Di 6 tempat ini pengunjung bisa menyaksikan koleksi mumi
Merdeka.com - Mumi adalah salah satu bukti sejarah paling fenomenal yang pernah ditemukan dunia arkeologi. Berbagai penemuan jasad yang diawetkan ini telah menyumbangkan beberapa informasi penting bagi ilmu pengetahuan tentang kebudayaan dan peradaban manusia di zaman dahulu.
Jika ditanya tentang mumi, barangkali yang langsung tersirat di benak Anda adalah mumi Firaun di Mesir. Dan mumi-mumi dari peradaban Mesir kuno memang bisa dikatakan yang paling terkenal dalam sejarah. Tetapi sebenarnya tak hanya kebudayaan Mesir kuno saja yang mengenal proses pengawetan jenazah dengan teknik mumifikasi ini. Di daerah Amerika selatan, Eropa, Asia, bahkan Afrika teknik ini juga dikenal.
Berikut ini kami tampilkan beberapa tempat di berbagai negara dengan koleksi mumi yang layak disaksikan.
-
Dimana mumi-mumi itu ditemukan? Mumi-mumi ini ditemukan di sebuah gereja yang dibangun belasan abad lalu.
-
Dimana artefak Mesir Kuno ditemukan? Para peneliti mengatakan temuan ini akan menjadi harta karun kuno pertama dari 18 barang antik Mesir yang digali pada lokasi terpisah selama 30 tahun di tempat yang paling tidak terduga di Melville House, sebuah bangunan bersejarah di dekat paroki kecil Monimail.
-
Dimana ditemukannya bukti awal mumifikasi Mesir kuno? Bukti-bukti ini termasuk pembungkus mumi berusia 6.300 tahun yang ditemukan di pemakaman Mesir kuno di situs Mostagedda, sekitar 320 kilometer di sebelah selatan Kairo.
-
Di mana makam-makam kuno itu ditemukan? Arkeolog Mesir menemukan 110 kuburan di Delta Sungai Nil, berasal dari zaman sebelum kerajaan firaun.
-
Apa yang ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Di mana situs arkeologi ditemukan? Di pinggiran kota Canterbury, Inggris, arkeolog menemukan bukti penduduk paling awal di negara tersebut sekitar 950 ribu tahun lalu.
Museum of Egyptian Antiquities, Mesir
Museum of Egyptian Antiquities atau lebih dikenal dengan nama singkatnya Museum Mesir adalah sebuah museum yang terletak di ibukota Mesir, Kairo. Museum ini menyimpan lebih dari 120.000 koleksi yang menjadi bukti peninggalan masa kerajaan Mesir kuno. Yang paling menarik bagi pengunjung barangkali artefak-artefak peninggalan masa kepemimpinan Firaun Tutankhamen. Di sana terdapat berbagai koleksi patung, berhala, dan sarkofagus kuno.
Photo by ReutersTetapi yang paling dicari pengunjung tentu saja sejumlah koleksi jenazah yang dijadikan mumi. Mumi-mumi berusia ribuan tahun yang menjadi koleksi museum ini memang selalu menjadi objek favorit para pengunjung. Ada beberapa mumi yang diyakini sebagai jenazah Seti 1, anak dari Firaun Ramses II, dan Ratu Hatshepsut. Selain itu ada satu mumi yang ditengarai merupakan jenazah Firaun Tutankhamen. Mumi-mumi ini bahkan sempat menjadi sasaran penjarahan oleh para pencuri. Karena itulah penjagaan di ruangan yang mempertontonkan mumi-mumi ini sangat ketat.
Murambi Genocide Memorial Centre, Rwanda
Murambi Genocide Memorial Centre adalah situs sejarah yang terletak di Distrik Murambi, Rwanda. Tempat itu dulunya adalah sebuah gedung sekolah dengan nama Murambi Technical School. Gedung itu merupakan lokasi pembantaian dalam peristiwa genosida Rwanda yang terjadi pada tahun 1994. Saat itu terjadi perang saudara antara suku Tutsi dan Hutu yang menewaskan sekitar 65.000 orang Tutsi. Hutu merupakan kelompok militan yang membenci Tutsi dan berniat menghabisi penduduk dari suku tersebut.
Photo by opentravel.com /Melanie Kotsopoulos
Photo by www.newtimes.co.rw Sekarang gedung sekolah yang menjadi lokasi pembantaian itu diabadikan sebagai memorial center merangkap museum genosida yang dibuka untuk umum. Para pengunjung yang datang ke sana akan didampingi oleh pemandu yang dengan senang hati memberikan penjelasan mengenai riwayat sejarah tempat itu.
Sejumlah kerangka dan jasad para korban yang dimumikan ikut dipertontonkan. Mumi-mumi tersebut diletakkan di dipan-dipan. Sementara tengkorak dan baju-baju para korban diletakkan di rak-rak yang ada di sudut ruangan.
