan sentuhan seni, daerah kumuh di Brasil jadi lebih berwarna
Merdeka.com - Lewat sentuhan tangan mereka, dua seniman asal Belanda ini mengubah wajah daerah pemukiman kumuh di Rio de Janeiro, Brasil menjadi sebuah kota penuh warna yang ceria. Namun misi mereka lebih dari sekadar menyulap bangunan-bangunan berlumut dengan cat.
Dilansir The Huffington Post (19/8), Dre Urhahn dan Jeroen Koolhaas, dua seniman berjuluk Haas & Hahn memulai proyek mereka di Rio de Janeiro lebih dari 10 tahun yang lalu. Keduanya merombak lebih dari 34 rumah di Santa Marta.
-
Apa yang dilakukan Belanda? Pada praktiknya, tanah milik sultan itu kemudian disewakan kepada Belanda. Sementara itu, pemerintah kolonial memberikan konsesi kepada pemodal untuk mengolah hasil perkebunan tersebut. Mirisnya, rakyat yang ingin menggarap tanah harus memberikan konsesi kepada pemilik Afdeling.
-
Apa yang dipamerkan seniman? Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan.
-
Siapa yang membangun Benteng Rotterdam? Benteng Fort Rotterdam dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna.
-
Apa ciri khas eksterior rumah Belanda modern? Ciri khas desain rumah Belanda modern terletak pada perpaduan elemen-elemen klasik dan kontemporer. Atap curam, jendela besar, dan pintu masuk mencolok menjadi ciri khas eksterior rumah kolonial. Penggunaan material seperti kaca, besi, dan kayu memberikan kesan modern dan minimalis.
-
Siapa yang membangun rumah estetik di Bandung? Indahnya rumah Ridwan Kamil pastinya bukan hal yang mengejutkan karena ia sendiri juga dikenal sebagai seorang arsitek.
-
Siapa yang mengkritik tindakan Belanda? Kemudian, ia juga mengkritik tindakan Belanda yang menerapkan kerja rodi kepada orang-orang Batak.
Awalnya, mantan jurnalis dan desainer grafis ini mengunjungi Brasil pada tahun 2005 untuk membuat sebuah film dokumenter tentang hip-hop. Namun mengunjungi favela-favela di sana membuat keduanya tergerak untuk melakukan sesuatu yang lebih.
"Ternyata kami sangat terinspirasi oleh arsitektur favela, orang-orangnya dan cara para penduduk membangun komunitas mereka sendiri," jelas mereka.
Mereka mendirikan Favela Painting Foundation, sebuah organisasi yang memanfaatkan seni jalanan sebagai sarana untuk mempercepat perubahan di beberapa lingkungan kumuh Rio. Keduanya berkolaborasi dengan warga favela (daerah kumuh), melatih mereka untuk menjalankan proyek revitalisasi dengan tangan sendiri. Bersama 25 penduduk lokal, mereka membawa warna pelangi di favela hanya dalam waktu 1 bulan. Rumah-rumah susun di pemukiman padat yang tadinya tampak semrawut kini tampak semarak dengan warna-warni ceria.
Mural di daerahVila Cruzeiro.© Favela Painting Foundation"Kami mendasarkan proses kami pada cara favela berkembang, tanpa rencana tetap, selalu beradaptasi dengan situasi yang ada."
Dengan memancing sisi kreativitas mereka, Urhahn dan Koolhaas berharap warga kelas bawah tersebut bisa menumbuhkan harapan untuk hidup yang lebih baik. Mereka juga ingin mengangkat citra favela yang biasanya diidentikkan dengan hal-hal negatif, yaitu kemiskinan, kesemrawutan, dan kriminalitas.
MuralRio Cruzeiro diRua Santa Helena, Rio de Janeiro.© Favela Painting Foundation"Ini jelas cara cepat untuk menghasilkan sebuah dampak visual," jelas keduanya. "Tapi proyek-proyek kami juga mempekerjakan orang dan memberi mereka rasa kepemilikan atas karya-karya seni yang mereka buat dalam komunitas mereka sendiri, sekaligus meningkatkan kondisi rumah hunian mereka."
Selain di Brasil, Urhahn dan Koolhaas juga menjalankan proyek Favela Painting Foundation di Curacao, Port-au-Prince, Haiti, kamp-kamp pengungsi di Yunani, serta Philadelphia dan Pennsylvania.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karya mural dari para seniman lokal ini disajikan untuk memperindah dinding-dinding kosong di kawasan Cideng.
Baca SelengkapnyaBatu-batu ini muncul dari dasar sungai yang mengering.
Baca SelengkapnyaBeberapa ukiran kuno itu tampak menampilkan wajah tersenyum, sementara ukiran lainnya menggambarkan ekspresi murung. Lihat penampakannya!
Baca SelengkapnyaLukisan gua tersebut dilindungi dalam daftar warisan negara.
Baca SelengkapnyaWarna-warna cerah yang diaplikasikan dalam pembuatan mural tersebut membuat kolong Semanggi itu menjadi lebih cantik. Yuk, lihat foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaRuang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaAda beberapa momen unik aktivitas tentara Belanda saat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bintaran sebagai tempat tinggal orang Eropa terjadi pada dekade 1860 hingga 1890
Baca SelengkapnyaHendak Bangun Apartemen, Tukang Bangunan Temukan Tulang Manusia Berusia 9.000 Tahun dan Ribuan Artefak
Baca SelengkapnyaDi masa itu, banyak gedung-gedung megah dan warga Belanda yang beraktivitas di jalanan Kota Bandung. Ini membuat kota kembang seolah sebagai "Eropa kecil".
Baca SelengkapnyaKini Kampung Krese tampil lebih bersih dan bebas dari banjir.
Baca Selengkapnya