Di kafe ini, orang harus membayar sesuai lamanya waktu duduk
Merdeka.com - Waktu adalah uang! Pepatah lama ini tampaknya diterapkan oleh sebuah kafe yang baru dibuka di Wiesbaden, Jerman, yang diberi nama Slow Time. Kafe tersebut sudah dibuka sejak bulan April lalu.
Slow Time meminta pelanggannya membayar sesuai dengan lamanya waktu yang telah mereka habiskan di kafe, bukan dari apa yang mereka pesan. Para pelanggan juga mendapatkan kopi dan makanan ringan, seperti biskuit, secara gratis dan bahkan boleh bawa makanan sendiri. Tetapi, mereka harus membayar untuk setiap menit yang telah mereka habiskan di kafe tersebut.
Photo: FAZKonsep unik yang disebut time cafe ini pertama kali diterapkan di Moskow, yang terbukti berhasil banyak pengunjung. Pelanggan tidak perlu khawatir untuk memesan banyak makanan dan minuman karena itu semua gratis. Yang perlu mereka perhatikan adalah seberapa banyak waktu yang mereka habiskan di dalam kafe.
-
Apa yang menarik dari kafe outdoor dengan center spot? Kafe dengan center spot selalu memiliki daya tarik unik. Area ini menjadi pusat perhatian di mana energi berkumpul. Didesain dengan meja besar dan kursi-kursi nyaman atau dengan perapian kecil untuk sentuhan hangat.
-
Dimana letak kafe Ruang Lapang? Lokasinya berada di Jl. Raya Lembang No. 321, Lembang, Bandung.
-
Apa yang bikin kafe outdoor aesthetic unik? Salah satu konsep yang sangat diminati adalah desain kafe outdoor aesthetic yang menawarkan beragam gaya, mulai dari rustic dengan sentuhan kayu yang hangat hingga modern minimalis yang elegan. Setiap sudut kafe dipenuhi dengan detail menarik, seperti furnitur yang nyaman dan dekorasi yang kreatif.
-
Siapa yang memberikan makan gratis? Wapres Gibran hadir untuk menyaksikan langsung program uji coba Makan Bergizi Gratis (MGB).
-
Di mana Sarah menghabiskan waktu di kafe? 2 Inilah gaya Sarah saat berkumpul dengan indah di salah satu kafe favoritnya yang menawarkan pemandangan yang memukau.
-
Dimana kafe outdoor bisa dibangun? Beberapa lokasi menawarkan pemandangan alam yang memukau, sementara yang lain menghadirkan atmosfer kota yang dinamis dan energik.
Daria Volkova, 24, yang berimigrasi dari Rusia pada tahun 2008, membuka kafe ini untuk pertama kalinya di Jerman. Pelanggan akan dikenakan biaya 2 euro (atau Rp 25.565) saat datang, sudah termasuk 30 menit pertama, setelah itu mereka harus membayar 0,05 euro per menit (Rp 639) atau sama dengan 3 euro (Rp 38.348) per jam.
Untuk mengisi waktu, pengunjung dapat menggunakan koneksi Wi-Fi gratis untuk browsing di internet, bermain game, atau membaca buku yang disediakan oleh kafe. Kafe seluas 75 meter persegi itu dapat menampung 25 orang, dan membutuhkan setidaknya 11 pelanggan per harinya untuk mengumpulkan sedikit keuntungan.
"Sejauh ini, bisnis saya belum berjalan terlalu lancar. Namun saya percaya bahwa dalam waktu dekat, kafe unik ini akan terkenal karena banyak orang yang sudah mendengarnya," kata Der Spiegel, surat kabar Jerman (31/5). (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ngopi di sini bisa sekaligus konsultasi tentang permasalahan hukum.
Baca SelengkapnyaPengunjung wajib menggunakan pakaian formal saat mengunjungi kedai kopi ini.
Baca SelengkapnyaSelain air minum, pengguna juga boleh mengonsumsi buah kurma.
Baca SelengkapnyaBiasanya pelayan akan menyajikan teh tawar gratis bersamaan dengan menu makanan yang dipesan.
Baca SelengkapnyaKafe ini menjadi pilihan tepat untuk menggunakan layanan perbankan, menyelesaikan pekerjaan, menghabiskan waktu bareng teman atau hanya sekedar bersantai.
Baca SelengkapnyaKedai kopi ini jadi salah satu contoh tempat nongkrong yang ramah bagi para penyandang disabilitas
Baca SelengkapnyaWarung ini termasuk legendaris karena sudah berjualan sejak tahun 1970-an
Baca Selengkapnya