Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di bar ini, orang datang hanya untuk memintal benang

Di bar ini, orang datang hanya untuk memintal benang Tokyo Cotton Village. ©2015 Merdeka.com/Yomiuri Shimbun

Merdeka.com - Jika dilihat dari namanya, Tokyo Cotton Village bisa diartikan sebagai desa petani kapas. Namun, bertentangan dengan nama tempat ini, Tokyo Cotton Village rupanya adalah nama dari sebuah bar yang terletak di jantung ibukota Jepang, di daerah Setagaya.

Di bar ini, pengunjung diberi kesempatan untuk memutar-mutar kapas, yang diklaim sebagai sebuah kegiatan relaksasi. Layanan tersebut tersedia secara gratis untuk siapa saja yang memesan minuman di bar ini.

tokyo cotton village

Pengunjung pun kemudian diberi kesempatan untuk memutar benang wamen, jenis katun yang dibudidayakan di Jepang. Tekstur wamen sendiri diyakini dapat menenangkan pikiran dan tubuh.

tokyo cotton village

Konsep unik ini rupanya sukses menarik banyak pengunjung yang merasa tertarik untuk mencobanya. Banyak dari mereka akhirnya menyempatkan diri untuk mengunjungi bar ini beberapa kali dalam seminggu.

"Memutar benar membuat saya melupakan hal-hal buruk yang terjadi di tempat kerja," kata Yoshiko Jimura, 32, yang mengunjungi bar ini setidaknya dua kali dalam seminggu.

tokyo cotton village

Photo: Yomiuri Shimbun

Sebagaimana dilansir The Japan News, Takuya Tomizawa adalah otak di balik konsep bar yang unik tersebut. Dia mengaku memiliki ikatan yang cukup kuat dengan pohon kapas. Dia bahkan telah bekerja dengan tanaman tersebut selama tujuh tahun terakhir.

Pria berusia 46 tahun itu memutuskan berpartisipasi dalam kampanye perlindungan lingkungan di mana dia kemudian belajar bahwa industri katun Jepang sedang menghadapi krisis yang dipicu impor kain katun murah. Jadi, beberapa tahun kemudian dia dan teman-temannya memutuskan untuk menanam pohon kapas di Prefektur Tochigi.

Karena memutar kapas membuat mereka merasa lapar dan haus, saat itulah Tomizawa mendapatkan ide untuk membangun sebuah bar pemintalan kapas. Jadi, dia pun memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di biro iklan dan lantas membuka bar pada bulan November 2012.

(mdk/des)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Lain Gunung Sampah Bantar Gebang, Ternyata di Atasnya Ada Warung Makanan Laris Manis Walau Dipenuhi Lalat
Sisi Lain Gunung Sampah Bantar Gebang, Ternyata di Atasnya Ada Warung Makanan Laris Manis Walau Dipenuhi Lalat

Begini sisi lain gunung sampah Bantar Gebang yang mampu membuat terkejut dan heran.

Baca Selengkapnya
Sensasi Seru Jajan di Warung Kerek Bogor, Pembeli Wajib Teriak ke Penjual saat Pesan Makanan
Sensasi Seru Jajan di Warung Kerek Bogor, Pembeli Wajib Teriak ke Penjual saat Pesan Makanan

Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai.

Baca Selengkapnya
Momen Kocak Wanita Pakai Baju Mirip dengan Karyawan Restoran, Langsung Diminta Bantu Kerja
Momen Kocak Wanita Pakai Baju Mirip dengan Karyawan Restoran, Langsung Diminta Bantu Kerja

Gara-gara pakai baju mirip, wanita ini malah diminta bantu kerja.

Baca Selengkapnya
Niat Berburu Diskon, Aksi Bule Iseng Minta Celup Jari dalam Tinta di TPS Ini Curi Perhatian
Niat Berburu Diskon, Aksi Bule Iseng Minta Celup Jari dalam Tinta di TPS Ini Curi Perhatian

Momen dua orang bule di Jogja iseng minta tinta ke TPS ini curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Viral karena Harganya Murah, Warga Cilacap Rela Antre Berdesakan dari Habis Subuh demi Bakso Pentol
Viral karena Harganya Murah, Warga Cilacap Rela Antre Berdesakan dari Habis Subuh demi Bakso Pentol

Mereka bahkan saling dorong dan berdesakan agar bisa mendapatkan bakso pentol.

Baca Selengkapnya