Gara-gara tempat kencing, warga Australia 'demo'
Merdeka.com - Dewan Kota Gold Coast, Australia, telah mencoba untuk mengelola urinal publik di sebuah jalur klub malam yang sibuk. Setelah hampir satu dekade berhadapan dengan orang-orang yang suka kencing sembarangan di daerah tersebut, otoritas Gold Coast pun mendapatkan ide yang bisa dibilang sangat unik.
Urinal publik itu terutama ditujukan bagi orang-orang mabuk yang cenderung buang air kecil di sembarang tempat. Namun solusi cerdik ini telah memicu kontroversi di kalangan penduduk setempat, yang berpikir bahwa urinal tersebut sangat menjijikkan dan ofensif.
Menurut anggota dewan Lex Bell, urinal ini adalah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah buang air kecil yang telah menjangkiti Cavill Mall dan Orchid Avenue, Surfer Paradise, dan tenggara Queensland. Pihak berwenang tentu tidak bisa mendenda semua orang yang buang air kecil di sembarang tempat dan tidak memiliki kewenangan untuk menangkap mereka.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
"Kita tidak bisa menangkap orang-orang yang kencing sembarangan. Kita tidak memiliki tenaga untuk itu, jadi kami pun berpikir untuk menaruh urinal di tempat-tempat di mana orang-orang mabuk sering berlalu-lalang, ya mereka mungkin akan menggunakannya," jelas Lex Bell kepada Gold Coast Bulletin.
Pada tanggal 19 Desember lalu, dewan kota membangun dua blok toilet portabel, yang dapat digunakan oleh tiga laki-laki sekaligus pada saat bersamaan. Sejak urinal itu dipasang, dewan kota telah menerima banyak kritik dari penduduk Gold Coast.
"Tentunya di abad ke-21, kita bisa datang dengan solusi yang lebih baik untuk menangani isu-isu seperti itu," kata Surfers Paradise MP John-Paul Langbroek.
Untuk menanggapi semua masukan warga, Bell mengatakan bahwa urinal itu hanya akan beroperasi antara tengah malam dan subuh. Di luar waktu itu, urinal akan terkunci sehingga orang tidak dapat menggunakannya.
Source: Gold Coast Bulletin
Instalasi seharga AUD 5.500 (sekitar Rp 56 juta) ini pada awalnya dimaksudkan untuk menjadi proyek tiga bulan, namun reaksi masyarakat telah memaksa dewan kota untuk segera mengakhirinya setelahTahun Baru.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret gelandangan di Amerika Serikat yang menyulap toilet umum jadi tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaAksi tak terpuji wanita buang air kecil di lantai minimarket lalu kabur tak tanggung jawab.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaKedua bule itu disarankan untuk membuat laporan polisi, namun mereka menolak.
Baca SelengkapnyaWanita ini marah-marah karena penumpang di seberangnya duduk sambil menyilangkan kaki.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaAksi arogan pegawai Pertamina tersebut terjadi di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (7/4) sore.
Baca SelengkapnyaSebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca SelengkapnyaBegitu pintu toilet dibuka, terlihat pemandangan yang begitu indah dengan pemandangan pegunungan dan tanaman hijau yang begitu asri.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca Selengkapnya