Gangguan bisa membantu memilih keputusan yang tepat
Merdeka.com - Mendapatkan gangguan, terutama saat Anda harus membuat keputusan, tentu bukan hal yang menyenangkan. Namun jangan mengeluh dulu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa gangguan ternyata bisa membantu anda membuat keputusan yang lebih baik.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal psychological Science ini menjelaskan bahwa Anda bisa membuat keputusan yang tepat dan lebih baik setelah gangguan daripada setelah beberapa waktu berpikir secara fokus tanpa gangguan.
Dalam penelitian ini, partisipan diminta untuk menjawab pertanyaan untuk memecahkan masalah yang rumit. Kemudian beberapa partisipan diminta untuk melakukan permainan sebagai bentuk gangguan. Sementara partisipan lainnya diberikan waktu tenang untuk fokus dan berpikir mengenai masalah tersebut.
-
Bagaimana etika membantu dalam pengambilan keputusan? Etika melibatkan pertimbangan nilai-nilai, kebijaksanaan, dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan dan bertindak.
-
Apa dampak dari keputusan bijaksana? Dengan sikap yang bijaksana, mereka mampu membangun kepercayaan di antara orang-orang di sekitar mereka.
-
Apa itu gangguan belajar? Masalah gangguan belajar pada anak adalah isu yang memengaruhi kemampuan otak dalam menerima, memproses, menganalisis, atau menyimpan informasi.
-
Bagaimana cara mengatasi 'keletihan keputusan'? 'Semua pertanyaan ini harus dijawab sebelumnya, bukan saat Anda seharusnya bekerja,' jelas Singi. Dengan memiliki jadwal yang jelas, otak kita tidak perlu menghabiskan energi untuk memutuskan apa yang harus dilakukan berikutnya.
-
Bagaimana cara mengatasi kebingungan dalam memilih? Lantas, bagaimana kita bisa keluar dari pengaruh sosial dan beban pilihan yang melimpah? Kuncinya adalah dengan memperlambat langkah dan bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting:Apakah saya memilih ini karena sesuai dengan diri saya, atau karena orang lain tampak menginginkannya?
-
Apa contoh gangguan eksternal? Contoh lain adalah percakapan di lingkungan sekitar, peringatan media sosial, panggilan telepon atau pesan teks yang tidak terduga, dan interaksi dari orang lain.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa partisipan yang kembali setelah melakukan permainan (sebagai bentuk gangguan) ternyata memiliki kesempatan 75 persen untuk mengambil keputusan yang benar. Sementara partisipan yang diberikan waktu tenang untuk fokus memiliki kesempatan hanya 40 persen untuk mengambil keputusan dengan benar.
Namun peneliti mengungkap bahwa hal ini hanya berlaku jika partisipan mendapatkan gangguan yang ringan, seperti dilansir oleh Inc.com (01/07). Partisipan yang diberikan gangguan berat badan rumit memiliki kemungkinan 40 persen memilih keputusan yang tepat.
Jadi, jika suatu saat Anda bingung dalam memutuskan sesuatu atau memecahkan masalah, ada baiknya melakukan beberapa aktivitas lain di luar pekerjaan. Seperti bermain Solitaire untuk menyegarkan pikiran, mungkin? (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas remeh temeh ini berkontribusi terhadap faktor orang cepat lelah.
Baca SelengkapnyaSejumlah aktivitas yang coba dilakukan untuk menenangkan diri ternyata justru bisa memicu memburuknya masalah kecemasan.
Baca SelengkapnyaPenjabaran arti kata intuisi dan contohnya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaKemarahan tidak sepenuhnya buruk dan destruktif, ketahui kapan kondisi ini sebenarnya dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pilihan yang kita miliki bukannya memudahkan namun justru bisa membuat kita kebingungan.
Baca SelengkapnyaLG Electronics melakukan survei tentang media sosial dan algoritma.
Baca SelengkapnyaApa itu cognitive dissonance? Simak penyebab, ciri-ciri, dan cara mengelolanya.
Baca SelengkapnyaOverthinking merupakan kebiasaan tidak sehat yang menyebabkan lebih banyak stres dan berfokus pada hal negatif.
Baca Selengkapnya