Diskon belanja ternyata berbahaya bagi kesehatan mental
Merdeka.com - Di musim menjelang Lebaran seperti ini, tentunya banyak barang diskon yang diburu masyarakat. Namun perasaan senang luar biasa dalam menghadapi diskon ternyata dianggap tidak baik bagi diri Anda. Para peneliti pun mengungkapkan, gejala 'gila' belanja tersebut bisa berujung pada gangguan mental, seperti cemas dan kehilangan realitas.
Sebagaimana dilansir dari My Health News Daily (14/08), peneliti dari Long Island University mengamati perilaku orang yang belanja di midnight sale. Mereka menemukan sebanyak 20% pengunjung mengalami rasa cemas berlebihan saat berbelanja. Kemudian 23% dari mereka seolah hilang kesadaran dari dunia nyata. Sementara hampir 50% pengunjung kehilangan rasa empati pada orang lain yang juga sama-sama berbelanja.
"Diskon dalam waktu singkat bisa meningkatkan rasa cemas. Jadi gejala-gejala gangguan mental pun muncul," terang Noel Hunter, salah satu peneliti.
-
Apa yang dimaksud dengan gangguan mental? Gangguan mental adalah suatu kondisi yang dapat memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku individu.
-
Kenapa pikiran negatif memicu serangan panik? Membiarkan pikiran-pikiran negatif yang tidak realistis seperti ini seringkali memperburuk serangan panik dan membuat sensasi gelisahnya makin kuat.
-
Apa itu Gangguan Kecemasan? Rasa cemas atau anxiety adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang dalam menghadapi situasi tertentu. Namun, ketika rasa cemas sulit dikendalikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kecemasan.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
-
Kenapa stres dapat menyebabkan kecanduan gula? 'Gejala psikologis dari kecanduan gula adalah ketika seseorang terus-menerus mengandalkan gula sebagai cara untuk mengatasi stres atau masalah psikologis lainnya,' kata Lin Anderson, LMHC, dan Aaron Sternlicht, LMHC.
-
Apa dampak buruk gula ke mental? Makanan manis dapat mempengaruhi pelepasan beberapa neurotransmitter di otak, seperti dopamin dan serotonin. Dopamin adalah neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan kepuasan, sedangkan serotonin berperan dalam mengatur mood, tidur, dan nafsu makan.
Karena skala penelitian termasuk kecil, Hunter kemudian mengulangi studinya melalui kuesioner melalui Facebook dan Craiglist. Dari hasil pertanyaan yang diberikan, diskon belanja memang benar-benar mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
"Saat aku belanja, hal-hal di sekitar tampak tak nyata," aku salah seorang pelaku yang belanja saat diskon besar-besaran berlangsung. "Rasanya aku berjalan dalam mimpi," kata yang lain.
Bukan itu saja, sebanyak 25% koresponden juga menuturkan mereka akan merasa cemas jika tidak mendapat barang incarannya. Bahkan 50% dari mereka berkata rasanya seperti dikalahkan ketika gagal membeli barang diskonan.
Kabar baiknya, ada cara untuk mengurangi efek buruk pada kesehatan mental terhadap event belanja diskonan seperti ini. Hunter menyarankan Anda sebaiknya berlatih teknik relaksasi. Misalnya mengambil napas dalam-dalam dan menentukan tujuan yang realistis saat belanja.
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontrol implus adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.
Baca SelengkapnyaMengenal fenomena efek lipstik yang menjangkiti banyak orang disaat ekonomi sulit. Ternyata ini sebabnya.
Baca SelengkapnyaKemudahan akses ke berbagai produk dan layanan melalui internet seringkali membuat belanja online terasa sangat menggoda dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaGangguan perjudian adalah kondisi ketika perilaku judi sudah menjadi candu dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Baca SelengkapnyaDi balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaSejumlah aktivitas yang coba dilakukan untuk menenangkan diri ternyata justru bisa memicu memburuknya masalah kecemasan.
Baca SelengkapnyaJudi online bisa menyebabkan kecanduan, masalah mental, dan sosial.
Baca SelengkapnyaKecanduan judi terutama judi online bisa membawa sejumlah dampak buruk bagi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaAda banyak hal negatif yang dibawa oleh gaya hidup konsumtif.
Baca SelengkapnyaFOMO adalah rasa takut tertinggal pengalaman yang terjadi di sekitarnya. Namun tahukah Anda bahwa ketakutan ini ternyata berbahaya bagi kesehatan mental?
Baca SelengkapnyaJudi online tidak hanya menghabiskan harta, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan jiwa pelakunya.
Baca SelengkapnyaKarakter asli seseorang akan terlihat dari cara mereka berbelanja dan menabung.
Baca Selengkapnya