'Gak ada yang berani nyari nomor togel di Pemandian Patemon'

Merdeka.com - Tak dipungkiri, saat memasuki area Pemandian Patemon yang terletak di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Anda akan melihat banyak pohon besar nan rindang yang mengelilingi tempat wisata ini. Kesan mistis akan terasa meski Anda datang saat pagi maupun siang.

Di balik tawa riuh pengunjung di kolam renang, ada satu tempat yang memang mengundang daya tarik tersendiri, yaitu satu makam yang terletak di utara kolam. Sepintas memang tak terlihat, karena memang lokasi makam terletak agak ke atas dan tertutup oleh pohon besar. Area berbau mistis di Pemandian Patemon ada di beberapa titik. Namun yang paling kuat ada di pohon besar di mana makam tersebut berada. Namun bagi siapapun yang memiliki niat jelek dan mengadakan ritual di tempat tersebut tidak akan berhasil. Menurut Sunarko selaku tim koordinator sekaligus ahli waris tanah Patemon, mengungkapkan bahwa pemain tersebut memang masih terbilang angker dan tidak sembarang orang bisa melakukan ritual.

"Banyak juga yang melakukan ritual di sini, tapi asal kuat aja. Soalnya kebanyakan mereka nggak kuat. Kalau tetap melakukan dengan niatan jelek seperti mencari nomor togel misalnya, itu bisa terlempar jauh sampai masuk ke kolam. Yang jelas gak ada yang berani nyari nomor togel di Pemandian Patemon," ujar Sunarko.

Namun tak jarang pula mereka yang ingin mendapatkan semacam pusaka dapat ke tempat ini. Ada yang berhasil, ada pula yang gagal. "Kalau semacam itu tergantung orangnya juga sih. Kalau orangnya bisa kuat sama godaan di sini ya dapat. Misalnya dapat, itu pun tidak semua baik. Ada yang dapat barang jelek ada yang bagus," tambah lelaki yang akrab dipanggil Pak Narko tersebut.

Penjaga di Pemandian Patemon tidak mengetahui asal usul makam tersebut, karena memang tidak ada tulisan nama yang tertera di batu nisan. Namun penjaga mengungkapkan bahwa makam tersebut sudah ada sebelum pemandian ini dibangun oleh pemerintah daerah.

Jika menurut legenda dan cerita masyarakat sekitar konon makam tersebut adalah milik seorang pangeran bernama Ratmaja dari Banjarsari yang mati terbunuh oleh Andi Sose yang notabene adalah suami dari Dewi Rengganis. Dalam sejarah, Andi Sose dan Dewi Rengganis merupakan penguasa di Pemandian Patemon (dulunya telaga). Sementara pangeran Ratmaja datang dan ingin merebut Dewi rengganis dari pelukan Andi Sose. Pertarungan pun terjadi dan Andi Sose menang sedangakn pangeran Ratmaja meninggal dan konon dikuburkan di telaga tersebut.