Topik pilihan: Lokasi Wisata Sejarah | Museum | Tradisi Unik
?
Museum Mumi Guanajuato, Meksiko
Jika berkunjung ke Guanajuato, sebuah kota besar di Meksiko dan bertanya kepada penduduk setempat objek wisata yang patut dikunjungi di kota itu, barangkali Anda akan disarankan untuk mengunjungi Museo De Las Momias De Guanajuato. Museum yang secara harfiah berarti 'museum mumi Guanajuato' ini merupakan salah satu objek wisata yang jadi andalan Guanajuato, sebab museum ini memang menawarkan koleksi yang tidak biasa, yaitu mumi.Berbeda dengan mumi ala Mesir yang terbalut gulungan kain tua berusia ribuan tahun dan tertutup peti mati, mumi-mumi di Guanajuato akan menghadirkan aura yang lebuh menyeramkan. Sebab mumi-mumi tersebut masih memiliki bentuk yang lebih utuh daripada mumi di Mesir atau China. Dan jasad-jasad berusia ratusan tahun itu tidak disimpan dalam peti-peti mati mewah, melainkan dipertontonkan di kotak-kotak kaca dengan kondisi seadanya. Dengan pakaian orang awam yang masih utuh namun lusuh dan mulut menganga layaknya orang yang meninggal dalam keadaan kesakitan mengakibatkan sosok mumi-mumi tersebut tampak seperti zombi dalam film-film Hollywood.
Photo by Atlas Obscura Berbeda dengan mumi pada umumnya yang memang sengaja diawetkan, jasad-jasad penduduk sipil dari abad 19 yang ada di sini menjadi mumi dengan sendirinya. Menurut Wikipedia mumi-mumi yang dipajang di Guanajuato kebanyakan adalah penduduk lokal yang meninggal akibat wabah kolera pada tahun 1833. Antara tahun 1865-1958, menurut Atlas Obscura pemerintah kota Guanajuato memberlakukan pajak untuk tanah kuburan di sana. Jenazah dari keluarga yang tidak membayar pajak akan digali dari makam dan disimpan di ruang bawah tanah kuburan sampai keluarganya melunasi pajak. Karena banyak keluarga yang tampaknya tak mampu (atau tak bersedia) untuk membayar pajak ini, jumlah jenazah yang terbengkalai di ruang bawah tanah menumpuk hingga bertahun-tahun.
Photo by Atlas Obscura Ketika ruang bawah tanah di bawah area pemakaman itu sudah melebihi kapasitas, akhirnya diputuskan untuk memindahkan jenazah-jenazah yang sudah berubah menjadi mumi itu ke gedung yang lebih besar sekaligus difungsikan sebagai pajangan. Jadilah konsep awal Museum Mumi Guanajuato. Walaupun begitu museum mumi ini tak lantas menuai popularitas. Baru ketika pada tahun 1970 sebuah film horor Meksiko berjudul Santo Versus Mummy of Guanajuato, dibintangi pegulat bertopeng Rodolfo Guzman Huerta menjadikan museum ini sebagai latar utama dalam cerita, museum ini pun segera menjadi sensasi.
Photo by www.pinterest.com
Sejak kesuksesan film itu Museum Mumi Guanajuato terus dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Para pengunjung biasanya memang dibuat tak bisa berkata-kata dengan koleksi mumi museum yang seolah menggambarkan sisi gelap kematian dengan begitu akurat. Terutama ketika mereka menyaksikan mumi bayi dengan pakaian lengkap serta mumi seorang wanita yang meninggal dalam keadaan hamil. Dan yang paling fenomenal adalah mumi janin seukuran genggaman tangan orang dewasa yang diyakini sebagai mumi manusia terkecil yang pernah ditemukan di dunia.
Topik pilihan: Lokasi Wisata Sejarah | Museum | Tradisi Unik
?
Katakombe Capuchin, Italia
Katakombe Capuchin yang terletak di Palermo, Sicilia, Italia adalah sebuah gua kuno yang berfungsi sebagai tempat persemayaman jenazah sejak abad 16. Gua yang berlokasi tepat di bawah gereja ini dijadikan tempat persemayaman jenazah oleh para biarawan sejak tahun 1599 ketika mereka mengetahui kelembapan di gua itu bisa menjadikan jenazah tidak cepat busuk.
Photo by Telegraph UK
Photo by National Geographic
Menurut Lonely Planet tempat ini menyimpan sejumlah mumi dalam kondisi yang paling baik. Koleksi mumi di tempat ini dipajang di sepanjang lorong katakombe. Beberapa di antaranya masih dalam kondisi yang baik, dengan baju mewah dan sejumlah rambut masih melekat di batok kepala.
Photo by Atlas Obscura
Beberapa orang terkenal dari masa lalu jenazahnya dimakamkan di sini. Tetapi yang paling memukau pengunjung adalah jenazah gadis cilik bernama Rosalia lombardo yang meninggal sekitar tahun 1920-an. Jenazah gadis ini masih utuh dan terlihat segar, seperti anak kecil yang sedang tertidur hingga para pengunjung menjulukinya Sleeping Beauty.
