FISIP Folk Festival 2015, angkat produk kreatif kawasan Jatinangor
Merdeka.com - Departemen seni budaya BEM FISIP Unpad tahun ini kembali menggelar acara kesenian dan kebudayaan dalam acara yang bertajuk FISIP Folk Festival 2015. Jika acara festival pada umumnya hanya menampilkan sajian musik, namun berbeda dengan festival ini. Tak hanya sekadar menyuguhkan sajian musik , tetapi juga mengajak masyarakat yang berada di sekitar kawasan Jatinangor untuk memamerkan hasil karya produk kreatif mereka.
Acara FISIP Folk Festival Reunification of Padjajaran Kingdom ini diselenggarakan di Lapangan Parkir FISIP Unpad Jatinangor. Ada beberapa stand memajang produk-produk kreatif di antaranya sandal kelom geulis, aneka patung dari kayu, peti perhiasan dan bumerang. Aneka produk kreatif ini berasal dari sejumlah wilayah di kawasan Jatinangor yang khusus memproduksi produk-produk tersebut seperti Cipacing, Cibeusi, Sayang.
Menurut Project Officer FISIP Folk Festival 2015, Evan Noorsaid, ini tahun keempat FISIP Folk Festival diselenggarakan. Setiap tahun tema acara mengangkat unsur-unsur kebudayaan yang berada di Jawa Barat.
-
Apa tujuan utama Mataram Culture Festival? Acara itu digelar pada 24-29 Juni 2024 dengan tujuan sebagai upaya pelestarian budaya yang telah diwariskan para leluhur.
-
Mengapa Pekan Budaya Tarakan penting? 'Masyarakat yang datang sangat antusias mengikuti pekan budaya di sini, dan mudah-mudahan terjalin silaturahmi antar suku dan budaya. Karena tahu di Tarakan ini masyarakat berbeda suku dan budaya,' lanjutnya.
-
Dimana acara budaya tersebut diadakan? Diadakan di kompleks kawasan bersejarah Kota Tua, Semarang, hadir pada pagelaran budaya tersebut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara.
-
Mengapa tradisi ini dilestarikan? Tradisi itu dilestarikan untuk mengenang penyebar agama Islam di Jatinom, Ki Ageng Gribig.
-
Bagaimana cara Festival Kedawung Ngesti Luhung melestarikan budaya Cirebon? “Kami berusaha untuk menyeimbangkan antara globalisasi dan modernisasi dan itu bisa tertanam dengan adanya kearifan lokal,“ katanya .
-
Kenapa Kemendikbudristek adakan festival ini? Sebagai festival yang bertujuan untuk menggali serta melestarikan identitas budaya Melayu khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, terselenggaranya Kenduri Swarnabhumi 2023 menjadi khazanah bagi kita semua untuk selalu mengingat kejayaan budaya Nusantara di tanah Melayu.
“Satu wilayah pasti punya produk unggulan. Nah kita sengaja ngundang pelaku usaha produk ekonomi kreatif dari desa-desa di Jatinangor untuk memamerkan produk mereka.
Jadi kita jaring mereka untuk memamerkan produk ekonomi kreatifnya seperti ada patung dari kayu, sandal kelom geulis dan produk kreatif lainnya,” ujar Evan kepada Merdeka.com saat ditemui di sela-sela acara, Kamis (19/11).
Selain memamerkan hasil produk kreatif, ada juga penampilan aksi budaya serta teatrikal dan sajian musik-musik tradisional. Pihak penyelenggara sengaja mengundang seniman karinding dari Desa Hegarmanah. Serta mengundang sejumlah seniman Jawa Barat lainnya untuk mementaskan seni pertunjukan calung dari Desa Cisempur, angklung dan band perkusi. Tak hanya itu ada juga aksi teatrikal budaya kabaret.
Tak hanya hura-hura dalam festival ini diisi juga dengan kegiatan sosial. Sebuah charity box sengaja disimpan tepat di depan pintu masuk venue yang mereka namakan FISIP Folk Festival Padjadjaran Berbagi.
“Jadi kita setiap tahunnya selalu ada kegiatan baksos. Kita bikin charity box untuk selanjutnya disumbangkan kepada rumah singgah bagi para pejuang kanker di Bandung dan juga panti asuhan di Jatinangor,” kata Evan
Menurutnya misi utama dari acara ini selain menjadi bagian untuk melestarikan kebudayaan di tanah Pasundan. Juga sebagai ajang silaturahmi tak hanya bagi sesama civitas akademika Unpad tetapi masyarakat ikut terlibat.
”Sesuai dengan judul acara bahwa folk di sini bukan folk genre tetapi folk rakyat. Makanya kita di sini menjaring sebanyak mungkin masyarakat umum untuk datang dan terhibur dengan acara kita. Silakan mau berbagi, mau berkreasi dan menikmati acara kita,” ujarnya.
Dalam acara ini juga turut hadir sejumlah pengisi acara seperti Senandung Taman, Parahyena, Silampukau, Orkes Bagong Februari, Tiga Pagi dan band band lainnya. Acara yang berlangsung sejak pukul 3 sore hingga Kamis malam ini berlangsung meriah.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) resmi membuka Festival Tanjong Penajo di Rumah Adat Rekan Tatau, Selasa (29/10/2024) malam.
Baca SelengkapnyaKeunikan junjung pusako adalah sebuah kain panjang yang membungkus di dalamnya berisikan tulisan kuno.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 350 seniman dari 18 kelompok kesenian yang terlibat dalam acara itu.
Baca SelengkapnyaWilayah Cirebon, Jawa Barat memiliki ragam tradisi dan budaya yang khas. Seluruhnya perlu dirawat salah satunya melalui Festival Kedawung Ngesti Luhung.
Baca SelengkapnyaFestival Junjung Pusako rencananya dilaksanakan 26-27 September 2023 di Desa Tanjung Gagak, Kecamatan Bathin VII, Sarolangun.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bontang Basri Rase menyebut BCC bertujuan untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, festival tersebut mengusung tema yang berbeda.
Baca SelengkapnyaKaltim Festival 2023 dengan tema 'Gate Of Nusantara' resmi digelar dan berhasil memukau.
Baca SelengkapnyaKabupaten Paser melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata turut serta dalam Kemilau Kaltim Fest 2024
Baca SelengkapnyaPerhelatan Pesona Seni Budaya bertajuk Soul of Sail Teluk Cenderawasih (STC) menjadi ajang perkenalan warisan budaya, promosi wisata dan ekonomi Papua.
Baca SelengkapnyaFestival Gunung Watu Pecah ialah cara untuk merawat kesenian dan budaya lokal masyarakat di sekitar Kaki Gunung Watu Pecah.
Baca Selengkapnya