Topik pilihan: Lokasi Wisata Sejarah | Museum | Tradisi Unik
?
Gua Timbac, Kabayan, Filipina
Salah satu situs penting yang menyimpan koleksi mumi di Asia Tenggara adalah Gua Timbac yang terletak di daearh Kabayan, Filipina. Situs ini berupa serangkaian gua yang berada di atas lembah Timbac. Di sana terdapat belasan mumi yang disemayamkan dalam sarkofagus-sarkofagus batu berbentuk oval.
Photo by BudgetTravel
Photo by Eazytraveler.com
Photo by Xperimenter
Untuk mengunjungi gua ini wisatawan perlu berjalan kaki selama dua jam. Biasanya ada seorang pemandu dari penduduk setempat yang mendampingi, sebab gua ini merupakan situs penting bagi penduduk setempat sehingga diperlukan tata cara tertentu untuk memasukinya.
Berbeda dengan mumi-mumi di kebudayaan lain, tubuh mumi di gua ini masih menyisakan organ-organ dalamnya. Jenazah hanya diawetkan dengan cara diasapi kemudian direndam ke dalam larutan pengawt tradisional yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan lokal.
Topik pilihan: Lokasi Wisata Sejarah | Museum | Tradisi Unik
?
Kuil Dainichi-boo, Jepang
Jepang juga punya tradisi kuno untuk mengawetkan jenazah menjadi mumi. Tradisi ini disebut Sokushinbutsu. Tradisi tersebut dilakukan oleh para biarawan pengikut shugendo, sekte kuno agama Buddha yang berkembang di daerah utara Jepang. Untuk menjalani tradisi ini selama tiga tahun para biarawan menjalankan diet dan latihan fisik khusus yang tujuannya adalah untuk melunturkan lemak dan cairan tubuh perlahan-lahan. Setelah itu mereka hanya makan kulit pohon, akar, dan teh beracun yang dibuat dari getah pohon urushi. Selain mengeluarkan cairan tubuh, teh ini berfungsi untuk membunuh kuman yang bisa membuat jenazah mengalami pembusukan. Setelah semua proses dilalui, para biarawan tadi akan mengasingkan diri dalam sarkofagus batu. Setiap hari, ia membunyikan bel untuk membiarkan orang luar tahu bahwa dia masih hidup. Ketika bel berhenti berbunyi (tanda kalau sang biarawan sudah meninggal), makam tersebut kemudian akan disegel. Mayat para biarawan ini kemudian dipajang di kuil beberapa tahun kemudian.
Photo by Atlas ObscuraPemerintah Jepang sebenarnya sudah melarang praktik penyangkalan diri Sokushinbutsu ini sejak akhir abad 19, tetapi sekte itu sendiri masih bertahan sampai abad 20. Mumi-mumi ini bisa ditemui di berbagai daerah di Jepang. Tetapi yang paling populer adalah mumi Shinnyokai Shonin diKuil Dainichi-Boo, Gunung Yudono.
Itulah enam tempat di berbagai negara yang terkenal karena koleksi muminya. Sebenarnya di Indonesia pun ada desa yang terkenal karena muminya, tepatnya di daerah Karulu, Wamena, Lembah Baliem, Papua.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak temuan arkeologi yang tersebar di seluruh dunia. Tak jarang, temuan itu mengungkap rahasia peradaban manusia di masa lalu.
Baca SelengkapnyaAda yang memiliki koleksi terbesar di Asia Tenggara, ada pula yang menyuguhkan poin edukasi dengan cara paling interaktif.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog telah menemukan dua lagi mumi Mesir dengan lidah emas di kota kuno Oxyrhynchus.
Baca SelengkapnyaPuluhan makam ini ditemukan di nekropolis Damietta, salah satu situs arkeologi di Mesir.
Baca SelengkapnyaMumi di Mesir kuno biasanya diletakkan langsung di dalam peti mati, dengan penutup bergambar orang yang meninggal tersebut.
Baca SelengkapnyaMumi memiliki daya tarik yang tak terbantahkan dalam budaya saat ini, Sejumlah besar mumi tertua yang telah ditemukan terawetkan melalui beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaMumi ini ditemukan terkubur di pinggir jalan, masih terbungkus rapi dengan kain katun.
Baca SelengkapnyaSepanjang sejarah manusia, telah banyak ditemukan artefak kuno yang terbuat dari emas.
Baca SelengkapnyaSekitar 30-40 persen orang yang dimakamnkan di situs ini meninggal ketika masih bayi dan remaja.
Baca SelengkapnyaMenhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaAllard Pierson dari sebuah museum di Amsterdam menampilkan potret Fayum dalam pamerannya yang bertajuk Face to Face : The People Behind Mummy Portraits.
Baca Selengkapnya